7

99 18 0
                                    

Matahari yang cerah menyapa Taehyung pagi hari ini. Dirinya yang sudah rapih dan segar sehabis mandi sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Beberapa saat kemudian terdengar suara ketukan pintu dan dengan riang Taehyung menyambutnya.

"Selamat pagi, oh bu Misun!"

"Halo Taehyung, selamat pagi. Ini kubawakan roti untukmu. Baru saja keluar dari panggangan loh," ucap bu Misun, pemilik rumah sewa yang Taehyung tinggali saat ini.

"Wahh wanginya enak sekali! Terima kasih banyak, bu." ucap Taehyung riang karena roti panggang itu terlihat gemuk dan wangi sekali. "Oh iya tunggu sebentar!"

Taehyung berlari ke dalam kamarnya dan mengambil satu piring berisi makanan yang sudah ia siapkan.

"Ini untuk bu Misun."

"Terima kasih nak Taehyung, ini terlihat sangat enak."

"Sama-sama, bu. Dan sudah kutambahkan rempah agar kulit awet muda."

"Ah senang mendengarnya hahaha. Kalau begitu sampai jumpa nanti ya nak Taehyung." pamit bu Misun sembari melambaikan tangan.

Taehyung tersenyum dan melambaikan tangannya, kemudian menutup pintu. Taehyungpun berjalan ke arah jendela kamar dan bersandar disana, melihat pemandangan pagi sembari menghirup udara segar yang menenangkan.

"Ternyata Demetria sangat indah ya," gumam Taehyung.

Ya, disinilah Taehyung. Ia ikut dengan Jungkook dan teman-temannya ke negeri dimana Jungkook tinggali. Taehyung memutuskan untuk membuka lembaran baru disini. Berjalan di negeri yang baru dan mempercayai takdir yang sudah ia pilih.

Disinilah ia berada sekarang.

Demetria.

🍓🍓🍓

"Tukang jahit... Pelukis... Koki... Ahh apakah tidak ada yang membuka lowongan untuk tabib?"

Taehyung menghela napas. Setelah pagi tadi ia sarapan, Taehyung langsung berkeliling kota untuk mencari pekerjaan yang cocok dengannya. Tetapi, setelah matahari sudah berada tepat di atas kepala pun ia belum menemukan profesi yang cocok dengan keahliannya.

Taehyung lelah tapi ia butuh pekerjaan.

"Hah, baiklah. Mari kita kunjungi toko obat saja" gumam Taehyung.


🍓🍓🍓

Setelah berjalan sebentar, akhirnya ia menemukan sebuah bangunan yang cukup besar. Depan bangunan tersebut dipenuhi oleh kaca sehingga ia bisa melihat keadaan didalamnya. Di depannya tertulis "Pharmacon" dan sudah dipastikan itu merupakan salah satu toko obat yang cukup besar disini.

Taehyung melangkahkan kakinya ke toko tersebut. Saat ia membuka pintu kaca yang menjadi pintu masuknya, ia bisa mendengar suara lonceng di atas kepalanya. Setelah ia masuk, ia tidak melihat terlalu banyak pengunjung. Hanya ada seorang lelaki berumur yang sedang membeli obat dan perempuan tua yang duduk menunggu untuk diperiksa tabib disana. Wangi rempah dan obat tercium sangat pekat di dalam tetapi tidak sampai membuat orang terganggu. Di sebelah kiri memang disediakan kursi-kursi kayu yang nyaman untuk duduk sementara di seberangnya adalah tempat obat-obatan tersedia. Obat-obatan itu tersimpan rapi di dalam rak-rak kaca dan Taehyung bisa menemukan banyak sekali jenis tanaman obat ataupun obat yang sudah diracik, bahkan ada beberapa yang belum pernah ia lihat langsung, hanya pernah ia pelajari lewat buku. Taehyung senang sekali melihatnya dan tanpa sadar sudah berjalan ke arah rak-rak berisi tanaman obat disana.

"Hai, selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" sapa salah satu pegawai pria di depannya. Taehyung sedikit terkejut dan hanya tersenyum canggung.

"Iya, maaf sebelumnya tetapi apakah disini ada lowongan pekerjaan sebagai tabib? Atau jika tidak, sebagai peracik obat atau penjaga?" tanya Taehyung penuh harap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Fate ( kookv )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang