happy reading ( ◜‿◝ )♡
"Gimana? Mbakmu cocok ndak sama Marko?" Tanya sang kepala keluarga, Tara.
"Cocok banget yahh!! Apalagi Mbak Karin pake gaun buat pernikahan, nambah cantik berkali-kali lipat pokok'e" Jawab si bungsu setuju dan semangat.
Sang ayah juga ikut mengangguk setuju karena pernyataan si bungsu, anak sulung nya ini memang cantik, apalagi dengan balutan gaun pernikahan.
"Nak Marko juga ganteng, cocok banget sama Mbak mu yang cantik. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu Karin..." Doa sang Ayah untuk anak sulung nya, lalu anak bungsu nya?
Marko, anak pengusaha kaya raya yang dijodohkan dengan Karin, putri sulung keluarga Tara dan Nanda. Awalnya sang ayah menolak perjodohan itu, karena dianggap seperti menjual anak kepala keluarga Leonard. Ya, Tara pernah meminjam uang kepada Tuan Leonard, ia gunakan untuk menghidupi keluarga nya sebelum ia hidup berkecukupan seperti sekarang. Tapi setelah dipikir-pikir, itu menguntungkan juga bagi anak perempuannya, karena hidup nya akan terjamin setiap saat, dan juga tidak perlu susah-susah meniti karir menjadi model, toh juga Marko sepertinya sangat menyayangi Karin. Ingat hanya Karin.
Jino terkejut mendengar berita perjodohan kakak nya dengan Marko, karena setau Jino, kakaknya itu sudah memiliki kekasih. Ia takut kakaknya berbuat sesuatu yang nekat, tapi itu berbanding terbalik dari apa yang Jino pikirkan. Kakaknya sangat perhatian pada Marko, begitu juga Marko, tapi siapa yang tahu? Tuhan maha membolak-balikan hati manusia.
Ini sudah malam, Jino ingin bermanja-manja dengan sang kakak sebelum mereka berpisah. Namun, niatnya teralihkan dengan suara tangis sesenggukan dari kamar kakaknya.
Tok tok tok...
"Mbak... Ini Jino, boleh masuk?" Tanya nya terlebih dahulu."Masuk aja Jino, pintunya ndak Mbak kunci... Hikss" Saut Karin dengan sesenggukan.
"Mbak, mbak kenapa nangis?" Jino khawatir.
"Jino hikss... Mbak besok menikah, Mbak ndak mau Jino" Tangis Karin pecah.
"Hust Mbak, ndak boleh bilang gitu... Pamali" Ucap Jino sambil mengelus pinggang sang kakak.
"Jino, Mbak punya pacar... Hiks, Mbak sayang sama dia... Mbak nggak mau pisah sama dia, Jino"
"Mbak... Gimana perasaan Ayah, Bunda, dan Mas Marko kalau mereka tau ini? Mbak dan Mas Marko bukan nya saling mencintai? Dan lagi, pemberkatan nya besok Mbak..." Jino tak habis pikir dengan jalan pikiran sang Kakak.
"Maafin Mbak, Jino. Mbak pura-pura cinta ke Mas Marko, Mbak juga sebenarnya nggak kuat kalau harus begini terus" Jelas Karin apa adanya.
"Lebih baik Mbak pikirkan ulang keputusan Mbak. Mbak akan memilih pacar Mbak atau Mas Marko pilihan ayah"
See you on next chapter( ◜‿◝ )♡
PS. Ini nuansa Indo Jawa keren gitu, wkwk. Maaf pendek juga
KAMU SEDANG MEMBACA
replacement.
Fanfiction- 𝐫𝐞𝐩𝐥𝐚𝐜𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 ✧ ternyata kamu hanya mencintaiku sebagai pengganti, bukan tulus dari hati.