Archelia:1

1 0 0
                                    

Hiruk pikuk kendaraan mulai terdengar memekak kan indra pendengar.Berbagai kendaraan berlalu lalang meramaikan setiap sudut di kota Bandung ini.Polusi bertebaran di tambah dengan cuaca yang panas.

Seorang gadis dengan seragam SMA,menatap bingung kearah jalanan sekitarnya.Ia terpaksa turun dari sebuah angkutan umum karena salah memilih jurusan angkotnya

Mikalia Almahyra,gadis cantik bertubuh mungil.Pipi nya yang chubby di tambah dengan nata bulatnya membuat gadis itu terlihat sangat imut.Gadis yang akrab di panggil Lia itu kini sudah menduduki bangku kelas sebelah SMA.Namun,banyak yang mengira ia masih seorang anak kecil.

Lia memantapkan hatinya untuk terus berjalan lurus.Sembari memegang erat tas biru mudanya ia terus berjalan hingga matanya berbinar melihat segerombolan anak SMA.Tanpa pikir panjang ia berlari ketengah-tengah orang itu.

Segerombolan laki-laki berseragam SMA yang awalnya tengah adu mulut kini,harus terhenti karena kedatangan gadis kecil itu.

Mereka mengeryit heran,

"Heh bocah! Lo ngapain di sini anjir?" tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi atletis.

Lia mulai gugup saat ini

"Eum,anu...aku nyasar," cicitnya pelan bahkan hanya dirinya lah yang bisa mendengar.

Cowok di depan nya terlihat bingung dengan yang di ucapkan Lia.

"Woi! Lo ngomong apaan dah? Buset,besar lagi suara curut dari pada suara lo itu," ucap teman cowok itu.

Beberapa dari mereka menghela nafas pelan,ini gimana nasib tawuran nya.

Seorang lelaki berjalan mendekati kedua orang yang sedang berdebat itu.Ia menghampiri Lia dan memegang pundak gadis itu.

"Lo mau kemana?" tanya nya lembut.

Lia menatap mata cowok di depannya tepat di manik nya.Ia merasa de javu dengan semua ini.

"Hei," suara lembut cowok itu menyadarkan Lia dari lamunannya.

"A--aku mau pu--lang," jawabnya lirih.

Cowok itu mengangguk paham,ia pun memandang sahabatnya yang tadi sempat beradu mulut dengan gadis ini.

"Lo antarkan dia gih,mereka biar gue yang urus," tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya,cowok itu kembali menatap pada Lia.

"Lo diantar sama sahabat gue aja," ucapnya namun,gadis di hadapannya tampak ragu.

"Lo tenang aja,dia gak bakal mace--,"

"WOII AWASS!!"

Srekk

Ahkk

"ARCHELL!!"

Teriakan itu membuat seseorang di sekelilinya terdiam mematung.Ini semua terjadi begitu cepat.Bahkan Lia berdiri mematung melihat darah di sekitar nya.

Badannya gemetar pertanda gadis itu sangat ketakutan.

"D--darah,hiks itu darah," ucap gadis itu seraya menunjuk cairan berwarna merah di bawahnya.

Semua mata kini tertuju pada gadis itu.Tanpa mereka sadari bahwa komplotan yang telah menusuk cowok tadi telah melarikan diri.

Cowok yang memiliki rambut berwarna sedikit merah menghampiri Lia.

"Lo biar gue antar aja,biar sahabat gue itu di bawa kerumah sakit," ucapnya pada Lia yang masih terisak.

Lia mendongak menatap cowok itu yang lebih tinggi darinya.

"Bawa kerumah aku aja,bunda aku dokter kok," ucap Lia mencoba memberi saran.

Cowok itu menatap sahabatnya meminta persetujuan.Melihat para teman-temannya mengangguk,dengan semangat Lia memberi tahu alamat rumahnya.

"Biar anggota inti aja yang bawa Archel,yang lain jaga markas,jaga-jaga jika ada pemberontakan"

Mereka pun segera membawa Cowok bernama Archel itu dengan taksi yang sudah di pesan lewat online.

●●●●
Menempuh 20 menit perjalanan kini taksi yang mereka tumpangi sudah sampai di rumah Lia.Setelah membayar mereka pun segera membawa Archel mamasuki rumah gadis itu,tentunya sudah atas izin dari tuan rumah.

"Bunda...Bundaaa tolongin teman Lia!" teriak Lia tanpa rasa malu,seolah gadis itu lupa akan kehadiran orang lain dirumahnya.

Seorang wanita paruh baya dengan hijab yang menutupi rambutnya,berjalan menyusuri tangga dengan terburu-terburu karena teriakan anak gadis nya.

"Kamu kenapa teriak,Lia?" tanya wanita itu dengan suara lembutnya.

"Bunda,obatin teman Lia dong," ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

Saskia hiraya atau bunda dari Lia mengeryit heran dengan ucapan Lia serta kedua mata gadis itu yang akan segera mengeluarkan cairannya.

"Tante,"

Bunda menoleh ketika ada suara yang memanggilnya dan baru menyadari jika dirumahnya ada 5 orang remaja laki-laki dan satunya berbaring di sofa,dengan cepat ia menghampiri para remaja itu dan terkejut melihat salah satu mereka kini sudah berlumuran darah.

"Astaghfirullah,ini kenapa si kasep euy," ucap Bunda ikutan panik. "Panggilin dokter cepat kenapa diam aja disini,"

Ke-empat cowok itu menatap cengo ke arah bunda siska.Kenapa harus memanggil dokter? Bukannya bundanya Lia seorang dokter? pertanyaan itu muncul di benak mereka.

"Maaf tante,bukannya tante dokter ya?" tanya cowok dengan tindik di telinga nya.

Kini keadaan terbalik,bunda tampak bingung dengan pernyataan anak muda ini.

"I-iya sih saya dokter,tapi dokter hewan,"

"HAH!!"

"Ada apa kok teriak-teriak sih?" tanya Lia yang baru saja turun dari tangga,ternyata gadis itu baru saja mengganti bajunya.

"Lo bilang bunda lo dokter," ucap cowok berjaket biru.

"Emang iya kok,"

"Tapi lo gak bilang kalau bunda lo dokter hewan," ucap cowok itu kesal.

"Lah? emang bunda dokter hewan?" tanya Lia dengan polosnya seraya menatap bunda dan ke-empat cowok itu bergantian.

"LIAAAAA!!"

●TBC●

  hewooo😁

Next gak nih??

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa❤

See you❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARCHELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang