PROLOG

63 38 206
                                    

Satu jam terakhir, awan gelap telah memposisikan diri ‘tuk menyelimuti seluruh langit tanpa membawa susunan bintang seperti biasanya, digantikan oleh embusan angin dingin beserta rintik hujan yang perlahan turun. Menghabiskan menit-menit berikutnya dengan lebat, disertai petir yang menggelegar beberapa saat.

Alunan suara hujan yang bertalu dengan atap rumah tak sekali pun mengganggu seorang gadis yang duduk terdiam di meja belajarnya sembari menyalakan musik keras, berusaha mengalahkan derasnya hujan di luar sana dan berusaha menarik paksa sebuah kenangan dari buku bertulis Evanescent yang terlihat usang.

Gadis itu semakin merapatkan cardigan yang membalut tubuhnya, serta menyelipkan sehelai rambut ke belakang telinga, sebelum jarinya bergerak membuka buku tersebut yang menampakkan sebuah foto dan tulisan-tulisan unik begitu sampul terbuka.

Halaman pertama saja sudah cukup menarik seulas senyum, sebab isian yang bak memberinya sehembus kenangan bersama laki-laki penghuni buku tersebut. Namun, senyumnya begitu berbeda, lantaran sanggup menciptakan sebulir air mata yang tiba-tiba saja meluruh, manakala ia teringat akan sosok laki-laki yang gadis itu jadikan objek di dalamnya.

Laki-laki dingin, yang begitu ia cintai hingga kini. Pun setiap hari, perasaannya tak pernah hilang. Tetap utuh, bahkan semakin bertambah seiring berjalannya waktu yang disertai kenangan tanpa henti.

Kesanggupan tak mengizinkan gadis itu membuka lebih dalam buku tersebut, sehingga menggantinya dengan merengkuh buku itu dengan hangat, seakan dengan begitu, jiwa laki-laki yang sedang menghuni pikirannya kini, bisa gadis itu rasakan keberadaanya.

Ia tersadar, mencintai seseorang tidak sesederhana yang ia kira, melainkan terlalu banyak syarat untuk jatuh cinta.

Terutama perihal kehilangan.

***

Akan aku ceritakan kisah tentangku dan dia yang tak pernah bisa bersatu.

Tentang lelaki dingin, yang sangat aku cintai.

Dan tentang Semesta yang mengambil dia dari hidupku.

23 Januari 2022

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang