F R O L O Gッ

12 3 2
                                    

Allo prend, enjoy yes! Happy reading ✌︎

00. Frolog

Senin pagi, hari ini tepat hari pertama Aires mulai bersekolah di SMA Xavier's High School. Bersamaan dengan MOS-nya murid-murid yang baru masuk ke XHS.

"Amel, inget apa yang Abang bilang. Jangan kecapean, oke?!" tegas Alkenza untuk yang ke sekian kalinya.

"Seratus dua puluh dua," gumam Caramel.

Aires tertawa pelan melihat muka cemberut Caramel, "Denger tuh, Ca. Jingin kicipiin, iki?!" ucap Aires meledek membuat Alkenza mendelik kesal.

Caramel mendengus kesal, " iya Abangku, harusnya tuh Abang yang diingetin. Gak capek apa ngoceh mulu," sungut Caramel mencebik kesal.

"Ya, ya, ya, gih masuk tuh ikut MOS. Abang mau anter Aires dulu ke kantor Paman Alvin," ujar Alkenza mengusap surai adiknya.

"Oke," singkat Caramel kepalang kesal, lalu keluar dan ikut bergabung dengan murid-murid yang tengah berkumpul dilapangan.

"Ruangan Paman di lantai berapa emang Za?" tanya Aires yang saat ini berjalan berdampingan dengan Alkenza di Koridor yang sepi.

Alkenza menoleh lalu merangkul bahu Aires, "atas, lantai dua."

↷✦; c l a i r e s a

Waktu menunjukkan pukul 08.34 wib, setelah keluar dari ruangan Pamannya yang menjabat sebagai kepala sekolah.

Alkenza berpisah dengan Aires, Aires mengatakan ingin menyusul Caramel ke lapangan sedangkan Alkenza pergi ke Aula menemui teman club Basket nya.

"Disini anggota panitia ada 50 lebih itupun beserta para ketua dan anggota ekskul, dan lo gak dapet tanda tangan satu pun?!"

"Niat gak lo sekolah, kalo gak niat pulang sana!"

"Lari keliling lapangan sepuluh putaran!!"

Lagi, dan lagi bentakan itu terlontar dari mulut perempuan yang menjabat sebagai wakil Ketua Osis.

"Gue gak mau! Masalah buat Kakak?"

"Gak usah ngebantah! Cepet lari!" bariton serak itu dari sang Ketos dingin yang diam sedari tadi.

Aires yang melihat itu langsung turun ke lapangan, "kalo di gak mau gak usah maksa!" ketus Aires melilat tangan di dada.

Sudah sejak awal Aires geram melihat Jesica yang terus menerus membentak Caramel, semakin geram ketika si Ketos ikut berbicara karena itu membuat Caramel hampir menangis.

"Lo siapa?" tanya Jesica. "Murid baru juga, kenapa gak ikut MOS?!" sentak Jesica pada Aires.

"Diri gue, gue yang atur. Lo cuma orang asing gak usah banyak bacot!" tukas Aires.

"Udah, Kak. Gak papa, biar gue lari aja," ujar Caramel menengahi.

Aires menoleh menatap Caramel, "nggak!" bantah Aires marah, "lo baru keluar dari rumah sakit kemarin lusa, Kara!"

Caramel menunduk, jika Aires sudah menyebutnya Kara maka dirinya harus diam dan patuh.

Aires itu keras kepala, angkuh, suka mengatur tapi tidak suka diatur.

"Mana dasi lo, niat sekolah atau nggak?" tanya Si ketos yang Aires lihat name tagnya bernama Arsen X Elbarac.

"Lo budeg?" tanya Aires menantang dengan dagu diangkat sedikit menunjukan keangkuhannya. "Diri gue, gue yang atur!" tekan Aires.

'Menarik,' batin Arsen menyeringai tipis.

"Taatin peraturan sekolah, kalo mau sekolah disini!" cetus Arsen datar.

"Peraturan ada untuk ditentang," cuek Aires meraih tangan Caramel dalam genggaman-nya. "Clairesa Viorenza, pantang untuk dikekang!" sambung Aires kemudian berlalu.

"Clairesa Viorenza," gumam Arsen pelan penuh arti.

↷✦; c l a i r e s a❞

Ini bukan tentang gadis polos yang hanya tau menangis, menunduk, ketakutan, dan menjadi jinak penurut layaknya seekor kucing pada majikannya. Tapi,

Ini tentang gadis keras kepala, angkuh, suka mengatur tapi tidak suka diatur. Siapa lagi kalo bukan,

-Clairesa Viorenza.

Gadis pemikat hati seorang Arsen Xavier's Elbarac.

Siap berlayar di cerita CLAIRESA dengan segala keangkuhan gadis itu.

Sabtu, 15 Januari 2022.
W: tetehinra

Dangerous My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang