Sekarang Mew dengan keponakannya dan juga sekretarisnya sedang berada disalah satu restauran yang terkenal di kota Wellington.
Dragonfly Restaurant Wellington nama restauran nya.
"Pesanlah semua makanan yang kamu inginkan" ucap Mew dengan lembut kepada keponakannya itu, yang langsung dituruti oleh Gulf. Dia memesan begitu banyak makanan sehingga meja bundar dihadapan mereka penuh dengan makanan yang dia pesan.
"Kamu yakin bisa menghabiskan semua makanan itu?" Tanya Mookda menatap horor makanan yang berada didepan mereka saat ini. Jangankan Mookda, Mew saja kaget dengan banyaknya makanan yang dipesan oleh Gulf.
"Gulf bisa menghabiskannya, Aunt" ujar Gulf yang sudah membawa satu sendok penuh makanan ke mulutnya.
"Ya sudah, habiskan saja makananmu, jangan berbicara dulu. Dan kau juga Mookda" ucap Mew kepada Gulf kemudian juga menyuruh Mookda menyantap makanan yang sudah Mookda pesan, supaya Mookda tidak menganggu Gulf yang sedang fokus makan.
Sedangkan dia sendiri hanya memandang Gulf yang makan dengan sangat lahap, bahkan kedua pipi imut itu menggembung karena terisi makanan.
"Makan pelan-pelan, nanti kamu tersedak" ujar Mew mengelus sayang pucuk kepala Gulf.
"Hu'um,, Gulf sangat lapar Uncle" jawab Gulf dengan mulut yang penuh makanan tanpa melihat kearah Mew dan kembali menyendok makanan ke mulutnya, membuat Mew sangat gemes dengan tingkah keponakannya itu.
Sekarang makanan pada piring pertamanya sudah ludes, tetapi mulutnya masih penuh. Dengan cepat ia menarik makanan pada piring kedua dan dia langsung tertegun melihat isi piring itu, dengan air mata yang sudah sudah berlinang dan mengaliri pipi indahnya yang masih mengembung akibat makanan yang masih berada didalam mulutnya.
"Ada apa?" Tanya Mew menatap Gulf heran.
"Dulu mama sering membuat hidangan Tataki untuk Gulf" ujar Gulf dengan air mata yang terus mengalir di pipi menggembung nya itu.
"Hiks,, Gulf rindu Papa dan Mama" ucap Gulf menelan makanan yang berada di mulutnya. Bukannya kasian, Mew malah merasa gemes dengan keponakannya itu.
"Papa dan Mama kamu sudah bahagia disana. Sekarang saatnya kamu membuktikan bahwa kamu mampu menjadi anak kuat tanpa mereka" ujar Mew membawa Gulf kedalam pelukannya, kemudian menyendok kan Tataki kedalam mulut Gulf. Gulf menerima suapan dari Mew tersebut dan mengunyah Tataki itu tetapi air matanya tetap mengalir di pipinya. 'Astaga, tolong ingatkan Mew bahwa keponakannya itu sudah berumur 15 tahun, bukan bocah 5 tahun lagi'
"Hmm. Bagaimana kalau habis ini kita pergi jalan-jalan" ucap Mookda menghapus air mata Gulf dan mengelus lembut pipi Gulf. Gulf hanya menganggukkan kepala. Jika ada orang yang melihat mereka saat ini, mungkin orang itu akan mengira mereka bertiga adalah keluarga yang bahagia, karena baik Mew maupun Mookda terlihat sangat menyayangi Gulf.
"Sudah uncle,, Gulf sudah kenyang" ujar Gulf menolak suapan dari Mew. Tiba-tiba saja dia merasa sudah kenyang, padahal makanan didepannya masih sangat banyak.
"Kamu yakin tidak ingin menghabiskannya?" Tanya Mew.
"Gulf benar-benar sudah kenyang, uncle" jawab Gulf.
"Baiklah, kalian tunggu disini" ujar Mew, kemudian berlalu menuju kasir.
Sedangkan Gulf tidak sengaja melihat beberapa ekor kucing yang berada disudut restauran, tanpa permisi dia langsung menuju ke arah kucing tersebut.
"Kamu ingin kemana Gulf" Mookda ingin mengikuti Gulf tetapi dia memilih duduk kembali ketika melihat Gulf bermain bersama kucing-kucing itu.
"Dimana Gulf?" Tanya Mew yang baru selesai membayar tagihan meja mereka. Mookda menunjuk Gulf dengan dagunya sebagai jawaban atas pertanyaan Mew.
Mew mengalihkan pandangannya dan melihat Gulf yang sedang memangku kucing.
"Apa yang kau lakukan Gulf?" Tanya suara bas Mew membuat Gulf tersentak kaget karena tadi dia terlalu fokus menatap kucing yang dipangkuan nya.
"Haiss, uncle mengagetkanku"
"Kucing-kucing ini sangat lucu, uncle" ujar Gulf melihatkan kucing yang dia gendong kepada Mew.
"Iya. Kamu sangat lucu"
"Ehh?!"
"Maksud uncle, kucing yang kamu pegang itu memang sangat lucu" ujar Mew melakukan pembelaan atas keceplosan nya tadi.
"Maafkan kucing bos kami jika menganggu kenyamanan kalian" ucap seorang pelayan yang tiba-tiba mendatangi mereka dan langsung meminta maaf kepada Mew maupun Gulf.
"Maafkan keteledoran kami yang tidak mengetahui bahwa kucing milik bos kami terlepas" ujar pelayan itu lagi membungkuk hormat berkali-kali kemudian mengambil kucing itu dari Gulf dan langsung membawa kucing itu. Membuat Gulf mengerucutkan.
"Sudahlah, nanti uncle belikan kucing yang banyak untukmu" ucap Mew mengambil tangan Gulf dan membawa Gulf keluar dari restauran tersebut, yang diikuti oleh Mookda.
Mereka bertiga bermain ke taman bermain yang tidak berada jauh dari restauran itu sebentar, kemudian mereka langsung pulang ke rumah mendiang orang tua Gulf dan langsung bersiap-siap pulang ke Thailand, karena Mew tidak bisa terlalu lama meninggalkan pekerjaannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, UNCLE. (bxb, 21++)
Random❗WARNING❗ # 21+ # bxb Gulf Kanawut merupakan pria manis yang berusia 15 tahun. Dia memiliki sifat periang dan sangat ceria. Tetapi semua itu langsung lenyap ketika kedua orang tuanya meninggal karena sebuah kecelakaan. Sekarang dia diasuh oleh paman...