Saat ini seorang gadis tengah berjalan dikoridor sekolahnya sendirian jangan lupakan tas sekolahnya yang ia pakai. Saat tengah berjalan dikoridor menuju kelasnya yang masih terbilang sepi karna hanya ada beberapa orang saja yang baru datang. Disaat itulah dia melihat orang yang selama ini dia sayangi secara diam diam, sedang berjalan dengan headset yang sedang bertengger ditelinganya serta kedua tangganya yang dia mesukkan kedalam saku celananya dan tas yang dia letakkan dibahu sebelah kanannya.
Perempuan itu bergegas menghampiri orang yang daritadi ia perhatikan.
Puk...
"Oii!! Pagi!!" ucapnya setelah menepuk bahu orang itu.
"Apasih!! Ganggu banget sih lo pagi pagi!!!" Marahnya sambil melepas headset yang bertengger ditelinganya.
"Yaelah bales dulu sapaan gue dulu napaa!! Sewot aja lo pagi pagi, lagiankan gue cuma nyapa!" ucapnya dengan suara sebalnya.
"Pagi! Dah puas lo?!" Kesalnya.
"Belum, maka dari itu lo harus nemenin gue makan dikantin sekarang! Gak ada penolakan!!" ucapnya.
"Yaelah lo mah Raa!! Ngeselin tau gak sih!!"
"Pokoknya gue gak mau tau yaaa, tuan Zajiel Anderson anda harus nemenin saya makan titik gak pake koma!!" putusnya, langsung menarik tangan El agar mengikutinya menuju kantin.
"EHHH RAA SANTAI DONG!!!" Teriaknya saat Meira menarik tanpa aba aba, dan untungnya dia bisa menyeimbangkan tubuhnya kalau tidak bisa saja dia terjatuh. Tapi, Meira tetap saja tidak mendengarkan teriakan El dan terus menariknya kekantin.
Ya, dia adalah Zajiel Anderson yang biasa dipanggil dengan Jiel atau El. Seorang laki laki yang sangat amat dikagumi bahkan dicintai oleh sorang Meira zahira, seseorang yang bisa membuatnya bodoh karna memendam perasaannya bahkan sampai 4 tahun lamanya. Seorang kakak kelas yang dikenalkan oleh temannya. Dan sialnya dia malah terpesona dan memendamnya sekian lama sendirian, dengan segala kebodohannya yang berharap bahwa dia juga akan membalas persaannya juga. Dia sosok cuek dan tidak peduli pada sekitarnya, tapi berbeda jika menyangkut orang terdekatnya.
.......................
Sesampainya dikantin mereka mencari tempat duduk, setelah mendapatkannya Meira langsung memesan makanan yang dia inginkan.
"lo mau gak?" tanyanya kepada El.
"ngga"
"Bener nihhhh? nyesel lohhh nanti."
"Ngga Ra, makasih"
"Ohh, yaudah" ucapnya lalu pergi menuju kearah tempat jualan yang ia tuju.
Setelah selesai makan dikantin akhirnya mereka berdua memutuskan masuk ke kalas masing masing karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.
"Btw, makasih ya udah nemenin gue makan" ucap Meira dengan senyumnya.
"Hmm"
"Elah!! Singkat amat sih!! Udah deh cape gue ngeladenin lo yang jelas jelas kulkas berjalan. Bay!"
Setelah megucapkan itu Meira langsung bergegas masuk ke dalam kelasnya karena jam pertaman adalah guru killer disekolahnya, daripada dihukum berdiri dilapangan panas panaskan gak enak.
El yang melihatnya hanya menyunggingkan senyum kecilnya, lalu pergi juga kekelasnya.
________________________________________________________________________________
Saat dikelas Meira langsung duduk di bangkunya lalu meletakkan kedua tangannya dan menidurkan kepalanya diatas kedua tangannya. Bel tanda masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, para guru pun sudah berada dikelas masing masing bersiap untuk memberikan pambelajaran yang akan mereka berikan.
Namun Meira tidak menghiraukan semua itu dan dia tetap tidur, teman sebangkunya hanya menggeleng melihatnya karna sudah terbiasa melihatnya tidak usah ditanya karna apa, karena dia pasti maraton drama thailand kesukaannya sampai lupa waktu.
.........................
TREEENGGG.....TREEENGGGG....TREEEENGGGG....
Tidak terasa bel istirahat pun berbunyi membuat seluruh murid disekolah bersorak behagia, karna akhirnya mereka bisa mengistirahatkan pikiran dan tubuh mereka serta mengisi perut mereka yang sedari tadi sudah minta diisi.
Sama halnya dikelas Meira, semua murid dikelasnya bernapas lega karna akhirnya terlepas dari pelajaran menyebalkan menurut sebagian dari mereka yaitu matematika. Berbeda dengan Meira yang masih terelap dibangkunya dengan manyembunyikan kepalasnya diatas tumpukan kedua tangannya, tidak menyadari bahwa sekarang sudah saatnya untuk istirahat dan mengisi perut yang keroncongan. hampir seluruh teman sekelasnya sudah bergegas kekantin agar kebagian membeli makanan, dan sebagiannya lagi ada yang membawa bekal.
"Ra! Bangun, udah istirahat nihh. Lo gak mau ke kantin apa?" ucap teman sebangku Meira yang bernama Nara sambil menggoyangkan tubuhnya.
"Iya ini gue bangun." jawab Meira dengan suara khas bangun tidur.
"Yaudah yuk buruan!"
............................
Hari itu berjalan dengan normal seperti biasa, dan sampai hari berlalu Meira tidak melihat El lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaEl (On Going)
Teen FictionTentang seorang gadis yang mengagumi bahkan mencintai temannya dalam diam. Penasaran? Langsung baca aja. Cerita ini asli tulisan saya sendiri, jika ada kesamaan dalam penulisan nama atau tempat mohon di maklumin. Semoga suka dengan karya pertama say...