Alva yang mendengar pertanyaan yang disertai godaan sang bunda pun tersenyum malu. "Hehehe iya bunda, guru yang sekarang ini seorang lelaki, dia tamatan UIR (Universitas Islam Riau), dan dia sangat menawan"tutur Alva sambil membayangkan wajah menawan guru baru nya itu.
Sang bunda yang mendengar ujaran anak perempuan nya pun semakin terheran. Dirimu sangat beruntung sekali, karena dirimu adalah orang pertama yang diceritakan oleh putriku kepadaku, walaupun saya belum pernah melihat wajahmu secara langsung, tapi kamu sangat spesial bagi putriku, dan tentunya kamu telah berhasil menaklukkan hati putriku. Batin sang bunda saat melihat wajah sang putri yg nampaknya sangat senang.
"Apa kamu menyukai nya sayang?"tanya sang bunda, walaupun sang bunda sudah tau jawabannya, dirinya hanya ingin memastikan firasatnya.
"Hehe seperti nya begitu bun"ujar Alva sambil melihat sang bunda.
"Apa salah Al menyukai guru Al sendiri bun?"sambung Al bertanya, karena dirinya merasa dirinya salah mencintai seseorang.
Bunda yang mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sang putri pun spontan menatap wajah sang putri yang sekarang nampak berubah 180° dari sebelumnya. "Hey sayang, cinta itu anugrah terindah, kamu sama sekali tidak salah, menyukai atau mencinta seseorang itu hak kamu sayang, kecuali kamu mencintai suami orang, itu baru salah"tutur sang bunda sambil tersenyum kepada sang putri.
"Tapi bunda, apa Al bisa bersatu dengan dirinya?"
"Jika ingin bertanya seperti itu, jangan bertanya kepada bunda, karena bukan bunda yang mengatur siapa jodoh kamu sayang, sekarang berdo'a saja ya, minta dia kepada sang pencipta yang selalu membolak-balikkan hati, hanya dia yang tahu apa kamu jodoh nya atau bukan"jawab sang bunda sambil membelai lembut rambut sang putri
"Eum, baiklah bunda, oh iya Al mau minta izin nih bun"ujar Alva
Bunda menautkan kedua alisnya. "Mau kemana?"
"Biasalah, Al mau ketempat ayah sebentar, soalnya Al kangen ayah"jawab Al didampingi oleh kekehan kecil.
"Ya udh hati hati ya, jangan ngebut dan jangan kesorean pulangnya ya"
Karena sudah mendapatkan izin dari sang bunda, Alva pun langsung pergi ketempat sang ayah dengan motornya
Sesampainya di tempat sang ayah, Alva pun memarkirkan motornya, dan segera berjalan ketempat sang ayah
Sesampainya di tempat sang ayah pun, Alva langsung berjongkok dan mengucapkan salam.
"Assalamualaikum ayah nya Al, cinta pertama Al"ujar Alva sambil mencabuti rumput rumput yang mulai memanjang di sekitar tempat sang ayah.
"Ayah kangen Al ga yah, kalau Al sih kangen pake BANGET hehe"
"Al lagi seneng banget loh hari ini yah"
"Ayah tau ga, Al sedang mencintai seseorang haha, dan itu adalah cinta pandangan pertama"ujar antusiasi Alva kepada sang ayah.
"Ayah tidak mau memeluk Alva? Apa ayah tidak merindukan putri mu yang cantik ini yah?"tutur Alva, yang tanpa disadari air matanya luruh begitu saja.
"Al kangen ayah loh, apa ayah tidak ingin memeluk Al?"
"Sekali saja yah, peluk Al sekali saja, hanya sekali saja, Al sangat merindukan pelukan hangat dari mu ayah" Al mengatakan hal itu sambil terisak kecil.
"Al melihat ayah didalam diri pak Azzam".
"Hiks Al kangen ayah, apa ayah tidak ingin menghampiri Al lewat mimpi?" Tangis Al kian bertambah besar. Sungguh saat ini dirinya sangat merindukan sang ayah.
Alva mengusap air mata yang turun di pipinya. "Ayah tidak menyukai air mata turun membasahi pipi putri mu ini kan? Sekarang pipi putri mu sudah bersih ayah, tidak ada lagi air mata"ucap Alva sambil tersenyum pedih.
"Al hanya ingin bercerita jika Al menemukan sosok ayah di dalam diri orang lain, dan dengan gila nya putri mu ini mencintai nya" Alva semakin larut dalam cerita nya, hingga dia pun lupa jika tidak boleh pulang terlalu sore oleh sang bunda.
Sesudah bercerita panjang lebar kepada sang ayah, Al pun melirik jam tangan ny, yang dimana sudah menunjukkan jam 3 sore.
"Astaghfirullahaladzim, Al sudah terlalu lama berada di sini"ujar Alva sambil menepuk jidatnya.
"YA udah yah, Al pulang dulu ya, soalnya sudah sore hehe, assalamualaikum ayah"
Sebelum dirinya pulang kerumah, Alva menaburkan bunga mawar ditempat sang ayah"
Sesampainya Alva dirumah, dirinya langsung mandi dan makan.
"Apa sudah lepas rindu dengan ayah nak?"tanya sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKHLAS
No FicciónHay semuanya, ini cerita pertama saya, jika ad salah kata mohon maaf Mencintai guru sendiri? Bagaimana bisa? "Maaf pak, karena sudah lancang melangit kan nama mu" batin sang siswi saat melihat guru nya lewat "Kenapa hamba mu itu sangat manis ya Alla...