Prolog Tragedi

137 11 3
                                    

Disebuah istana langit, hidup sepasang Ratu dan Raja yang sangat disegani masyarakatnya karena sikapnya yang sangat dermawan dan baik hati.

Kehidupan dinegara mereka sangat damai dan subur, masyarakat bahagia dan tidak ada yang menderita.

Namun, kebahagiaan mereka masih belum lengkap karena sudah 5 tahun lamanya mereka hidup bersama namun sang Ratu belum juga mengandung, padahal sudah banyak cara yang dilakukan agar mereka segera memiliki buah hati yang diidam-idamkan.

Sang Ratu sangat sedih dan merasa bahwa dirinya bukan wanita sempurna untuk sang Raja. Ratu mencari informasi tentang seorang penyihir yang bisa mengabulkan semua keinginannya, dengan ditemani sang Raja dan beberapa prajurit, mereka pergi menyeberangi lautan untuk menemukan penyihir yang sakti itu.

Setelah melakukan perjalanan panjang, tepat ditengah samudra terdapat istana yang megah namun terlihat menyeramkan, itu adalah istana sihir yang mereka cari selama ini.

Tidak ada yang berani datang ketempat itu karena selain tempatnya yang sulit untuk dijangkau, sang penyihir juga dikenal kejam dan selalu meminta imbalan yang tidak masuk akal.

Namun, entah bagaimana seakan sang Ratu telah menutup telinga dari semua kabar-kabar itu karena sang Ratu sangat ingin memberikan keturunan untuk melanjutkan generasinya nanti.

Dia berpikir bahwa semuanya akan berjalan dengan baik asalkan dirinya selalu berpikir positif dan selama sang Raja ada disampingnya maka semua masalah akan terselesaikan.

Setelah mereka turun dari kapal milik kerajaan, kedatangan mereka telah disambut oleh dua orang yang berbadan gemuk, tingginya 5x lebih tinggi dari orang biasa, namun mereka tidak berkata apapun, mereka hanya mengawal Raja dan Ratu sampai kedepan pintu gerbang utama.

Setelah sampai didepan gerbang yang tingginya 20 kaki orang dewasa itu, mereka terkejut karena pintu gerbang terbuka lebar dengan sendirinya dan jangan lupakan penampakan awal yang mereka lihat didalam istana yang menyeramkan jika dilihat dari luar itu. Mata mereka membelalak dan mulut mereka menganga karena kagum dengan apa yang mereka lihat.

Lantai seperti kaca dengan karpet berwarna emas, lampu yang terbuat dari kristal yang menggantung diatas dengan megahnya, meja memanjang dan kursi yang didominasi dengan warna emas dan ada banyak makanan dan buah segar diatasnya.

Dari arah lain terdapat 6 laki-laki tampan yang menyambut kedatangan Ratu dan Raja dan menarik kursi mempersilahkan mereka untuk duduk disana. Tanpa ragu Raja dan Ratu mengikutinya.

" Silahkan paduka duduk disini, sebentar lagi ibunda akan turun dan menemui kalian " kata dari seorang lelaki yang memiliki bahu paling lebar berbicara dengan sopannya dan sedikit menundukan kepalanya tanda menghormati

" Semua hidangan yang ada dimeja sudah disiapkan oleh ibunda kami untuk menyambut kedatangan paduka " kata salah seorang lelaki yang badannya paling kecil dengan nada yang lembut dan jangan lupakan eye smile yang dia berikan diakhir kalimatnya

Disaat Raja akan mengeluarkan kalimatnya, dari tangga terdengar detakan sepatu yang menandakan bahwa ada seseorang yang sedang berjalan menuruni tangga menuju ketempat dimana mereka duduk.

Ke-6 lelaki itu berjalan berbaris dikedua sisi ujung tangga untuk menyambutnya. Ya... Itu adalah penyihir yang kejam yang selama ini orang-orang katakan diluar sana.

Sang Ratu dan Raja berdiri dan melihat sosok wanita yang sangat cantik dan anggun menggunakan gaun hitam berkelip-kelip dengan berlian kecil yang tertanam rapih digaunnya yang mengekor dilantai seakan mengikuti dari belakang. Badan tinggi langsing dan putih dengan rambut panjang tergerai sebatas pinggang dan jepit rambut berlian tipis disisi kanan dan kirinya.

Prince ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang