#2 The Rainy Night

61 13 8
                                    





Setelah sepuluh menit menunggu, hujan deras pun akhirnya reda. Jungkook yang tengah bermain-main dengan sapu tangan itu pun lantas menoleh pada Sinbi.

"Kau sudah baikan sekarang?" Tanya Sinbi seraya menoleh pada Jungkook yang sedari tadi memperhatikannya. Ya, Sinbi memang sadar mengenai hal itu akan tetapi ia bertingkah seolah tak menyadari tentang hal itu.

"Menurutmu?" Jungkook bertanya balik, apa perempuan itu sungguh berpikir dirinya baik-baik saja sekarang?

Ohh ayolah, perempuan itu pasti mengerti tanpa perlu di jelaskan. Penampilannya benar-benar kacau namun siapa yang peduli, lagi pula Sinbi sudah melihat wajahnya yang di penuhi oleh tanah basah beberapa saat lalu.

Sinbi teringat sesuatu, lantas ia membuka tas selempangnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Ini minuman pereda pengar" Sinb menyodorkan minuman itu pada Jungkook "Setelah pulang kerja, aku mampir ke minimarket sebentar. Temanku memintaku untuk membelikan itu untuknya tapi kau bisa meminumnya, aku akan membeli yang baru untuk temanku"

Jungkook menerimanya kemudian netranya nampak fokus menatap minuman itu selama beberapa saat.

"Okay terima kasih untuk ini dan juga sapu tangannya"

Sinbi hanya mengangguk singkat, ia mengulurkan tangannya membiarkan rintik kecil itu jatuh ke tangannya.

"Pasti lama jika harus menunggu hujannya sampai berhenti. Kau bisa berjalan sendiri?" Tanya Sinbi sedikit ragu jika harus memapah pria itu lagi, entah mengapa hal itu terasa sedikit canggung.

"Kau bisa pikirkan itu sendiri" Begitu balasan dari Jungkook "Luka di kaki ini pasti bisa menjawab pertanyaanmu tadi" Jungkook menunjuk ada luka lain di pergelangan kakinya, memang tidak separah luka di tangan namun hal itu membuatnya kesulitan berjalan.

"Aku tidak tahu ada luka lain di tubuhmu" Kata Sinb yang mendadak panik dan hal itu membuat Jungkook tertawa pelan karena dirasa reaksi gadis itu terlihat sedikit lucu, sepertinya gadis itu sedikit ceroboh tentang beberapa hal.

"Eotteokhae? Apa ada luka lain di tubuhmu? Andwae, tidak bisa begini, kau harus ke rumah sakit"

Sinbi meringis pelan sambil melirik ke setiap penjuru tempat, Sinbi baru menyadari tidak ada apotek di sekitar sini dan ia baru ingat di kotak p3k nya pun tidak ada perban. Sinbi belum sempat membelinya lagi karena terlalu sibuk dengan ini dan itu.

Jungkook melirik tangannya yang terluka selama ia tak banyak bergerak, lukanya memang tidak terlalu terasa perih.

"Tidak apa-apa, ini memang terasa perih. Tapi mau bagaimana lagi" Jungkook mengedikan bahu. "Omong-omong apa kau akan terus membiarkanku terus berdiri seperti ini?"

"Apa boleh buat, di sini tidak ada kursi atau pun tempat duduk lainnya.
Tapi jika kau tak keberatan duduk di tanah, lakukan saja, aku tidak ingin mengotori pakaianku lebih dari ini"

Sinbi menyadari itu, ia merasa tak nyaman dengan tubuhnya. Selain basah karena air hujan pakaiannya memang sedikit kotor karena terkena cipratan genangan air saat ia membantu Jungkook tadi. Omong-omong mereka memang sempat jatuh bersama tadi.

Sinbi tak bisa menahan bobot pria itu lebih lama lagi, hal itu membuatnya sempat oleng pada akhirnya mereka malah berakhir terjatuh bersama di genangan air.

"Kita sebentar lagi sampai tapi aku tak yakin bisa memapahmu sampai sana sendirian. Aku takut kita mungkin akan jatuh lagi seperti tadi"

"Tidak apa-apa, aku rasa jatuh bersama bukan sesuatu yang buruk" Jungkook tertawa pelan. "Omong-omong kita bisa sampai ke rumahmu dengan cara lain" Jungkook memiringkan kepalanya menatap Sinbi dengan serius.

Zero CentimetersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang