Alexandre C
"Sebastian,.. Corin adalah teman baikku. Aku mengenalnya dari LGBT Community. Err, dia Bisexual. Corin, Elanor, Samantha, dan Donna, aku mengenal mereka dari Komunitas yang sama.." Jillian memakan Strawberry Cheese cake nya dan menatapku lagi.
"Komunitas?" Aku tidak pernah ikut hal seperti ini demi Zeus.
"Yeah. Semester pertamaku di universitas, aku mengenal Kristoff Thompson. Dia mendirikan komunitas tersebut. Hasil dari berdebat dengan dosennya, yang rasanya religius dengan cara bodoh. Rudy Fridzgerland. Dia berkata LGBT hanya berasal dari keinginan manusia. Tuhan menentang hal tersebut. Tuhan tidak mentolerir hal tersebut, dan itu urusan mereka dengan Tuhan. Orang kristen yang baik tidak boleh mengikuti hal tersebut, dan harus memperkuat iman agar tidak terjerat hal tersebut. Jika orang kristen sampai terjerumus, artinya mereka punya iman yang tidak kuat. Bodoh aku bilang. Kristoff saat itu menyukai Edmund. Dosen sialan itu memaksa Kristoff untuk menganggap Edmund sebatas sahabat. Aku bilang, mana bisa. Itu tidak mungkin.." Jillian menyelesaikan pidatonya dengan berapi api. Lalu dia menegak kopi sampai habis.
"Nathanael dan Jarvis sering berdebat tentang itu, demi Zeus.." Aku berkata pelan. "Lagi pula, memangnya ada apa dengan Corin ini?" Aku menambahkan.
"Yeah, kebetulah yang mengerikan kah jika Corin-ku kehilangan sepupunya sebulan yang lalu? Tepat saat kau kehilangan Calvin-mu?" Jillian berkata.Calvin-ku. Kata kata itu menimbulkan efek di hatiku. Sakit. Aku kehilangan dia dengan cepat. Aku tidak mengatakan apa apa. Calvin adalah bagian terbaik dari hidupku yang ingin aku lupakan. Tapi bagian dari diriku menolak untuk melupakannya.
"Mungkin kau harus bertemu Corin.." Jillian mengangkat bahu dan mengeluarkan ponselnya.
Corin Huxtable
Tahukah kau, jika seseorang benar benar serius untuk melepaskan diri dari rokok dan obat obatan terlarang dia akan berhasil? Samantha Hills hari ini merayakan enam bulan setelah keluar dari rehabilitasi dan masih belum -mudah mudahan tidak akan- menyentuh rokok dan obat obatan terlarang. Sebelumnya, Samantha terikat dengan benda benada semacam itu.
Tapi aku tidak akan bertanggung jawab jika dua bulan kemudian dia menderita sakit gigi karena memakan terlalu banyak permen karet dan permen manis. Katanya sih, untuk mencegah rasa pahit di mulut. Aku tidak tahu soal ini. Aku bukan perokok berat. Hanya sebatang dua batang saat butuh. Itupun aku tidak begitu menyukainya. Obat obatan terlarang, aku bahkan tidak ingin mencobanya. Walaupun Samantha dulu sering menggodaku untuk mencobamya sedikit saja. Itu tidak mengundang selera."Cheers!" Donna mengangkat gelas wine nya, dan bersulang dengan Samantha. "Untuk Samantha Hills yang hari ini sudah berhasil bebas dari obat obatan terlarang dan rokok selama enam bulan!"
"Thanks, Donna!" Samantha tersenyum dan mengangkat gelas wine nya dan bersulang.
"Belladonna Higgs, jika kau mabuk aku tidak akan mengantarmu pulang" Nancy berkata datar lalu kembali menurunkan kacamatanya dan membaca buku.
"Nancy, ayolah, girls! Minumlah beberapa gelas anggur! Ini pesta!" Donna tertawa dan menyodorkan segelas sampanye ke depan Nancy.
"Tidak, tidak. Aku sudah kenyang dengan The Brief History of Time, Terimakasih" Nancy menolak.
"Ayolah, Nancy!" Nikolas menyemangati sambil membanting gelas bir nya.
"Nancy, Nancy, Nancy.." Vince bergumam dengan humor.
"Ah, Jillian! Kemarilah, My Lady!" Samantha bangkit berdiri dan menarik lengan Jillian.
"Uh, Oh! Siapa dibelakangmu, My Jilli?" Nikolas membuat wajah kaget.
"Guys! Ini Alex. Alex, ini Belladonna, Samantha, Nancy, Nikolas, Vince, Edmund, Charles, Kristof, Christian, Viktor, Elanor, dan ini tentu saja, Corin" Jillian berkata.Aku mengangkat alis bertanya tanya kepada Jillian. Kenapa namaku disebut terakhir, dan kenapa berbarengan dengan kata tentu saja. Jillian hanya mengangkat bahu, dan menoleh kepada Alex. Alex hanya menghela nafas.
"Hi.." Alex berkata pelan.
"Uh, Oh! Elanor, pacarmu telah dicuri!" Nikolas berseru dan kembali menegak sampanye nya.
"Hush, Senang bertemu denganmu Alex!" Samantha berkata dan mempersilahkannya menikmati pesta. "Abaikan saja kumpulan orang mabuk ini.." Samantha tertawa.
"Kumpulan orang mabuk yang kau sebut itu termasuk kau, Samantha?" Elanor bertanya sambil duduk di sebelah Samantha dengan santai.
"Nah, bagaimana menurutmu? Apa aku terlihat mabuk?" Samantha mengangkat alis.
"Cepat atau lambat kau akan mabuk, sayang!" Kristof berteriak dari sela sela sampanye nya.
"You wish! Aku berjanji atas nama Zeus dia tidak akan menyentuh alkohol sialanmu ini sampai pesta selesai!" Nancy berteriak dan mengalihkan pandangannya dari A Brief History Of time.
"Uh! Momma has spoken!" Nikolas tertawa dan membuat ekspresi takut. Disela oleh suara tawa seisi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Splendor (BoyxBoy)
RandomSecara permanen tidak dilanjutkan Sequel to Complicated Relationship. Satu bulan setelah kematian Calvin, Alex memutuskan untuk menikahi Luna. Demi Simon. Saat pesta pernikahan, Alex bertemu dengan Jillian. Lalu, Takdir berkata lain tentang Alexandr...