"Jaehyun sudah menghubunginya dan Jungkook akan pulang ke Korea bersama Mingyu."
Helaan napas berat langsung terdengar dari Yuri sesaat setelah Eunwoo mengatakannya. Ia langsung menyandarkan tubuhnya pada sofa dan mendangak. Matanya terpejam seolah baru saja mendapatkan sebuah keajaiban duniawi.
"Kau yakin?" Tanya Taehyung memastikan. Pasalnya ia terlalu janggal dengan hal itu. Bagaimana bisa Jungkook begitu cepat untuk kembali? Bukankah ia sangat menginginkan Yuri? Atau dia sudah menyerah?
Tapi, sejak kapan Jeon Jungkook mudah menyerah?
"Ya." Jawab Eunwoo dengan menganggukkan kepalanya. "Jaehyun bahkan mengatakan bahwa mereka akan berangkat besok."
"Dengan pesawat jet-nya?"
"Tidak tahu, aku tidak yakin dia naik apa."
Taehyung semakin merasa ada yang tidak beres. Dan Yuri menyadarinya, perempuan itu kembali menegakkan tubuhnya lalu menatap Taehyung. "Sudahlah, Kak. Jungkook dan Mingyu pasti punya banyak pekerjaan di Korea, karena itu mereka langsung menyutujuinya." Ujar Yuri berniat untuk meyakinkan Taehyung.
Alhasil, Taehyung mengangguk, mencoba berpikir positif meskipun ia mempunyai banyak kemungkinan buruk di kepalanya.
...
Taehyung merebahkan tubuhnya di sebelah Yuri yang sedang tertidur di ranjang, lengannya lalu menarik pinggang Yuri agar mendekat padanya. Memeluknya dari arah belakang, menenggelamkan kepalanya pada bahu perempuan itu.
Karena pergerakan Taehyung barusan, Yuri yang belum sepenuhnya tertidur langsung membuka matanya dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap Taehyung. "Kau masih khawatir tentang tadi?" Tanyanya.
Laki-laki itu mengangguk. "Banyak kemungkinan terburuk, Yuri. Tidakkah kau merasa aneh juga?" Terdengar jelas intonasi suara Taehyung yang cemas.
Sebetulnya, Yuri tidak ingin mengambil pusing hanya karena hal ini karena ketakutannya pada Jungkook sudah membuatnya lepas kendali. Tapi sepertinya Taehyung sangat mengkhawatirkannya.
"Kau sudah makan?" Yuri mengganti topik, tangannya beranjak untuk mengelus rambut tebal Taehyung dan mengelus pipinya lembut. "Kulihat-lihat kau menjadi semakin kurus saja."
Getaran itu lagi.
Hatinya berdebar bukan main.
Tapi ia menikmati momen ini.
"Langsung pulang ke Maroko, ya?" Taehyung kembali melempar topik, ia mengambil tangan Yuri yang berada di pipinya lalu meletakkannya pada pinggangnya. "Aku khawatir, kau tahu sendiri kan jika Jungkook—"
"Aku tahu." Yuri memotong. Ia mendekatkan tubuhnya pada Taehyung dengan melingkarkan lengannya pada pinggang laki-laki itu. "Aku bisa menjaga diri, setidaknya beri aku waktu di sini sebentar. Lagi pula Ayah memberiku waktu enam bulan. Masih ada waktu dua bulan lagi untuk pulang."
Taehyung menghela napas. Ia tidak ingin berdebat dengan adiknya ini, tapi kenapa hatinya begitu tidak tenang?
Alhasil, Taehyung menarik Yuri pada dekapannya. Memeluknya dan membagi kehangatan bersama. Ia meletakkan kepala Yuri pada dadanya, debaran pada jantung Taehyung seharusnya bisa perempuan itu rasakan.
"Kak."
"Hm?"
Yuri diam, tidak melanjutkan ucapannya. Pasalnya, sekarang ia merasa jika Taehyung tiba-tiba saja berubah. Sifatnya menjadi begitu lembut dan tidak pemaksa. Ada apa dengannya? Apa karena ia juga takut dengan Jungkook?
KAMU SEDANG MEMBACA
Casablanca
Fanficsiapa yang menyangka jika mahasiswa magang yang menyamar di perusahaan Jungkook adalah seorang mafia wanita paling berbahaya di dunia?