17

448 80 17
                                    

"Kemana sih, si bocil? Katanya main di taman kok nggak ada, udah tau mau magrib masih aja belum pulang" gerutu varo karena tidak menemukan Rain dan teman nya di taman.

Ya. Karena sudah magrib dan mereka belum kembali, rani menyuruh varo untuk mencari nya.

"Kak varo___" panggil angga dan jeka bersamaan, mereka berlari ke arah varo.

"Loh kok cuma berdua? Bocil satu nya mana?" gumam varo setelah melihat ke arah angga dan jeka.

"Heh rain kemana? Kok cuma berdua?" tanya varo pada mereka yang sudah berada di depan nya.

"Anjing Kak - Anjing" sahut jeka dengan nafas terengah.

"Heh di tanya malah ngatain lo" kesal varo sambil menyentil kening jeka.

"Bukan ngatain kak, tapi emang beneran anjing"- jeka.

"Aduh__lo ngomong apa sih? Gue sentil lagi nih kalau nggak jelas ngomong nya"- varo.

"Rain di kejar anjing kak." sahut angga membuat varo langsung melihatnya.

"Maksud lo adek gue di kejar anjing?"- varo.

"Iya kak anjing"- jeka.

"Gue jitak lo!" kesal varo dan jeka hanya memberikan cengiran.

"Kok bisa? Ngapain tu bocah sampe di kejar anjing?" bingung varo.

"Rain narik ekor nya kak, makanya di kejar"- angga.

"Ya ellah__tu bocil ada ada aja sih, tau anjing masih di gangguin juga. Dia kira kak bima kali yang nggak bakal marah kalau di tarik bulu kaki nya" gerutu varo.

"Terus sekarang kemana tu bocah bandel?" tanya varo pada angga dan jeka.

"Tadi lari ke arah sana kak" tunjuk angga ke arah kanan jalan.

"Ya udah kalian pulang aja sana! Biar gue yang cari rain" titah varo dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya, varo berjalan ke arah yang di tunjuk angga dan jeka.
.
.
.
.

"Aduh__dasar anjing kurang ajar, main ngejar ngejar aja, nggak sopan" umpat rain sambil memegang kening nya yang berdarah.

Rain berjalan dengan sedikit menyeret kaki kanan nya karena kaki nya terkilir.

"Jeka sama angga kemana sih? Kaki ku sakit banget lagi" keluh rain sambil menahan sakit.

"Rain" panggil satria, membuat rain langsung berbalik kebelakang.

"A__, Anjing" pekik rain saat melihat anjing yang tadi dia jaili di pegang satria.

"Rain lo kenapa? Kok ngatain gue anjing sih" tanya elang sedikit kesal.

"Bang sat, anjing" kata rain membuat satria menghela nafas kasar.

"Rain___ lo kenapa sih? Di tanya baik baik malah ngatain" kesal satria.

"Bukan bang, bukan bang sat yang anjing tapi itu anjing yang ngejar rain" tunjuk rain pada anjing di sebelah satria.

"Oh brown, kenapa bisa dia ngejar lo? Brown anjing yang baik kok" tanya satria dan berjalan mendekati rain.

"Tadi rain tarik ekor nya" sahut rain dengan polos membuat satria melihatnya dengan heran.

"Ya..itu sih salah lo sendiri rain, wajar aja brown marah kalau gitu" satria mengernyit saat melihat darah di tangan rain.

"Kepala lo luka?" Tanya satria dan langsung menarik tangan rain dari kening nya.

"Ya ampun berdarah" panik satria dan langsung menutup luka rain dengan sapu tangan.

"Kepala rain pusing tau kak" keluh rain sambil memegang sapu tangan yang menutup luka nya.

"Sini gue gendong" satria duduk berjongkok di depan rain dan rain langsung naik ke punggung nya.

"Van, tolong bawa brown pulang ya" kata satria pada teman nya yang baru datang.

"Oke, hati hati lo" sahut teman nya dan satria mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya satria berjalan sambil menggendong rain untuk mengantar kan nya pulang.
.
.
.

"Sakit kak." keluh rain sambil memegang kening nya. "darah nya nggak mau berhenti kak dari tadi" lanjut rain.

"Lagian lo ada ada aja sih rain, segala anjing lo jailin" sahut satria. Dia menghentikan langkah nya saat melihat varo.

"Varo" panggil satria dan langsung menghampiri varo yang menoleh ke arah nya.

"Satria" gumam varo, dia mengernyit saat melihat satria yang berlari ke arah nya sambil menggendong seseorang.

"Rain" pekik varo saat melihat rain yang ternyata di gendong satria.

"Sat,  adek gue kenapa? Kok berdarah gini?" panik varo.

"Ntar aja ceritanya, sekarang bawa dulu adek lo pulang! Darah nya nggak mau berhenti" sahut satria dan varo mengangguk setuju.

Setelah lnya elang dan varo membawa rain untuk pergi dari sana.
.
.
.

Rumah.

Rain langsung di obati oleh rani, butuh beberapa menit untuk menghentikan darah nya.

"Sakit bunda" keluh rain, saat rani membersih kan luka nya.

"Tahan ya sayang, dikit lagi selesai kok" sahut rani sambil mengoles kan salep ke luka nya, setelahnya dia menutp nya dengan kasa.

"Kenapa bisa luka begini sih rain?" tanya varo penasaran.

"Sorry ya var, adek lo begitu karena di kejar sama si brown"- satria.

"Brown? Kok bisa? Bukannya brown itu anjing penurut ya?"- varo

"Kata adek lo, dia narik ekor nya makanya brown ngejar dia"- satria.

"Ya__kalau kayak gitu sih wajar aja, lagian kurang kerjaan. Udah tau anjing di jailin" sahut varo dan rain hanya memanyunkan bibir nya.

"Rain, lain kali jangan begitu ya! Kasihan anjing nya, kalau rain sampe sesak gimana tadi karena lari?"- rani.

"Iya bunda, maafin rain ya, rain salah" sahut rain dan rani mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya rain melihat satria untuk mengatakan sesuatu.

" Lain kali anjing nya di iket aja bang, Biar nggak ngejar kalau di tarik ekor nya" kata rain membuat satria memasang ekspresi prustasi.

"Kayaknya mending jail lo deh yang di kurangin rain, biar nggak gangguin brown" sahut satria.

Rain tidak menjawab lagi, dia melihat rani dan memeluk nya.

"Bunda rain ngantuk" keluh rain dengan tatapan sayu.

"Ya udah ke kamar aja kalau gitu, Sholat dulu, abis itu baru tidur!" sahut rani dan rain mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya, rain pergi ke kamar untuk sholat seperti titah ibu nya.

Setelahnya, rain pergi ke kamar untuk sholat seperti titah ibu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rain✅ ( Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang