Segala tentang hidup Mix diwarnai oleh jentaka. Hingga ia terbangun pada ruang bernuansa hijau, terjebak di tengah distorsi waktu.
"V-viscount Edmund ... tanggal berapa ini ...?"
"3 Agustus tahun 1893."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, ditemani oleh Edmund, Mix akhirnya bisa menjelajahi pusat Edinburgh dengan leluasa. Melupakan kejadian yang semalam dimana mereka dipersatukan oleh ciuman panjang. Sungguh, Mix tidak menyesali keputusannya. Hanya saja, sejak kejadian itu ia tidak tahu harus bertingkah seperti apa di hadapan Edmund. Bahkan sepanjang sarapan, mereka hanya bertegur sapa seadanya.
Untung saja kegiatan mereka hari ini cukup mendistraksi. Edinburgh memang banyak berubah, jika Mix bandingkan dengan masa modern. Tapi kota itu tidak kehilangan jiwanya, bahkan seratus tahun kemudian. Bangunan-bangunan menjulang yang khas mengiringi langkah untuk menyusuri kota. Suara bising perputaran roda dan kuda serta percakapan para pejalan kaki bercampur di sana, mencipta keramaian yang pekat.
Perjalan kali ini membuat Mix tersadar, bahwa sosoknya di masa lampau memang disegani serta dicintai. Terbukti dengan kehadirannya yang disambut oleh para pedagang dan juga warga yang berlalu-lalang.
"Mr. Wongratch kembali!"
"Apa ini keajaiban? Aku kira ia mati di dalam ledakan itu."
"Dia terlihat lebih bersinar sekarang."
"Katakan aku aneh, tapi aku rindu melihatnya memarahimu."
Edmund tertawa pelan mendengarkan ucapan yang dilontarkan di antara kerumunan orang itu. Mix yang mendengar itu menoleh. "Kenapa kau tertawa?"
"Tidak. Mereka lucu. Kau tidak ingin menyapanya?"
"Aku bingung harus bagaimana."
"Ikuti kata hatimu. Berinteraksi dengan natural, dan jangan dipaksakan."
Dan laki-laki Wongratch itu berhasil. Buktinya kini Edmund yang mengetuk ujung kakinya berulang kali karena bosan menunggu kerumunan warga yang mengajak sosok yang diyakini sebagai Michael berbicara. Menanyakan kondisinya, dan kemana saja dirinya pergi. Tidak ada yang tahu kalau ia kehilangan ingatannya.
"Wajahmu tertekuk. Seperti lipatan surat kabar yang kau tumpuk di ruang kerjamu."
"Itu karena gelar Viscount saat ini seakan disematkan padamu." Mix tergelak. Edmund merajuk seperti anak kecil.
"Aku tidak tahu kalau kau haus akan perhatian," ejek Mix.
"Aku hanya tidak suka mereka mencuri perhatianmu."
Oh. Semakin lama Mix menghabiskan waktunya dengan Edmund, semakin dirinya menyukai sisi tak terduga yang ia tampakkan. Sejak semalam, Mix seperti melihat sosok Edmund yang berbeda. Sosok Edmund yang lebih terbuka, dan leluasa. Mungkin percakapan di bawah sinar bulan yang mereka lakukan menjadi sebuah kesepakatan tak tersirat.
Setelah puas menjelajahi kota, keduanya tak lupa mampir ke pasar utama Grythwill yang menjadi tempat pertama mereka bertemu. Ada rasa berat yang menyiksa batin. Seakan dihadapkan pada fakta bahwa, sekeras apapun Mix mencoba, ia bukanlah Michael yang Edmund, dan bahkan seisi Watthanasetsiri Manor ketahui. Ia bukan Michael si anak pembuat roti. Ia hanya Mix yang kehilangan ibunya karena ayah yang penuh kekerasan. Semua orang di sana mengenal Michael, dan perhatian lagi-lagi tertuju padanya.