DUARRRRR........
Sebuah ledakan terdengar pukul 02:00 dini hari, membuat aku terbangun dari tidurku, aku panik dan langsung berlari ke arah depan rumahku, aku terkejut saat melihat segerombolan sosok sosok yang samar, aku memicingkan mata untuk melihat lebih jelas siapa sosok itu
Aku baru ingat bahwa rumah yang sedang terbakar tak jauh dari rumahku adalah rumah Elisa, aku langsung berlari untuk menyelamatkannya, tapi saat aku fokus berlari kedepan, tubuhku terhempas ke udara terkena semburan api yang di hembuskan oleh sosok yang tak ku kenali lewat mulutnya
***
Mataku terbuka dan melihat sekitarku seperti gudang, aku menyandarkan tubuhku, tanganku terasa perih, saat ku lihat tanganku sudah ada luka bakar. tak lama datang seekor bunglon berbadan besar, saat kulihat lebih jelas itu bukanlah bunglon, itu manusia, tapi itu bunglon, aku bingung apa sebenarnya itu.
Bunglon itu menghampiriku, aku segera menghindar karna aku tidak tau apa yang akan dia lakukan, bisa saja dia akan berbuat jahat padaku.
"tenang nak, aku tidak akan berbuat jahat padamu, aku ingin menyelamatkanmu"
"kamu siapa? Kenapa kau bisa berbicara dan kenapa kau seperti manusia?"
"aku Marsis, selama ini aku diincar oleh seseorang yang ingin merebut kekuatan dari batu cincin yang kupakai"
"apa alasan kamu ingin menyelamatkanku?"
"selama ini aku bersembunyi dari mereka sembari terus memperhatikanmu, kamu memiliki hati yang tulus, dan ikhlas membatu orang orang"
"lalu kau mau apakan aku"
Marsis melepaskan sebuah cincin dengan batu dari jarinya, lalu dia meraih tanganku dan memasangkan cincin tersebut di jariku
"aku ingin kamu memakai kekuatan dari batu cincin ini, karena batu ini membuatku tak bisa kembali lagi ke artifus, itu adalah tempat tinggalku, apabila ada rasku yang memakai batu cincin ini akan langsung keluar dari artifus, sementara seseorang di luar sana menginginkan batu ini untuk melakukan kejahatan, aku berharap kamu bisa menjaganya dan pakailah kekuatan ini untuk kebaikan"
Seketika aura tubuhku menguat dan cahaya biru keluar dari tubuhku, aku merasakan sesuatu yang berbeda, di saat yang bersamaan tubuh marsis perlahan mulai menghilang
"setelah aku melepas batu cincin itu aku akan langsung masuk ke dalam artifus dan aku berpesan agar kau menjaga batu cincin itu dari seseorang yang mengincarnya"
"tunggu dulu! Apa itu artifus"
Marsis tak sempat menjawab karena telah lebih dulu menghilang
Setelah marsis menghilang aku bingung mau apa, lalu aku teringat dengan kejadian kemarin malam bahwa kotaku telah di bantai oleh seseorang dan, dan Elisa, bagaimana dia, aku langsung keluar dari dalam gudang menuju rumah Elisa
Aku terkejut setelah melihat seluruh isi kotaku porak poranda, mencari keberadaan rumah Elisa sangat sulit karna kota telah hancur dan banyak berserakan mayat dan darah, setelah aku terus mencari, akhirnya aku mengetahui rumah Elisa karena di depan rumahnya masih ada pohon jambu yang aku tanam bersama Elisa saat masih kecil, aku memasuki kawasan rumah Elisa yang sekarang tinggal puing puing nya saja. aku menemukan Elisa, tapi dengan kondisi yang mengenaskan, tak kusangka dia akan berakhir sepeti ini, air mataku turun dan berteriak sekencang kencangnya, seketika cahaya matahari meredup tertutupi awan, tubuhku terangkat ke udara, mataku membiru, dan keluar seperti petir dalam tubuhku, seketika aku mengeluarkan petir yang sangat hebat diiringi dengan suara dentuman yang keras sehingga memekakkan telingaku sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
romance stone
AdventureCerita seorang lelaki bernama Aleo untuk menemukan batu cincin kegelapan untuk menghidupkan kembali Elisa, seorang wanita yang Aleo cintai selama ini Aleo berpetualang untuk mencari batu cincin kegelapan dengan penuh ambisi, tetapi di tengah petuala...