"Nona, kenapa anda turun dari tempat tidur? Kesehatan anda belum sembuh sepenuhnya, Nona akan merasa pusing jika bangun begitu saja. Nona kan sudah tidak sadarkan diri hampir seminggu lamanya, mohon duduk sebentar disini Nona, saya akan memanggil Tuan Tabib. Saya undur diri sebentar, permisi." Pelayan tersebut pergi meninggalkan ruangan dan menutup pintu itu kembali.
Hah? Nona? Tabib? Apa-apaan ini semua, memangnya ini dimana sih? Aku yang hanya pekerja kantoran biasa dipanggil Nona dengan hormat layaknya putri seorang bangsawan? Dan lagi, Tabib, zaman sekarang siapa yang masih memanggil dengan sebutan itu, bukannya semua orang akan memanggil dokter atau siapapun yang ahli kesehatan?
"Oh iya, bukannya sebelum ini aku sedang tidur? Berarti ini hanya mimpi iya kan?" Ucap Kimiko begitu, lalu mencubit tangannya. "Wah iya tidak sakit, berarti benar ini hanya mimpi. Tapi bagaimana bisa mimpi dengan detail sejelas ini? Semuanya..terasa sangat nyata, dan lagi kenapa aku merasakan perasaan nostalgia melihat ruangan ini? Aku merindukan tempat ini? Yang benar saja."
Aneh, tempat ini benar-benar aneh, ada yang tidak beres di sini, aku harus kabur dari sini, sebelum--
"Nona? Anda ingin pergi kemana? Bukankah saya meminta anda untuk duduk sebentar? Silahkan Tuan Tabib, Nona sudah menunggu di dalam. Saya akan menyiapkan teh dan beberapa cemilan terlebih dahulu, saya undur diri, permisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
About me?
FanfictionNo, it's all about you. All beautiful things about you, that I could never forget.