1

223 13 0
                                    

Usai beberapa kali pertemuan keluarga, mereka sepakat agar pernikahan dilaksanakan 1 bulan setelahnya.

Shinsuke bertanya-tanya mengapa dia tidak pernah melihat [Name] sebelumnya, padahal mereka bertetangga meski keluarga Ayazaka tinggal di rukun tetangga sebelah.

Usai pernikahan.

Kediaman Shinsuke & [Name]

"Shin,.."

Sang suami menoleh.

"Tsuma? Kau belum tidur?"

"Ini malam pertama kita, aku tidak akan tidur sebelum bersama denganmu."

"Biarkan aku membaca ini sebentar, [Name]."

Kemudian Shinsuke beranjak menuju ranjang mereka.

"Apa tidak lelah?"

"Hmm?"

"Acara pernikahan ini memakan waktu lama."

"Tak apa Shin. Cuman sekali seumur hidup bukan?"

Yang dipanggil hanya diam dan mengelus rambut di dahi [Name].

"Tidurlah,.."
"Aku tidak akan memaksa melakukannya jika kau belum siap."

Sang istri mendongakkan kepalanya melihat sang suami yang berambut putih berujung hitam itu.

"Benarkah? Kalau begitu apa aku akan tetap menjadi gadis bahkan setelah menikah?"

Hening sejenak.

"Shin, aku istrimu."
"Kita sudah membicarakan ini bukan?"

"Ya."
Jawab sang suami singkat.

"Kalau begitu lakukanlah apa yang seharusnya. Selayaknya suami istri."
"Aku tidak keberatan menikah denganmu."

"Dan aku juga tidak keberatan kau melakukannya."

Seperti ada benang yang terputus di dalam kepalanya, Shinsuke terkesiap mendengar perkataan sang wanita.

"Tapi,..."

Hmmm?
Bukankah tadi dia tak keberatan?

"Lakukan perlahan, aku tidak punya pengalaman tentang hal ini."
Seraya memalingkan muka, sang istri malu-malu membicarakannya.

"Aku juga demikian, Tsuma."

Suami : Kita ShinsukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang