Rumah kecil di atas bukit Kalangi di tepi lembah batu curam itu kalau malam tak pernah sunyi. Suara penghuni malam dalam rimba yang pekat selalu bersahutan seperti musik yang tak henti, berirama indah mencekam.
Azraq duduk terpekur di atas batu besar. Sudah 1 jam dia duduk terpekur menatap pekat malam ke arah lembah. Pikiran nya penuh, ingin dia berlari sekencang angin menembus ruang waktu agar dia tahu apa yang sudah terjadi. Tadi selepas magrib dia mendapat berita yang menghancurkan batin jiwanya.
Keluarganya yang jauh di seberang pulau, ibu dan saudara kembarnya meninggal. Sementara ayahnya hilang raib tak ada kabar berita setelah diculik sekawanan orang tak dikenal.
Kalau saja dia tak dicegah Tuk Akidin dan Mak Uteh pasti dia berangkat menuju rumah orang tuanya malam ini juga. Menunggu esok pagi sepertinya sangat lama. Jantungnya berdetak dengan keras, tapi tak setetes air matanya keluar. Terlalu banyak tanya yang ada dalam kepalanya. Kenapa? Mengapa?
Suara burung hantu terdengar dalam rimba. Azraq masih terpekur dalam hening. Ya Tuhan Sang Maha Khalik, hanya Dia yang tahu walaupun 20 tahun hidup terpisah dari keluarga nya Azraq menyayangi ayahnya yang kaku, ibunya yang rapuh dan Rimbi kakak kembarnya yang manis.
Kenyataan yang memang telah dipahami betul sejak dia kecil. Semua rahasia hidup dan alasan dibalik dia jauh dari kedua orang tuanya dan Rimbi. Dia diasuh dan dididik oleh saudara angkat ayahnya, Tuk Akidin. Keberadaan dirinya memang dirahasiakan dari masyarakat yang mengenal keluarga besarnya. Walaupun seperti dibuang dan dikucilkan tapi kasih sayang orangtuanya tetap tak putus. Mereka tetap berkomunikasi, memenuhi kebutuhan hidupnya, memastikan Azraq mendapat didikan yang cukup, bahkan terkesan keras agar dia jadi lelaki yang kuat. Terkesan ayahnya memang menyiapkan dia untuk sewaktu waktu menghadapi kenyataan pahit seperti sekarang.
Menunggu mentari terbit, dia akan memulai hidup yang baru. Mencari tahu kebenaran apa yang terjadi dengan ibu dan Arimbi, sekaligus melacak keberadaan ayahnya. Hidup matinya dipertaruhkan esok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Jaladara
Mystery / ThrillerTakdir hidup manusia sudah ditentukan. Bak ibarat putaran roda pedati, terkadang di atas dan ada masa di bawah. Apatah lagi kehidupan seorang umat manusia yang sudah tertulis sejak dihembuskan secercah nafas oleh Yang Maha Khalik. Azraq Rozan pria m...