Saka, apa kamu ingat? Kita pernah satu project dipelajaran Agama dulu. Waktu itu, tugas kita bikin mading. Aku, kamu, dan dua teman kita yang lain sepakat mengerjakannya di UPT. Namun, belum selesai tugas yang kita kerjakan, hujan turun sangat deras. Dan mau tidak mau kita harus berhenti sejenak.
Kira-kira lebih dari satu jam kita diam dalam keheningan, bermain ponsel dan laptop sembari menunggu tangisan semesta itu berhenti. Sebenarnya, waktu itu aku sudah hampir mengikhlaskanmu, harapan yang kugantungkan padamu sudah tidak sebesar kali pertama kita bertemu. Namun, aku terkena mantramu lagi. Aku mulai berharap padamu lagi.
Setelah project Agama itu, kita menjadi lebih dekat lagi. Bukan hanya aku yang mulai mengirimimu pesan terlebih dulu, tapi juga kamu. Aku yakin, bukan hanya aku yang merasakannya...namun teman-temanku juga merasakan hal yang sama, bahwa kamu, Saka, mulai memperhatikanku.
Tidak bisa kugambarkan bagaimana bahagianya aku waktu itu. Setiap hari aku tidak hentinya mengucap syukur kepada Tuhan karena telah menjawab doa-doaku untuk mendekatkanmu kepadaku. Aku bahagia, sangat bahagia.
Tiada hari tanpa pesan darimu, hatiku bagai taman bunga yang sedang bermekaran. Kamu mengirim ucapan 'selamat tidur' setiap malam dan menghiburku dengan candaanmu yang konyol itu. Kita bertukar cerita, saling membagikan mimpi dan cita-cita sampai tengah malam. Aku ingat betul, kita saling berselisih perihal baik atau tidaknya bagadang bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Hahaha, kalau aku ingat lucu juga waktu itu.
Oh benar, bukan hanya itu. Kita suka berdiskusi tentang Spongebob dan Sofia The First, karena keduanya disiarkan setiap pagi di televisi. Saka, apa kamu juga ingat? Kamu pernah memanggilku dengan nama Angel Sofia. Sedikit alay, tapi aku suka panggilan itu.