00.02

33 8 0
                                    

BUGH BUGH BUGH!!

"Sialan!"

"Lawan dia!"

Seorang pemuda tak terlalu tinggi namun tidak pendek kini selalu saja menjadi tokoh utama di Bar ternama kota Seoul. Kedatangannya adalah bak kail ikan yang selalu saja memancing keributan.

"Kenapa malam ini kalian semakin lemah, ha?" remehnya.

"Dasar, orang gila!" sarkas lawannya

Pemuda itu menertawai lawannya sinis. "Oh, orang waras kalah melawan orang gila?"

"Kau yang gila, bodoh!"

"Sebodoh apa diriku sampai kalian tak pernah bisa mengalahkanku? Payah!"

"Payah? Kau yang bermain dengan licik! Kau membuat keributan saat kami sedang mabuk, ban*sat!"

"Itu bukan licik, tapi—cerdas HAHA!" cekikiknya.

"Akui saja kekalahan kalian," ledek pemuda arogan yang kini sudah mendapat gelar kemenangannya lagi.

"Sialan, tunggu pembalasan kami!" rintih lawannya pelan tak berdaya.

Ia menepuk bahu lawannya kegirangan dan pergi dari Bar tersebut."Dengan senang hati aku menunggu kawan."

Pemuda arogan tersebut melangkahkan kakinya keluar dari Bar sehabis melakukan aktivitas rutinnya. Perlu kalian garis bawahi bahwa—bertengkar di Bar sudah menjadi konsumsi favorit pemuda bermata elang sekarang.

"Siapa? Siapa yang bisa mengalahkanku? Aku—Park Woojin, pemilik elemen Woonergizer. Energi manusia bumi tidak ada setengahnya dari yang kumiliki," batin Park Woojin percaya diri.

.

.

.

"Hai."
Seorang pemuda yang menyapa tiba-tiba entah darimana membuat Park Woojin terkejut.

"Mau membeli gelembungku?" lanjut pemuda didepannya.

"Tidak."

"Belilah gelembungku, hyung!" Park Woojin melengos melangkah meninggalkan pemuda didepannya begitu saja.

"Hyung, belilah gelembungku!" teriaknya kekeh.

"Diskon 15% untukmu, hyung!"

"Hey, aku tidak memberikan diskon kepada sembarang orang!"

"Hyung, belilah! Aku bisa membuat gelembung!" teriaknya keras karena jarak keduanya yang lumayan jauh.

"Aku bisa membuat gelembung, Hyung!"

Sosok apatis layaknya si gingsul Park Woojin tentu saja tidak peduli. Mengabaikan orang sudah menjadi kebiasaannya.


















Sepersekian detik langkah Park Woojin terhenti, ehm—ada keganjalan pikirnya.

"Tunggu, aku bisa membuat gelembung 'katanya'?" batin Park Woojin mencerna.

Setelah sekian lama memutar otak lemotnya.

"Yaaak, berhen—ARGH" teriak Park Woojin menyadari sesuatu.

BRAK!!

Teriakannya terhenti kala ada seseorang menendangnya dari belakang tanpa aba-aba. Park Woojin tersungkur, rupanya ia adalah salah satu dari pria yang menjadi lawannya di Bar tadi.

"Apa maumu?" tanya Park Woojin.

Iawannya menyeringai buas."Tentu saja mengambil kemenanganmu."

"Aku tidak ada waktu untuk melayani debu sepertimu," ucap Park Woojin terburu-buru.

"Apa harimau dalam dirimu sudah menjadi seekor kucing sekarang?" pancing pria tersebut.

BUGH BUGH BUGH!!
Serang Park Woojin brutal tanpa aba-aba.

Lihatlah!
Karena emosinya yang terpancing, Park Woojin kehilangan seseorang—tepatnya salah satu Star yang selama ini ia cari.

Park Woojin menginjak punggung lawannya yang sudah tak berdaya.

"Aku menang dalam 10 lawan 1 di Bar dan kini jelas tidak susah untukku menang dalam 1 lawan 1."

Kemudian, spontan Park Woojin berlari ketempat pemuda penjual gelembung yang ia temui beberapa menit yang lalu.

"Sial, dia sudah pergi." Park Woojin kesal dan memukul bebas pohon beringin yang ada disampingnya.

"Sialan! Sialan!" teriaknya mengumpat meninju pohon emosi.

Tiba tiba...












Bersambung...

|1.| Beautiful Destiny? |Wanna One|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang