QUEEN YOONGI

CRAZY

Crazy

Namgi

Namjoon x yoongi

Ft. Hoseok

Boy x boy

.

.

.

"Terima kasih kak hobi.. "

Wajah manis nan cantik menyunggingkan kurva ramah di bibir sewarna kelopak mawar, berujar lembut kepada lelaki tampan berhidung mancung, yang tengah berdiri di hadapannya dengan tangan dimasukan ke kantung celana. Terlihat sangat menawan, lebih-lebih lagi dirautnya sangat penuh bersahabat. "Ingat jangan pernah tertidur lagi di perpustakaan, Terlalu bahaya. Apalagi untuk seseorang yang manis sepertimu.. "jenaka serta jahil. Menggoda— mengingat si pemuda manis yoongi akan kecerobohan dirinya yang tertidur di perpustakaan campus, hingga pukul delapan malam. Beruntung kakak tingkatnya membangun kan nya, jika tidak mungkin ia terkunci dan bermalam di perpustakaan.

Semu kemerahan menyapu pipi putih, mengaruk tenguknya yang tidak gatal melampiaskan malu. "iya kak hobi, sekali lagi Terima kasih.. "

Hobi— Jung hoseok terkekeh ringan, satu tangannya terangkat bebas mengusak surai abu-abu halus kepunyaan sang adik tingkat, membuahkan si pemilik surai kian memerah tanpa dicegah. "masuklah, dan selamat malam cantik.. "

"u-uhmm! Selamat malam kak hobi.. "

Sang pria mungil berbalik memunggungi, menjauh dan masuk ke rumah nya yang terbilang mewah dengan dominasi warna putih melapisi dinding, dipadu padankan silver di beberapa bagian. Meninggalkan jung hoseok yang tersenyum, dilengkapi gelengan kecil serta decakan gemas.

"... Dia lucu sekali.. "

.

.

.

Gelap menyambut ketika dirinya sudah memasuki rumah, ditambah sunyi tanpa ada kehadiran orang lain. dan itu membuat nya lega. ia melangkah menuju tangga, begitu ringan serta tenang hingga tapak kakinya yang bersesetuhan pada lantai, tidak terlalu mengusik rungu. Kamarnya merupakan hal yang dipikirkan nya kini, bergelung diatas kasur empuk dengan selimut tebal nan hangat. Ia mendesah lelah hanya dengan membayangkan rencanannya saja, mengutuk sedikit di dalam hati kepada letak kamar miliknya yang lokasi nya di lantai dua.

Sedetik pasokan udara Terhenti, bagaikan sebuah batu keras menyumbat trakea. Bola mata bening berbingkai bulu mata lentik dipaksakan melebar, terkejut dan kekagetan bercambur padu disana. Bibir kaku tidak dapat berbicara bisa, hanya menunduk. dan yang mengudangnya bereaksi terkejut, tak lain disebabkan oleh seorang lelaki tampan berbusana piyama hitam berlapis jubah tidur senada , yang kini berdiri argoan pada ujung tangga lantai dua. Menyeramkan, suasana pun mendingin dan ia sangat terlampau tidak nyaman- yang mungkin bisa dibilang menjurus takut.

"Baru pulang kim yoongi.. "

Mencekam meningkat melingkupi sekeliling, nada itu begitu dingin— sangat dingin lebih dari biasanya. Yoongi dapat sekilas menyadari kilatan tidak suka tertuju padanya, menatapinya sangat intens sehingga kepalanya tidak berani terangkat, hanya dapat memainkan jari-jari di depan tubuh secara acak. "d-daddy... "Alunan kata menghalus, melenyap tertahan di tenggorokan. Menciut serta berharap bisa melarikan diri sejauh mungkin, menghindari keadaaan takut yang semakin mengerayangi tatkala ketukan telapak kaki mendekat. Dan yang ia tahu tubuhnya membeku kala ayah kandung nya telah berdiri di depannya, menjulang dan tanpa perlu mendongkak ia bisa memastikan kedua netra menatapinya seakan menguliti.