Sequel(again) - Btw, HBD...

10.9K 450 12
                                    


Kyungsoo berjalan riang membela udara sejuk korea pagi ini. Ia ada jam kuliah pagi dan merupakan hal menyenangkan dapat merasakan embun awal musim dingin ini-walau sejujurnya suhu saat ini cukup rendah. Dan Walau pada kenyataannya pun ia datang sejam lebih awal, setidaknya itu tak menjadi masalah besar.

Tungkai rantingnya yang seperti wanita-atau memang tangan wanita- itu menggapai sesuatu di saku celananya yang bergetar.

Pasti Jongin...

Yeah, ia memutuskan berangkat kuliah sendiri karena sangat hapal kebiasaan Jongin-seminggu belakangan- yang tidur di atas jam 2malam karena tugas para Dosen mengalir seperti air jernih dari pegunungan himalaya.

Beda dengan Kyungsoo yang selalu mampu mengatasi tugas secara terjadwal dan memastikannya selesai jauh hari sebelum deadline,

Kim Jongin tetaplah Kim Jongin. 3tahun berlalu dan sifat lamanya tetap tak luntur-pemalas-, walau ada sedikit evolusi, tapi demi kutil badak yang sebesar batu alam 'Belajar' layaknya phobia bagi Jongin, dan Kyungsoo memaklumi itu.

Ah bicara soal 3 tahun...
Sangat tak terasa hubungan mereka nyaris menginjak angka 4tahun di bulan februari nanti. Sejak SMA hingga mereka mendekam di bangku kuliah, keduanya tak berniat berpaling satu sama lain. Bagaimana pun mereka berdua sudah menetapkan satu sama lain sebagai Jodoh..

4tahun dan itu sebentar lagi. Kyungsoo menanti saat itu. Menanti bagaimana lagi Jongin akan memberinya kejutan berbeda yang selalu behasil membuatnya campur aduk.
Seperti saat hari 3tahun mereka, Kyungsoo nyaris melepaskan nafas terakhir saat pihak rumah sakit menelponnya pukul 12malam-yang mana saat yang bersamaan Kyungsoo sedang menyiapkan kejutan aniv mereka untuk menyambut Jongin- mengatakan bahwa namja yang menjadi pusat sumber kasih sayangnya-selain orangtua- baru saja tertimpa insiden kecelakaan yang mengharuskannya di larikan ke RS tengah malam itu. Dan Kyungsoo merasa nyawanya hilang beberapa saat, berakhir dengan raungan keras berusaha meraih jaket dan kunci mobil ditengah tangisnya untuk menemui Jongin yang meregang nyawa.
Dan sama seperti di awal, Kyungsoo kembali menangis dan berteriak-lebih parah- saat tiba di rumah sakit melihat Jongin yang berdiri di depan pintu masuk lengkap dengan sebuket bunga, background pink dengan love bertebaran disana sini dan terlebih dengan keadaan tampan, sejahtera, dan tanpa kekurangan satu organ tubuh pun.
Demi Tuhan, Kyungsoo merasa ingin memblender bibir Jongin yang tersenyum sangat manis di saat seluru badan Kyungsoo tak di aluri darah karena selama perjalanan menuju rumah sakit ia tak sanggup mengambil nafas, terlalu sibuk memikirkan seperti apa bentuk Jongin yang terlindas truk. Terkutuklah petugas rumah sakit sialan yang memberi tahu bahwa Jongin terlindas truk -ck berlebihan.

Kyungsoo meremas benda persegi di tangannya dengan gemas. Selalu seperti ini. Bahkan hanya dengan mengingat Jongin berdiri di temani sebuket bunga di tangan serta senyum tampannya yang membuat lututnya seperti jelly siap santap, jantung Kyungsoo akan menggila, memunculkan senyum tertahan yang sangat manis..

Kyungsoo menggigit bibirnya cukup kuat... Jongin selalu bisa membuatnya tak berpijak.
Tak ingin di anggap aneh-sebenarnya sudah banyak mata yang menatapnya penasaran- kyungsoo memilih menyimpan hp nya kembali dan melangkah dengan ringan kekelasnya.

"Semalam aku memimpikan mu, Nyonya Kim" - Sms dari Jongin.

...

Mata tajamnya sudah terbuka sejak beberapa menit lalu. Menatap pesan di hp nya tanpa bosan membacanya terus menerus.

"Aku baru saja sarapan, gombalan mu tak akan muat di perutku Tuan Kim yang terhormat"

Terdengar seperti protes namun nyatanya Jongin bisa menebak bahwa kekasih manisnya itu membalas pesannya dengan senyum tertahan dihiasi rona samar di kiri dan kanan pipinya.

Don't Say You Love Me!? - Kaisoo [TwoShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang