PROLOG

12 8 1
                                    

"Kau ingin menangis?"

Alara menggeleng dan malah tersenyum. Baginya, gadis ini sudah seperti orang gila.

"Pergilah, aku tidak mengenalmu."

Alara mengangguk, tapi tidak berpindah seinci pun.

"Aku akan benar-benar berhenti saat kamu menyuruhku."

"Hentikan kebodohanmu."

Alara masih tersenyum dengan tangan yang mengepal kuat, dan tanpa ancang-ancang, Alara menghajar wajahnya dengan satu tinjuan keras.

"Hah... Dasar laki-laki tidak tahu diuntung. Jangan main-main denganku—"

Teriaknya kesal, "SIALAN! Huh, ingat ini jika kau mendekat.."

Alara tersenyum masam, dalam hati tak henti mencacinya.

"KAMU AKAN MENYESAL!" teriak Alara, sedetik setelahnya tertawa puas.

{Kilas Balik}

Matahari seakan memeluk Bumi, tetapi di tengah-tengah kehangatan yang kontras, seorang gadis bernama Alara Lirida tampak mengenakan pakaian seperti di kutub utara, meski malam selalu menyelimuti harinya.

Keanehan Alara yang selalu tampil dengan seragam yang tidak sesuai dengan cuaca menjadi perhatian seluruh sekolah. Meski penampilannya yang aneh sering kali mengganggu pemandangan, Alara tetap mampu menarik perhatian dengan senyumnya yang ramah dan kepribadiannya yang ceria. Dia sangat lihai dalam berkomunikasi dan bisa merebut hati banyak orang dengan pesonanya yang menyenangkan. Namun, meski banyak yang menyukainya, tak sedikit pula yang percaya pada rumor yang menyebutkan bahwa Alara memiliki dua kepribadian, salah satunya diekspresikan melalui penampilannya yang tidak biasa.

Di tengah keramaian, beberapa siswa bergosip tentang Alara. "Kau lihat, dia melirik ke sini, si gila yang manis," terdengar salah satu suara meski samar. Alara masih bisa mendengar meski samar, membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan.

"Kau tahu dia bisa mendengarnya?"

"Ya, ya. Kau saja yang tidak peka. Dia bahkan melambaikan tangan padaku."

"Oh."

"Itu saja?"

"Lalu?"

"Haha... Sepertinya dia menyukaimu. Jangan bersikap dingin padaku, atau aku akan menghajarmu!"

Keesokan harinya, seperti yang dibicarakan temannya kemarin, Alara mendekati seseorang di taman dan dengan percaya diri berkata, "Jadilah pacarku."

Namun, jawaban yang diterima sangat mengecewakan. "Kau jelek."

Begitulah cara Alara ditolak.

===

Author publish lagi, tujuannya mau menamatkan saja😮‍💨 Support author dengan vote🌞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A'laraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang