awal

4 1 0
                                    

“aku pergi dulu ya buk, assalamuallaikum.” Ujarku terburu-buru mencium punggung tangan ibuku.

“waalaikumsalam.. eh itu kamu kenapa pake celanaaa arinnn, Ya Allah jilbabnya juga pendek bgt. Dasar anak itu.”

ibu meneriaki aku yang langsung saja menghilang dari balik pintu.

“udahlah bu, biarin aja yg penting dia juga masih menutup aurat walaupun blom sempurna, pelan-pelan aja bilangnnya.”  bela bang aron.

“Ayoo laa buruan, buruaaannn ntar gua disuruh emak gua ganti baju anjir.” Panikku meminta ella untuk cepat.

“Lah sabar anjir iya iya ini gas.”
Ella pun langsung melajukan gas motornya.

Hari ini aku dan teman-teman ku akan pergi ke Jakarta untuk sekedar menghibur diri sebelum pelaksannan UTS di laksanakan.

Kemaren mela merekomendasikan tempat  yang bagus untuk kami semua melepas penat.

Dan sekarang aku dan ella sudah sampai di rumah mela. Aku berharap mela setidaknya sudah bangun saja. Memang kami sudah berteman sejak lama maka dari itu kami semua sudah sangat tau sifat kami satu sama lain.

Dan kami ini sudah berteman dari kelas 10 SMA, sedangkan aku, mela, dan kate sudah berteman dari SMP. Jadi kami semua sangat dekat.

“Assalmualaikum melaaaaa.” Salam kami serentak.

“waalaikumusalam, ayo masuk. Maaf ya melanya masih tidur, coba aja kalian bangunin kekamarnya.” Jelas mamanya mela sambil membalas uluran tangan kami untuk salam.

“ yaudah deh tante, kita keatas dlu ya tan bangunin mela.”

“ iya, makasih yaa.”

“iya tante.” Balas kami dengan senyuman.

“Tuhkan bener kata gua rin, pasti mela masih tidur trs yang lain blom dateng and then kita yang selalu pertama dateng.” Ella meneluarkan segala unek-unek rutinnya saat kami akan pergi bermain Bersama.

“Yaudahlah banyak-banyak sabar aja lu ngurusin nih bocah-bocah wkwkwk.” Kataku menenangkannya samnil menaiki tangga menuju kamar mela.

Sebenarnya aku juga kesal dengan teman-temanku tapi jika aku juga marah yah bagaimana.

TOK!! TOK!! TOK!!

Ella mengetuk pintu mela. Dan kami langsung memasuki kamar yang tidak dikunci itu.

“Woyy!! Bangun anjirr.. iini kita telat nih kalo lu ga siap-siap juga, ntar macet gilaa di jalaaann.”

“Euuunghh iyaa iyaa sabar, ini nih gua bangun.” Mela bangkit dari tempat tidurnya dan menyambar handuknya langsung bergerak cepat ke kamar mandi agar ella tidak marah-marah lagi.

“nih coba gua cek yang lain di group wa yak.” Ujarku

“Iyaudah rin, tanyain tuh pd kemana?? Udah otw blom mereka?” pinta ella saat aku mengambil hp dan segera membuka wa.

“ini si lisa sama kate udah otw kok dari 15 menit yang lalu, pasti bentar lagi jug sampe.” Jelasku pada ella.

“Baguslah.”

“assalamualaikum..” kami mendengar samar-samar suara salam, seprtinya itu lisa dan kate.

“nah, tuh kayaknya bocahnya noh. Sabar la, jangan ngamok.”

Tak lama dari situ ada yang membuka pintu kamar mela dan masuklah dua orang yang tadi kami bicarakan.

“hello guyyyss assalamualaikum, maap yak agak telat tadi gua disuruh emak gua nganter pesenan ke rumah temennya dulu sekalian modus ke anak lakiknya wkwkk.”  Lisa membuka percakapan sambil cengengesan.

waveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang