Tante ku jadi tumbal pesugihan tetangga ku sendiri

bab 2

Tante ku jadi tumbal pesugihan tetangga ku sendiri

Kisah nyata

Part 2

---------------

"Iya kak tapi aneh ya pas saya pinjam uang  si wiwi saya tiap malam selalu di mimpi in buto ijo di mimpi itu saya di seret dan di bawa ke gua yang gelap"kata tante

"Ah mungkin itu cuma bunga tidur aja makanya kalo mau tidur baca doa dulu dek jangan langsung tidur biar jangan di ganggu makhluk halus "kata mamah

"Ya juga ya kak berhubung waktu sudah sore saya pamit pulang dulu "kata tante

"Oke dek hati-hati di jalan"kata mamah

"Asalamualaikum"kata tante

"Waalaikumsalam"kata mamah

Sore pun tiba waktu menunjukan jam 17;30 di kampung saya waktu jam 17;30 itu orang menyebut nya dengan senjakala di mana masyarakat percaya bahwa waktu senjakala banyak makhluk halus muncul di larang bagi masyarakat untuk keluar rumah pada jam 17;30 sampai waktu adzan magrib berkumandang terutama bagi wanita hamil dan anak-anak yang masih bayi

Sekitar jam 17;30 tante ku sudah nyampe di rumah nya tiba-tiba tante ku merasakan kepala nya pusing sekali seperti ada yang menduduki kepala dia kemudian tante ku berteriak memanggil suami nya yang memang sudah pulang kerja

"Mas tolong kepala saya pusing sekali kya ada yang menduduki dari atas"kata tante

"Kamu sudah minum obat bentar lagi pasti sembuh" kata suami tante

" sudah mas tapi malah tambah parah seperti ada yang menduduki kepala saya dari atas terasa seperti berat"kata tante

"Ya udah mas telvon kakak mu dulu "kata suami tante

"Cepet mas aku sudah tidak kuat lagi"kata tante

Sangking tidak kuat menahan sakit kepala yang sangat sakit itu tante ku membenturkan kepala nya sendiri ke dinding

"Mbak tolong istri saya mengeluh katanya kepala nya pusing sekali seperti ada yang menduduki di atas nya "kata suami tante

"Tapi pas main di sini baik-baik saja "kata mamah

"Iya tapi pas pulang dari rumah mbak langsung pusing kepala nya sampai tadi sempat mau membenturkan kepala nya sendiri ke dinding sangking pusing nya "kata suami tante

Lanjut part 3