Hilangnya Sang Merak (End)

144 14 2
                                    

"BERANI KAU MENYAKITI LUFFY-KU SIALAN..!!!" law berbicara dengan nada yang lantang dan seenaknya sendiri untuk mengklaim luffy itu adalah milik-nya

Luffy merasa pipinya memanas saat mendengar kata 'Luffy-ku' yang keluar dari mulut law

"Hee, luffy-mu ya? Kau sepertinya salah mengeja, jelas dia adalah luffy-ku" vines menyahut dengan seringai dibibirnya

Ia menarik lengan kanan luffy membuat wanita itu meringis karena tubuh nya yang bergerak membuat luka-lukanya terasa sangat sakit

Vines menarik pinggang luffy dan mendekapnya, tubuh nya dan tubuh luffy bersatu dan hanya tinggal 5 centi lagi wajah keduanya akan bersatu

Law menggeram dalam diam dan mengepalkan lengannya kuat, dia tidak bisa diam saja melihat luffy-'nya diperlakukan seperti itu di depannya

"Kau macam-macam dengannya, aku jamin kau akan menjadi pelanggan mingguan untuk rumah sakit" law mengancam dengan tatapan mata yang begitu menusuk kalau dilihat

"Ck, menyebalkan! Selalu saja ada hama yang mengganggu, apakah kalian bisa diam? Ini urusanku dengan luffy, bukan denganmu!" tegas vines lalu memutar tubuh luffy dan meghadap kedepan

Tangan kirinya mengunci tubuh luffy dan tangan kanannya mengambil pisau lipat yang ada di saku celananya lalu mengarahkan pisau tersebut kearah tubuh luffy

"Asshhh, sakit..."

"Hei! Lepaskan dia!" law memekik dengan wajah cemas, fikiran buruk mulai menyeruak di kepala nya

"Oya? Kita lihat.... Apa kau bisa menyelamatkan gadis ini?" vines tersenyum jahat dan mulai mengarahkan pisau tersebut kearah perut luffy

"Tidak!!" Law hendak berlari dengan keringat dingin yang bercucuran di pelipis kepalanya

Tusk

"AKHH....!!!!"

Namun langkahnya terhenti saat melihat pisau tersebut menusuk perut luffy membuat aliran darah bercucuran

"Uhuk! Siala- uhuk!" mulut dan hidung luffy juga mengeluarkan darah

Begitu deras aliran tersebut sampai membuat luffy terkulai lemas, vines melepas pegangannya alhasil membuat tubuh luffy terjatuh diatas lantai yang terdapat darah segar

Tangannya memegang perutnya yang masih terdapat pisau menancap dan belum dilepas, mungkin kalau dilepas darah nya akan mengalir semakin deras

Vines tersenyum penuh kemenangan dan ia segera berlari meninggalkan ruangan, law hendak mengejar namun luffy nya lebih penting saat ini

"L-luffy..." law berjalan lemas kearah luffy lalu memeluk erat tubuh yang kini sudah sangat lemah itu

"uhuk, are~ k-kau tidak m-menggunakan angan-angan, y-ya lagi?." oh demi apapun, luffy sedang sekarat dan dia masih sempat-sempatnya menggoda law disaat seperti ini

"Ssht, jangan banyak bicara luffy-ya! Darah nya semakin deras jika kau berbicara!," law memekik dengan wajah yang terlihat sangat ketakutan

"T-torao.... Diamlah~" ucap luffy lirih lalu tangannya mengangkat dan ditaruhnya di pipi law yang terdapat goresan akibat sebuah kawat besi saat ia sedang merangkak melewati ventilasi

"A-aku ada permintaan untukmu" law menunduk dan menatap mata luffy yang terlihat sayu juga dengan senyum yang terlihat begitu lembut

"A-apapun! Aku akan mengabulkannya!! K-karena itulah..." law menatap mata bulat indah tersebut dengan tatapan sayup dengan bulir bening yang siap meluncur kapan pun

Luffy yang faham dengan tatapan tersebut hanya tersenyum dengan penuh kasih dan terkekeh pelan

"Aku hanya akan meminta...

..Tolong jaga keluarga ku untukku, dan aku ingin kau merawat topi juga buku cerita yang aku simpan di peti, kutaruh dibawah kasur" luffy mendongak menatap langit ruangan, entah kenapa suasana sekarang malah menjadi suram

"Pfft, ayolah! Jangan tegang-tegang seperti ini" law menunduk menatap wajah yang melembut dengan senyum yang entah kenapa, law rasa itu adalah senyuman terakhir yang dipasang oleh satu-satunya orang yang ia cintai

Luffy menarik kepala law dan membisikan sesuatu yang membuat laki-laki tersebut membelalakan matanya dengan bulir bening yang lolos begitu saja

Luffy tersenyum sendu dan membelai pipi laki-laki yang ia kagumi

"Selamat tinggal~ law ...."

Law melebarkan matanya, wanita di dekapannya kini sudah tak bernyawa dengan senyum yang terpasang indah namun sangat menyakitkan jika dilihat lebih dalam

"Tidak..... TIDAK!!!," law memeluk tubuh yang sudah tak bernyawa itu, law terisak bahkan air matanya mengalir deras dari pelupuk matanya

Skip

Di pemakaman banyak orang berpakaian serba hitam, bisa kita lihat dua laki-laki dengan bintik di area hidung dan laki-laki surai pirang tengah memeluk batu nisan yang tertera sebuah nama yang selalu menjadi mentari bagi keduanya

Hilangnya sosok 'Monkey D. Luffy' membuat seluruh penjuru dunia geger, pasalnya si merak tersebut sehat-sehat saja sebelumnya

"Luffy.... Maaf~ maaf kalau aku tak bisa menjadi kakak yang baik selama ini...." laki-laki dengan nama ace tersebut terisak keras dengan kepala tertunduk menyentuh batu nisan tersebut

"Luffy! Kenapa kau meninggalkan kakak mu secepat ini..? Kau tidak sedih meninggalkan kami luffy?," sabo mengelus tanah kuburan yang terhiasi oleh bunga-bunga yang indah

Zrashh

Setelah acara pemakaman berakhir hujan turun dengan deras seolah mewakili suasana hati seorang laki-laki yang tengah berdiri sendirian menghadap kuburan

"Luffy-ya...." laki-laki dengan nama law tersebut tersungkur dan memeluk makam tersebut

Tak peduli dengan pakaiannya yang basah kuyup, tak peduli dengan dengan isak tangis nya yang kian mengeras

Dia ingin meluapkan seluruh emosi nya disini, di makam ini

"Luffy-ya... K-kau bahkan belum mendengar jawabanku!" law semakin terisak lalu menatap batu nisan tersebut dengan tatapan kosong

Flashback

Luffy menarik kepala law dan membisikan sesuatu

"Aku mencintai mu.... Law"

Flashback end

Law tersenyum kecut, tubuhnya bergetar tangannya mengepal tanah kuburan dengan kuat

"A-aku.......

..... Aku juga mencintai mu luffy-ya~."

Law beranjak dan menatap kuburan tersebut dengan tatapan sendu

'Jangan bersedih torao! Kau kuat!'

Law melotot hebat,

"Luffy-ya?!,"

Law menoleh kekanan dan dia dapat melihat sayup-sayup ilusi luffy yang sedang tersenyum kearah

Law tersenyum kecil, tatapan matanya melembut

Law berbalik dan berjalan meninggalkan kuburan

Saat di trotoar ia tiba-tiba saja ditabrak oleh seorang wanita dengan seragam sma yang sudah basah kuyup

"Ah maaf tuan, saya permisi!"

Law terpaku ditempat, apa itu tadi? Wanita itu....

"Luffy-ya...?,"

END

Ending yang sungguh tidak menyenangkan, pendek dan tidak seru awoakwok

Gw gak pandai bikin ending, jadi maaf kalau kecewa

Yahh hanya segini gada next chapter cuma sampe sini aja

Sampai jumpa di cerita ku yang lainnya !

°High School° {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang