" Bunda! Aku pergi main ke luar ya! "Suara Ayu mencapai telinga ibunya yang sedang memasak. Senyum terletak di bibirnya saat ia mematikan kompor.
" cepat pulang nak! Bapak nanti keburu pulang!" Ibunya memperingati.
Ayu mengangguk, kakinya terasa seperti ingin terbang saat ia menginjak tanah di depan rumahnya.
Tiba - tiba, terdengar teriakan dari arah selatan. Ayu pergi berlari, dari sudut matanya, ternyata bagian selatan dari Bandung dibakar.Ibunya keluar dari rumah dan melihat apa yang terjadi. Ia berlutut. Lalu menangis.
" Bunda kenapa? " ayu bertanya, ketakutan sudah terdengar dari suaranya.
Ibunya berhenti, lalu berdiri. Matanya merah, mungkin karena marah.
" Sekutu....engkau akan jatuh!!"
Ibu berteriak, melemparkan sebuah batu ke arah rumah mereka. Menghancurkan batu tersebut menjadi keping - keping yang kecil.
Ayu semakin takut. Ia mencoba memeluk ibunya itu. Tetapi malah dijatuhkan.
" Bunda k-kenapa?" Ayu bertanya. Airmatanya sudah membanjiri matanya.
" Maaf nak... Tapi..."
Ibunya berhenti sebentar, lalu mukanya berpaling ke ayu.
Kata - kata yang disebut oleh ibunya membakar habis hati ayu. Hancur lebur dan menjadi debu.
" Bandung terbakar. "
- tanggal 24 Maret , Bandung yang kita cintai telah menjadi lautan api -
YOU ARE READING
Pendekar bangsa
Ficción históricaHello!! This is aurel!! And this is the first story where I'll be writing in Indonesian. Selamat membaca!