Gubrak!
"Ayooo!!!!"
"Sial!"
Dug! Dug!Samar-samar terdengar suara ricuh di sudut gang yang gelap. Sial. Harusnya aku pulang dari dua jam yang lalu. Kini bagaimana nasibku sepuluh menit lagi? Tidak, maksudku bagaimana nasibku lima menit lagi?
Tepat sepuluh meter dari tempatku berdiri ada gang dimana sumber suara itu berada. Jika kuprediksi 25% aku berlari aku akan dikejar, 50% aku berjalan sudah pasti jadi santapan empuk para yakuza yang tangannya gatal ingin meninju orang, dan 75% aman jika aku putar balik naik bus dengan ongkos dua kali lipat. Namun, sangat disayangkan uangku hanya cukup untuk membeli dua buah permen saja.
"Aakkkk!"
"Rasakan ini bodoh!"
"Brengsek!!"
"Sialan benar kau ini!"Jantungku semakin berdegup dengan kecang sampai ingin mencuat ke luar angkasa. Astaga aku harus bagaimana? Ini semua karena berandalan itu!
------------------
Baru jadi prolog nih. For readers jangan jadi ghost reader yang cuma buka dan dibaca aja. Your comments are pretty meaningful for me.
Love
Islaniarzy