chapter 2

2.1K 62 14
                                    

"wahhh kau terlihat keren malam ini Oppa" puji Haebi ketika ia melihat Jeonghan keluar dari kamar mengenakan setelan pemberian Mingyu.

Kemeja warna pink pastel begitu elegan membalut kulit putih Jeonghan, membuatnya terlihat semakin tampan. Haebi yang merasa pangling dengan penampilan hyung nya terus memperhatikan Jeonghan dari atas sampai bawah, membuat Jeonghan merasa risih dengan tingkah adiknya.

"Oppa tau kalau oppa ini tampan, tapi kau jangan bersikap kampungan seperti ini" omelnya sambil menepuk kepala Haebi pelan.

Haebi pun tertawa dengan wajah yang memerah.

"tapi serius, kau benar-benar tampan malam ini Oppa. Apa kau mau pergi berkencan?" tanya Haebi penasaran.

Jeonghan merasa bingung harus menjawab apa karna Jeonghan merasa malu untuk cerita kalau dirinya akan pergi makan malam bersama bos adiknya di kantor. Jeonghan bahkan belum sempat cerita kalau mobil Mingyu lah yang ia tabrak karna takut kalau masalahnya akan melebar jika Haebi sampai tau. Karna Jeonghan tau betul kalau adiknya itu sangat suka bergosip.

Jeonghan tidak ingin kepergiannya dengan Mingyu akan menjadi bahan gosip di kantor, karna itu Jeonghan terpaksa harus berbohong kepada adik tercintanya.

"Oppa ada acara dengan teman-teman oppa" jawab Jeonghan sedikit gugup.

'hang out dengan baju sebagus itu? Halah bohong.. Pasti oppa mau pergi berkencan' pikir Haebi curiga, tapi Haebi memilih untuk tidak membahasnya.

"oh.."

"kau berani kan oppa tinggal sendiri?"

"oppa~ aku ini bukan anak kecil lagi. Tentu saja aku berani" jawab Haebi dengan nada merajuk.

Jeonghan tersenyum sambil mengelus rambut pirang adiknya.

"kalau begitu oppa pergi dulu"

"oke, hati-hati oppa. Tapi ingat, jangan pulang terlalu malam"

"iya.. Oppa pasti pulang sebelum jam dua belas malam.
Oh ya, jangan lupa kunci pintunya dari dalam"

"hmm"

Haebi mengangguk, kemudian ia mengantar Jeonghan sampai ke depan rumah.

********

Jeonghan sengaja menunggu Mingyu di tempat yang agak jauh dari rumahnya agar Haebi tidak curiga. Selang beberapa menit, mobil Mingyu pun berhenti tepat di hadapannya.

"malam princess.." sapa Mingyu dengan tersenyum hangat pada Jeonghan.

"malam tuan Kim"

"masuklah.."

Jeonghan pun masuk ke dalam mobil.

"kau terlihat cantik mengenakan kemeja pilihan ku, tapi akan lebih cantik jika rambut mu terurai"

Jujur Jeonghan merasa risih mendengar Mingyu memujinya dengan sebutan cantik atau memanggilnya dengan sebutan princess karna jelas-jelas dirinya adalah seorang pria. Sebenarnya dari cara Mingyu bersikap saja Jeonghan sudah bisa merasakan kalau Mingyu menginginkan lebih darinya, tapi Jeonghan tidak mungkin bisa membalas perasaan Mingyu karna Jeonghan tidak mempunyai ketertarikan kepada sesama jenis. Tapi disisi lain, Jeonghan seperti tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya karna ia takut kalau Mingyu akan tersinggung. Dan itu akan sangat merugikan dirinya juga Haebi.

"terima kasih pujiannya tuan Kim" jawab Jeonghan dengan tersenyum kaku sambil melepas karet yang mengikat rambutnya.

"that's it princess, you look prettier with loose hair"

"thanks.."

"ngomong-ngomong, kenapa kau menunggu di sana? Apa kau tidak memberitau adik mu soal kencan kita?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Budak Sex Mr. Kim (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang