Tanpa disengaja

14 0 0
                                    

'when it hurts, just sleep'

"Bangun, Aksa"

Lino membuka gorden jendela kamar Aksa selanjutnya ia menarik selimut yang menutupi tubuh Aksa. Menggoyangkan tubuh pria yang masih terlelap dalam mimpinya. "Aksa, bangun."

"Aksa, hari ini jadwal lo padat banget." Lino benar benar sudah greget dengan temannya itu.

Aksa kembali bersembunyi dibalik selimut tebalnya. Lino menarik kembali selimut, dan menyipratkan air ke wajah Aksa. "Bangun."

Setelah dua puluh menit membangunkan Aksa dengan cara apapun, akhirnya lelaki itu bangun dari tempat tidur dan sedang mandi. Lino melihat schedule Aksa hari ini, padat merayap. "ASKA CEPETAN."

Dengan santai, Aksa keluar hanya memakai celana pendek dan sedang memakai kaos. Aksa menaikan sebelah alisnya, ia tidak sarapan. Mereka berdua langsung ke tempat lokasi pertama. Aksa akan pemotretan dengan salah satu brand lokal.

Aksa turun dari mobil dan sudah disambut beberapa bodyguard yang menemani hari harinya. Ada beberapa fansnya di sana, mereka meneriaki nama Aksa. Lelaki itu melambaikan tangannya dan sedikit tersenyum. Pesona Aksa membuat fansnya berteriak histeris. Sebelum masuk ke dalam gedung, Aksa pamit kepada fansnya. Setelah masuk, ia melihat sedikit keributan.

"Are u okay?"

"Gila, lo tanya gue baik baik aja atau ngga? Really?"

Lelaki itu terdiam dan melihat telapak tangan gadis yang terus mengeluarkan darah. "Sakit ya?"

"YA IYALAH AIDAN, LO NGGA LIAT INI DARAHNYA NGALIR TERUS?" gadis itu menatap penuh amarah pada lelaki di hadapannya.

"Mrs, sini diobatin dulu." Salah satu seorang staff keluar dengan membawa kotak P3K, ia membersihkan luka sayatan itu dan memasang perban pada telapak tangannya.

"Gue udah bilang sama lo, kerja sama artis tuh ngga enak. Gue juga udah bilangkan, kalau gue ngga mau kerja sama artis?"

Lelaki itu masih terdiam dan menatap sendu gadis di hadapannya. "Maaf, Ki."

"Ki-

"Dan lo, kalau mau mati ngga usah ajak ajak yang lain bisa?"

Gadis itu pergi meninggalkan actor yang baru saja keluar dari ruangan dengan pakaian yang sudah tidak karuan dan ada noda darah di baju nya.

Aksa melanjutkan jalannya sambil menaikan sebelah alisnya. Tidak menyangka actor yang terkenal karena hatinya yang kuat ternyata seperti ini. Lino mengikuti langkah kaki Aksa yang menuju ke salah satu ruangan pemotretan. Masuk ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi para Staff, Aksa dan Lino menyapa beberapa Staff disana.

"Gue ngga mau lanjutin project sama dia lagi."

"Ki, ayo dong. Dia cuma lagi stress aja"

"Dia sembuh stress, gue yang stress"

Lelaki itu terkekeh mendengar ucapan gadis yang tadi ada di depan. Tiba tiba ada yang masuk dengan permisi dan-

"Ki, ayo lagi"

Gadis yang memunggungi Aksa dan Lino membalikan badannya dan menatap sinis lelaki yang baru saja masuk. "Ki, ayo. Kasian dia, ngga boleh gitu sama mantan gebetan. Lo tau sifat dia kayak gimana, makanya jangan main tinggalin dia aja. Dia jadi stress gara gara lo tinggalin."

"Kok bawa bawa masalah pribadi sih?"

"Maaf, tapi beneran dia stress gara gara lo tinggalin."

"Gue mau resign" Gadis dengan ponsel di tangannya langsung menghubungi seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Te EncontreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang