4th Year - 1

2.9K 472 37
                                    

"Betulkah?" kata Frank kasar. "Lord, ya? Aku tak menghargai sikapmu, My Lord.Berbaliklah dan hadapi aku seperti laki-laki." 

"Tetapi aku bukan laki-laki, Muggle," kata suara dingin itu, nyaris tak terdengar karena sekarang ditingkahi derik api. "Aku lebih dari sekadar laki-laki, jauh lebih dari itu. Meskipun demikian... kenapa tidak? Aku akan menghadapimu.... Wormtail, putarlah kursiku." 

Pelayan itu merengek.

"Kau mendengarku, Wormtail." 

Perlahan, dengan wajah mengerut seakan dia lebih baik melakukan apa saja daripada mendekati tuannya dan karpet tempat berbaring si ular, laki-laki kecil itu maju dan mulai memutar kursi. Si ular mengangkat kepalanya yang jelek berbentuk segitiga dan mendesis pelan ketika kaki kursi tersangkut karpetnya. 

Dan kemudian kursi itu menghadap Frank, dan dia melihat apa yang duduk di atasnya. Tongkatnya jatuh berkelontangan di lantai. Dia membuka mulut dan menjerit. Frank menjerit luar biasa kerasnya sehingga dia tak pernah mendengar kata-kata yang diucapkan makhluk diatas kursi itu saat dia mengangkat tongkatnya. Ada kilatan cahaya hijau, suara menderu, dan Frank Bryce terpuruk. Dia sudah meninggal sebelum menyentuh lantai. 

.

Harry tersentak dan terbangun dengan kepala pusing. Tangannya memijat pelipisnya sambil menatap sekitar dengan perlahan. Sebelum kemudian, Harry menghembuskan nafas dalam. Perasaan baru beberapa waktu lalu dia bertemu Tom yang wajahnya normal, kenapa sekarang dia malah bermimpi tentang Voldimold?

OH! Benar juga, kejadian ini juga pernah terjadi di masa lalu. Ketika dia masih berada di kediaman Dursley. Padahal Harry sudah sangat lama melupakan kehidupannya di keluarga tersebut, kenapa mendadak dia menjadi teringat lagi?

Wajah Harry langsung murung. Apakah mereka akan tetap menghantui kehidupan Harry yang sudah tenang ini?

Menggeleng pelan, Harry memutuskan untuk menghilangkan semua pikiran negatif tersebut dari benaknya. Itu semua terjadi di masa lalu dan tidak akan terulang. Sekarang Tom tidak berwajah ular, dan-

Wait...

Harry menatap ruangannya dengan seksama. Oke, dia tidak bermimpi. Dia masih di Slytherin, sekamar dengan Draco, Severus baik-baik saja, Weasley wanita itu telah keluar dari Hogwarts, Neville sudah mendapatkan tongkat baru, Hermione di Ravenclaw, dan yang paling penting... Dumbledore tidak bisa memaksa Harry ke kediaman Dursley! Selain karena Harry merupakan pewaris Wincott, juga karena para Dursley tersebut berada di penjara, kecuali Dudley yang berada di Panti Asuhan.

So... everything is good, everything is fine.

࿔࿔࿔꣸(⁍̴̆◡⁍̴̆ )⊃✫⌒*・゚ℎ𝑎𝑡𝑒𝑟𝑠 𝑏𝑒 ℎ𝑎𝑡𝑖𝑛'⛧'

Harry benar-benar harus berhenti menyumpahi dirinya sendiri. Dia benar-benar harus ingat bahwa ketika dia megatakan semuanya baik-baik saja, maka akan selalu ada alasan yang akan membuatnya tidak baik-baik saja.

"You good?" tanya Draco sambil menyodorkan segelas jus labu ke tangan Harry.

Harry tidak menjawab melainkan langsung meminum habis jus tersebut.

Draco menaikkan sebelah alisnya. "Something bad happened?"

"Something bad always happened when I pretty much sure everything is good!*" jawab Harry dengan nada kesal.

*hal buruk selalu terjadi ketika aku sangat amat yakin bahwa semuanya baik-baik saja!

"Ada apa?"

A Time for The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang