Episode 2

4 2 1
                                    

Saat itu sedang musim panas , matahari begitu terik rasanya seperti menembus kulit. Ryan masih memikirkan Sila yang sudah lupa dengannya.

" Ugh! " gumam Ryan kesal , saat berjalan ke kampus Ryan melihat Sila di gerbang dia pun menyapa Sila " Pagi cantik, gimana tidurnya semalem? Nyenyak ga beb? " gombal Ryan . " Paan sih lo , bisa ga jangan panggil gw beb gw bukan pacar lo sana pergi! " Ucap Sila yang membuat hati Ryan semakin terbakar.

" Eh, Hai Rendy! " Sapa Sila. " Hai " Balas Rendy dingin. Namun Sila tetap suka Rendy mata Rendy yang selalu menatap sinis dan dingin dan juga rambut nya yang berwarna silver itu membuat Sila merasa Rendy keren.

" Duh sial! Aku jatuh cinta ya? " Batin Sila

Ryan tampak memperhatikan Sila dan Rendy dari kejauhan, dengan tatapan penuh cemburu itu. " Hoo... Sila lupa ya gw bisa baca pikiran orang? Haha gw untit dia nanti "
.
.
.
" Eihh udah sore banget nihh... harus buru-buru pulang " Ucap Sila panik. " Buru-buru banget beb, aku padahal mau melakukan sesuatu sama kamu diperpus ini " Ucap Rendy ngawur.

" Hah? Oh iya ya diskusi tugas ya? " Ucap Sila bingung. " Tch , udah ayo ikut aja " Ucap Rendy dengan dingin. " Kamu polos Sil " gumam Rendy. " Gw bisa denger loh heh! " Jawab Sila kesal. " Kok kamu marah? " Tanya Rendy sambil tersenyum licik.

" Apaan sih lo aneh, kemaren lo dingin bgt sama gw, tiba tiba kek gini dih " Ucap Sila " Eh udah sampe perpus nih, kayaknya udah sepi ga ada penjaganya? " .

Rendy pun menarik lengan Sila sambil naik tangga perpus ke lantai 2. " Kenapa ke sini? Ini kan sepi, buku yang ngebahas tugas kita juga di lantai 1 ada nya , kenapa ke sini? " Ucap Sila semakin bingung dengan Rendy. " Oh iya lu belom jawab gw kenapa lu tiba tiba jadi aneh biasanya dingin cuek? " Tanya Sila polos. Tiba tiba Rendy menyeringai " Shit Babe , kamu mau aku dingin? " Ucap Rendy sambil mendorong Sila ke tembok perpus.

" Lo mau ngapain? " Ucap Sila terkejut. Rendy menahan Sila dengan dua lengan Rendy yang menempel dengan tembok dan satu kaki yang dia naikkan ke tengah antara kedua kaki Sila. Sambil menyeringai tiba tiba Rendy mencium bibir Sila yang berwarna pink karena lipstik. Sila hanya bisa mengenggam lengan baju Rendy. Rendy melepas bibirnya dari Sila.

" Manis " Ucap Rendy dengan senyum licik nya itu. Sila hanya bisa terdiam dengan wajahnya yang memerah. " Tunggu Ren, boleh sekali lagi? " Pinta Sila. " Okay , kalo kamu yang minta aku bakal lakuin dengan kasar " Ucap Rendy. Rendy pun mencium bibir Sila lagi.

Sila terlihat begitu menikmati nya. Mereka sampai perang lidah saat berciuman dengan hangat.

" Jadi ini rencana Rendy bawa Sila ke perpus lantai 2? Mereka mau lakukan yang mesum? Hah menarik " Batin Ryan.

Jeduk....prang...

Sebuah vas terjatuh. " Itu apaan? " Ucap Sila terkejut. Sila dan Rendy pun melihat kebawah takut ketauan hal yang mereka lakukan tadi.

" Oh sial ketauan " Ucap Ryan panik. " Ryan?! " Ucap Sila ketus. " Bodoh! Aku membenci mu Ryan! Kau menguntit ku karena kau cemburu aku dekat Rendy? Apa kau sudah hilang akal? " Ketus Sila. Sepertinya Sila kehilangan rasa sabar nya.

" Oh maaf, baiklah aku akan pergi silahkan lanjutkan , besok aku yang akan merebut Sila darimu Rendy " Tantang Ryan

" Tch mendokusai! " Ucap Rendy kesal

Hai kak! Tolong vote yaa, semoga kalian suka ceritanya, kalo ga suka yaudah gausah dibaca.

Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang