Vote dulu yuk sebelum baca ... Makasih.
Happy reading.Hal yang paling di benci kini di cinta, Kalimat yang pas bagi Nia dan Gara. Mereka dulu saling membenci satu sama lain, kini berubah 180 derajat.
Yang membuat mereka saling mencintai itu karena adanya mutualisme lalu mengalir rasa cinta itu, Gara dia membutuhkan orang yang bisa mengerti dirinya lebih dari dirinya sendiri, mengisi kekosongan hatinya.
Sedang Nia dibutuh laki-laki yang bisa menjaga dan menlindungi seperti sosok ayahnya dan itu ada pada Gara. Awalnya mustahil Gara bisa menyukai Nia sedalam itu namun waktu memberi balasan tidak ada yang tidak mungkin di dunianya.
Nia meregangkan kedua tanganya saat sadar dari alam bawah sadarnya, Nia membuka matanya perlahan dan menatap jam yang bertengker di ding-ding atas sana sudah menunjukan pukul 05:20 waktunya siap-siap ke sekolah.
Tidak terasa dalam hitungan bulan Nia lulus SMA.
Lantas Nia bangkit dari tidur dan melangkah menuju kamar mandi dengan handuk yang menyelampir di pundak kirinya.
"Kak Nia, Denis mau berangkat bareng sama kakak boleh tak?" tanya Denis lalu menyangga dagunya dengan tangan kiri. Tanya di sela-sela sarapan pagi keluarga Nia.
Nia menoleh pada Denis dan menatap wajah Denis dramatis.
"Denis mau berangkat bareng kakak, atau ... mau naik motor?" tanya Nia dengan mata menintimidasi.
Pasalnya Denis selalu ingin naik motor Gara, Dia pernah berujar kelak kalau Denis udah besar, Denis akan beli motor yang mirip dengan Kak Gara.
Kalian tahu Denis kalau udah sama Gara nempel banget, entah kenapa mungkin Denis membutuh sosok seperti Gara atau bisa dibilang sosok Kakak laki-laki yang kebapak-bapak an. Karena Denis merasakan kasih sayang seorang ayah sampai di berumur 3 tahun.
"Mau berangkat bareng kakak lah, sekalian naik motor," jawab Denis.
"Pandainya adik kakak ini," ucap Nia gemas.
***
Sudah pemandangan biasa di pagi hari Nia, yaitu melihat sosok Gara yang di depan pintu rumah Nia, pemandangan yang tidak bisa di beli oleh uang.
"Pagi," sapa Nia.
"Pagi Queen," sapa Gara penuh dengan semangat.
"Amboy semangatnya," goda Nia. Lalu melipat tanganya di dada.
Gara tersenyum lebar, lalu mencolek ujung hidung Nia. "Kan sumber semangatnya ada didepan mata," ujar Gara.
"Bisa-bisa," ucap Nia. Lalu menganggukan kepala. Lantas Gara tersenyum penuh percaya diri.
"Ibu mana?" tanya Gara. Kini Gara sudah manggilnya Ibu dan Gara kembali merasakan kasih sayang seorang ibu karena Nia.
"Udah kepasar, Denis boleh bareng gak?" tanya Nia.
"Boleh, mana dia?" tanya Gara.
"Ada masih di dalem," ucap Nia. Tidak lama Denis keluar dan berdiri ditengah-tengah mereka.
"Assalamualaikum Bang Gara," salam Gara.
"Waalaikumsalam Denis," jawab Gara. Sembari membungkuk badanya menyapakan tingginya Denis.
"Abang, mau gak besok ke sekolah Denis soalnya ada acara Me and Father, Denis mau ikut acara itu," pinta Denis.
Deg. Nia termenung sesaat.
Mata Gara beralih pada Nia, kedua alisnya terangkat lantas Nia menganggukan kepalanya pelan.
"Mmm kalau bang datang, Denis mau kasih imbalan apa sama bang hm?" tanya Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niagara (REVISI)
Teen FictionGara Ananta Hadiyatma lelaki idaman berparas tampan, kaya, badboy, ketua geng motor Garios, semua perempuan disekolah mendambakan sosok Gara untuk dijadikan pasangan di masa SMA memberi warna-warni yang sangat berkesan dihidupnya. Tetapi tidak deng...