Aku tidak menyukainya. Kim Taehyung. Bagiku dia hanyalah pria aneh, tukang cari perhatian, dan juga sok tampan. Meskipun yah harus aku akui dia memang punya tampang yang sedikit di atas rata-rata. Tapi percayalah hanya sedikit, seperti mungkin hanya berbeda beberapa tingkat saja dari rata-rata pria pada umumnya. Maka dari itu aku heran atas dasar apa TC Candler menobatkannya sebagai pria tertampan di dunia? Hei bahkan pria sekelas David Beckham atau Chris Hemsworth pun tak ada dalam daftar itu. Ada apa denganmu?
Tentang Kim Taehyung, tenang aku bukanlah hater pria itu. Hanya seseorang yang kebetulan tidak suka saja pada tingkahnya. Dan tentu saja aku punya hak untuk tidak menyukai siapapun. Jadi selama fans fanatiknya tidak tahu, sah-sah saja kan?
Kadang aku sendiri pun heran, kenapa ya aku bisa tidak menyukainya. Padahal kami saja hampir tidak pernah berinteraksi selain di acara award yang kebetulan mengundang Blackpink dan BTS dalam satu panggung. Itupun hanya sebatas aksi saling bungkuk atau tunduk-menundukkan kepala, tidak lebih. Kalau toh ada member BTS yang aku kenal, paling Park Jimin. Alasannya dia adalah teman Jongin oppa jadi kami pernah bertemu beberapa kali, dulu sewaktu aku dan Jongin oppa masih berkencan.
Sedangkan Kim Taehyung, seingatku kami bertemu untuk pertama kalinya di SBS Inkigayo pertengahan tahun 2013 lalu. Saat itu aku masih seorang trainee sedangkan Bangtan baru saja memulai debutnya di dunia hiburan. Jujur saja dia adalah pria teraneh yang pernah kutemui. Suka berbicara sendirian, mencuri-curi pandang ke arah ruang ganti SNSD, dan si aneh yang belum apa-apa sudah membuatku kehilangan muka saat dia dengan entengnya menepuk bahuku lalu mengatakan.
"Hey nona? Ada noda merah di belakang celanamu" ucapnya sambil lalu, pergi begitu saja meninggalkanku dalam kebingungan. Tak lupa sebuah siulan mengiringi langkah kakinya yang perlahan mulai menjauh.
Beberapa orang yang mendengar ucapan Taehyung diam-diam mulai melirikku, lalu saling berbisik tak lama kemudian. Aku cukup yakin mereka sedang mengasihani seorang gadis yang sejak tadi diam menunduk, tak sanggup mengangkat wajahnya karena menahan malu. Dalam hati aku merutuk, sambil berusaha menutup bercak merah memalukan ini, sebanyak yang aku bisa dengan kedua tangan, lalu berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi.
Insiden memalukan dua belas tahun yang lalu itu nyatanya membuat pertemuan-pertemuan kami selanjutnya terasa canggung. Seperti saat kali kedua kami bertemu di tahun 2016 saat itu Blackpink baru saja debut. Dia menatapku dari atas ke bawah penuh makna. Tampak berusaha keras, menggali ingatannya yang sudah jauh tertimbun. Melihat seringainya membuat bulu kudukku berdiri. Firasatku mulai tak enak. Benar saja tak berselang lama kulihat lelaki itu tersenyum dan dengan polosnya mengatakan.
"Ahh kamu yang waktu itu tembus di Inkigayo kan?" Ucapnya enteng membuatku ingin menghilang saat ini juga. Entah mengapa Taehyung seperti tak pernah bosan mengingatkanku pada insiden yang ingin kulupakan seumur hidup.
Bisa jadi itulah alasan mengapa aku tidak menyukainya. Aku bahkan sempat memutuskan untuk menempatkannya ke dalam daftar orang-orang yang paling ingin kuhindari. Padahal sudah dua belas tahun berlalu namun penilaianku terhadapnya sama sekali tidak berubah. Aku masih saja tidak menyukainya hingga detik ini, bahkan semakin tak suka saat tahu pria itu mengencani salah satu temanku— Joanna Chun, putri Konglomerat Paradise Group.
Sejak saat itu kesanku terhadapnya semakin buruk. Dari yang semula hanya menganggapnya pria aneh, sejak dua tahun yang lalu gelarnya pun bertambah— menjadi pria matre tentu saja. Penggali emas yang mengencani putri konglomerat.
Dan hari ini, tepat di menit ketiga puluh lewat sekian detik aku masih duduk di bilik ini, sendirian menunggu kedatangan manusia yang sejak tadi kita bicarakan. Padahal dia sendiri yang mengusulkan pertemuan ini, tapi semudah itu juga dia terlambat dan membuatku menunggu lama. Bukankah seharusnya tugas pria untuk menunggu teman wanitanya? Lalu apa yang sebenarnya dia lakukan sampai terlambat begini. Tiga puluh menit lagi.