Teil eins

25 2 1
                                    

Tik tik tik

Denting jarum jam berbunyi setiap detiknya di ruang kelas, walau begitu di setiap detiknya memberi kesan tegang. Ujian kelulusan sekolah tengah berlangsung dimana penentuan masa depan akan dimulai, sedikit hiperbola memang tapi sungguh jika kalian diposisiku bagaimana? aku tau aku pintar, tampan, bersuara emas hampir sempurna tapi ada yang lebih sempurna! Namanya Minhyung pria kelahiran Canada tapi penampilannya tidak terlalu seperti orang luar, dia tampak seperti orang Korea pada umumnya jika bukan karena sifatnya yang antisosial dan penampilan lugunya mungkin dia sudah populer diantara para gadis-gadis? entahlah penampilan kami 180° berbanding terbalik aku bisa dibilang bad boy dan sangat populer di seluruh penjuru sekolah bahkan sekolah luar tau aku, tapi Minhyung hanya anak culun kesayangan guru dan anak-anak club perpustakaan sangat berbanding terbalik bukan? tapi bakatnya sangat mengesalkan! ia bisa bermain hampir seluruh alat musik, dia juga seperti Wikipedia berjalan dan jangan lupakan ia cukup tampan walau aku malas mengakui tapi ya cukup dikatakan seperti itu.

Kini aku tengah menatap burung-burung yang melintasi langit mungkin tengah berpindah wilayah untuk berimigrasi aku tak tau dan tak peduli, menghabiskan sisa waktu untuk memandangi langit yang akan berganti malam sungguh cantik.

"Donghyuk-ssi apakah kamu sudah selesai?" tanya guru Siwon di ujung kelas ia tengah duduk di kursinya. Menganggukkan kepala mantap merasa paling pintar karena Minhyung tampak masih berkutik dengan kertas ujian.

"Sudah Seonsangnim" jawabku dan dibalas guru Siwon untuk menyerahkan kertas ujian kedepan.

Berjalan bagai kepercayaan diri model aku tampak sangat ingin meremehkan Minhyung!

"Seonsangnim aku sudah selesai. " tak lama kemudian Minhyung mengacungkan tangan memberi tanda ia telah selesai, berdecih tidak suka aku lalu berjalan cepat menyerahkan kertas kemudian pergi keluar kelas malas mendengar ocehan guru Siwon memuja puji murid kesayangannya.

Berjalan kelantai bawah lalu menuju toilet ujung yang sering digunakan untuk menongkrong,  dan kemudian aku mengeluarkan kotak rokok dan menjepit putung rokok lalu membakar ujungnya menggunakan korek, kuhisap batang itu menikmati proses zat-zat kimia karsinogenik memenuhi kedua paru-paru. Asap mengepul dimana-mana lantaran tidak ada fentilasi, tak terasa hampir 4 putung telah kuhabiskan.

Uhuk uhuk

"Brengsek Donghyuck! baunya sangat menyengat sialan hidungku terasa tersumbat! " cerca Lee Jeno iblis kesayanganku. Tertawa pelan lalu menggelengkan kepala dengan cacian Jeno.

"Ujiannya mudah? " tanyaku iseng.

"Mau sombong? " timpanya berbalik bertanya.

"Kamu selalu diposisi kedua aku selalu diposisi 3 atau 4 si manis sialan Na Jaemin selalu merebut posisiku. " keluhnya.

"Seperti katamu selalu diposisi 2 agak membuatku gila. "

"Hey heey hey sialan tidak terlalu buruk di posisi 2 kamu tetap bertahan, andaikan kamu lengah aku bisa saja merebut posisimu atau si Na Jaemin yang merebutnya. " ucap Jeno

puk puk

Tepukan Jeno membuatku menatap matanya ia tampak tersenyum seperti anjing yang sangat ingin dipungut. Tangannya bergerak terulur menyentuh pipiku dan mengusapnya pelan dan aku sadar jarak kepalanya mulai mendekat.

"Sialan jangan lagi. " umpatku dengan mendorong bahu bidangnya tapi tentu saja Jeno lebih kuat ia justru semakin mendekati wajahnya .

Deg!

"Sialan Jeno ada Minhyung! " ucapku kesal.

"Hahahahaha Donghyuck kau tau tidak ekspresimu sangat menggemaskan andaikan kamu wanita aku pasti sudah berkencan denganmu! " ucap Jeno mengucapkan omong kosong, ku alihkan tatapanku kearahnya dengan ekspresi kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLOOD SECRET (MARKHYUCK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang