4. amarah papah

3 1 0
                                    

drtt drrrrttt...

"eh ter ada telfon nih"  ucap Rika salah satu teman teresa yang melihat hpnya berbunyi di atas meja

"oh ya? " jawab teresa sambil berjalan menuju handphone nya yang sedang bergetar.

di telfon itu tertera nama "bi arum" tanpa pikir panjang ia pun mengangkat telfon itu

" hallo kenapa bi? "

" hallo non anuu "

" anu apa bi??? " teresa pun menjadi penasaran dengan jawaban bi arum

" di suruh pulang sama tuan non "

" tapi ini belum selesai loh bi "

" yaudah non nanti bibi coba bujuk tuan ya "

" iya bi makasi " .

tuttt...
(suara telfon dimatikan )

ia pun melanjutkan tugas membuat pionering yang memang tujuan nya untuk lomba minggu depan. tak lama berselang handphone nya berbunyi lagi yang tertera nama papah nya disana

"hallo pah? "

"KAMU INI JAM SEGINI BELUM PULANG " ucap Bimo dengan nada tinggi yang penuh amarah

"t-tapi pah teresa masih ada ekskul disekolah "

"NGGAK ADA TAPI TAPIAN PULANG SEKARANG!!! "

"i-iya pah"  hancur rasanya ketika orang tuanya tidak memberikan waktu untuk ia aktif dalam bidang yang termasuk hobi nya .

ia pun bergegas menemui pembinanya bermaksud meminta izin untuk pulang lebih dahulu

"kak saya mau izin pulang duluan ya? "

" apa alasanya? "

" ada acara mendadak kak maaf ya "
"yaudah kamu boleh pulang duluan tapi besok besok lagi ngge boleh ya "

"makasi kak "

ia pun menelfon mang jaja untuk menjemput nya, namun ternyata mang jaja sedang tidak di rumah ia di beri tugas untuk papa nya mengambil dokumen di kantor papa nya

" hmmm mau pulang naik apa coba kalo gini caranya, mana mau hujan lagii " celoteh teresa yang kesal

brumm brum brummm
suara motor besar yang lewat dari belakang teresa membuat perhatian nya teralihkan

" heh lu nggak pulang? " ucap cowok yang menaiki motor besar itu

" dih siapa lu sok kenal "

cowok itu membuka kaca helm nya dan menjawab perkataan teresa tadi .
"yaudah gua kan cuma nanya basa basi aja "

" kaya pernah liat "ucap teresa dalam hati yang di dengar oleh rara
" itu tu cowok yang aku maksud bisa liat aku teree " jawab rara spontan.

"oh" ucap teresa jutek

" udan mau hujan loh ini ayo gua anterin "

" gausah "

" yaudah "

"tapi kalo di pikir pikir bener juga ya udah mau hujan gua mau pulang sama siapa lagi? "
"udah lah ter ikut aja dia baik kok "
" masa sih ra"
"TERSERAH" jawab rara kesal.

" eh eh tunggu, ikut kalo gitu " teresa pun akhirnya naik ke motor cowok itu, perjalanan terasa sangat hening karena memang tidak ada obrolan sedikit pun.

ALLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang