Terik menyengat kuat, menerpa kulit susu kemerahan milik seorang pemuda mungil. Panasnya matahari siang ini menjadi sumber penyebab nafas pemuda mungil itu seolah berada di ujung tanduk.
Kaki mungilnya terus memacu bergerak, tak memperdulikan kaos olahraganya yang jika di peras akan mengucurkan dengan deras cairan asam... Yakssss ewh.
"hahh satu putaran lagi"
Kaki mungilnya sempat berhenti berlari. Tubuhnya membungkuk dengan lututnya sebagai tumpuan. Nafasnya tersenggal. Ia mendongkak, menatap jauh kedepan.
"ohh ayolah, aku merasa sudah lari terlalu jauh. Kenapa masih di sini-sini saja sih?"
Pukk
Tangan besar menepuk pundak sempit pemuda mungil itu.
"hey Kyung. Masih kuat?"Kyungsoo meneggakkan tubuhnya dan menatap namja tinggi di sampingnya yang baru saja menepuk pundaknya.
"tch.. Kau saja hampir mati bodoh! Hahh"
Pemuda tinggi itu menegakkan tubuhnya lalu mengusak pelan rambut berkeringat milik Kyungsoo. Mau tak mau pemuda mungil itu tersenyum tipis.
Tangan pemuda tinggi itu bergerak cepat mengait pergelangan mungil Kyungsoo dan mengajaknya berjalan lambat.
"lebih baik jalan. Peraturannya kan yang penting sampai finis" ucap namja itu dengan kekehan ringan. Kyungsoo menjawab dengan anggukan kecil. Ia ikut membalas genggaman pemuda tinggi itu.
Hening mengisi langkah ringan mereka sampai yang lebih tinggi terkekeh lebih dulu.
"ada yang lucu?" tanya Kyungsoo setelah menoleh.
"aku sedang membayangkan, jika Jongin disini Ia sudah pasti akan menghajarku habis-habisan"
Kyungsoo terkik saat tiba-tiba bayangan wajah Jongin yang konyol saat di UKS minggu lalu terlintas kilas di fikirannya.
"dia kekasih yang possessive" saut Kyungsoo.
"yeah.. Terbukti dengan tingkah konyolnya selalu berkeliaran di sekitarmu" mereka serentak tertawa bersamaan.
"well... Pengecualian untuk saat ini." sambung Kyungsoo masih dengan tawanya.
"bersyukurlah karna dia demam, setidaknya kau ada kesempatan menggengam tanganku"
"kau berbicara seolah kita sedang berselingkuh"
Mereka mengisi langkah mereka dengan obrolan ringan dan tawa singkat yang di ciptakan dari obrolan konyol mereka.
.
"hal konyol saat mendengar manusia es itu demam"
Mereka memutuskan beristirahat di bangku taman belakang sekolah setelah menyetor nilai lari keliling sekolah 3x berturut-turut. Itu penyebab nafas Kyungsoo terasa di ujung tebing.
Setidaknya kegiatan pengambilan nilai ini berhasil membuatnya bisa dekat kembali dengan masa lalunya."aku yang kehujanan, tapi dia yang demam. Hahaha" Jawab Kyungsoo. Ia meneguk cairan jeruk nya. Tak menghiraukan tatapan intens namja di sebelahnya.
"kau terlihat bahagia Kyung"
Kyungsoo menoleh dan tersenyun kepada sosok disampingnya yang kini juga menatapnya.
"aku bahagia dengan Jongin, Chanyeollie" ucap Kyungsoo dengan nada yakin.
"itu sangat nampak. Kau tak terlihat sebahagia ini saat bersamaku. Ckckck kau pilih kasih" pemuda bernama Chanyeol itu menjitak pelan kening Kyungsoo, membuat Kyungsoo meringis kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say You Love Me!? - Kaisoo [TwoShoot]
FanfictionKyungsoo, namja mungil nan imut yang menjabat sebagai anggota kedisiplinan di sekolahnya pasti sudah sering menghadapi masalah yang rumit bukan? namun masalah kali ini sepertinya akan sulit untuk ia tangani. Yeah berurusan dengan Kim Jongin sang pem...