miancheng ; neglection

149 19 21
                                    

yunmeng jiang memiliki dua penerus, seorang putri sulung dan seorang putra. tetapi, sang sulung tak berminat untuk menduduki tahta yunmeng dan lebih memilih untuk menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada sang adik.

sang adik, jiang wanyin, menerima keputusan sang kakak dan mendidik dirinya sendiri dengan pandangan bahwa kelak ia akan memimpin yunmeng dengan sebaik mungkin. sebagaimana para tetua mereka memimpin dan juga ayahnya.

jiang fengmian adalah ketua sekte yunmeng jiang yang disegani. kepribadiannya lembut dan menyenangkan di mata orang-orang. sayangnya, hal tersebut tidak berlaku kepada jiang wanyin.

di mata wanyin, sang ayah adalah sosok yang dingin, tidak peduli kepadanya sedikitpun, dan bahkan, seolah-olah tidak mengetahui kalau ia berada di sana dengan mereka. nyaris setiap malam jiang wanyin merenungkan sikap sang ayah kepada dirinya, mengira-ngira kesalahan apakah yang ia lakukan sehingga sang ayah berperilaku demikian. tetapi, ia tidak pernah menemukan jawabannya.

sebelum satu persatu pikirannya menelan kewarasannya, suatu hari datanglah seorang anak laki-laki bersama dengan sang ayah. berperilaku eksentrik nan berisik, tak henti-hentinya meringkuk ketakutan sewaktu berpapasan dengan tiga ekor anjing peliharaan jiang wanyin.

dan di suatu malam, jiang fengmian memutuskan untuk membawa pergi ketiga anjing kesayangan jiang wanyin dan tak pernah membawanya kembali ke dermaga teratai.

jiang wanyin merajuk dan murka kepada sang anak laki-laki yang dibawa ayahnya pulang hari itu.

setelah merebut kasih sayang sang ayah, ia juga membuat ketiga anjing kesayangan jiang wanyin pergi. jiang wanyin melarang sang anak laki-laki -yang didengarnya bernama wei wuxian- untuk tidur di kamarnya.

mengetahui hal tersebut, jiang fengmian segera menasehati jiang wanyin dan membuat wei wuxian beristirahat di kamar anaknya malam itu.

diam-diam, jiang wanyin merasa jika perlakuan ayahnya tidak adil baginya. ia merasa kesedihan dan sakit hatinya terabaikan. tetapi, semenjak hari itu, ia berusaha menanamkan ke dalam kepalanya jika wei wuxian bukanlah orang asing. wei wuxian adalah seseorang yang dikasihi oleh jiang fengmian, maka jiang wanyin juga harus memperlakukannya dengan baik.

bertahun-tahun mereka tumbuh bersama di dermaga teratai. melewati rintangan serta waktu bermain bersama-sama.

jiang wanyin selalu mengabaikan sakit hati yang datang setiap kali melihat perbedaan perlakuan sang ayah terhadap dirinya dan wei wuxian. sering kali, ia merasa seperti menjadi orang asing dan wei wuxian lah yang menempati posisi jiang wanyin.

tidak hanya sang ayah, sang kakak juga terlihat menaruh kasih sayang yang lebih besar terhadap wei wuxian.

jiang wanyin semula tidak peduli.

hingga akhirnya, tiba suatu masa yang genting di mana jiang fengmian dipaksa untuk memilih antara jiang wanyin dan wei wuxian. nasib kedua pemuda itu sedang berada di ujung tanduk dan yang dapat menyelamatkan mereka hanyalah jiang fengmian.

wei wuxian dan jiang wanyin bergelantungan di ujung tebing dengan api lembah hantu yang seolah-olah sedang berusaha menjilat alas kaki di bawah mereka. terdapat beberapa kultivator berilmu tinggi di sana, tetapi yang diizinkan mendekat dan menolong keduanya adalah jiang fengmian.

pria paruh baya itu tidak tahu jika itu adalah sebuah ujian, yang mana nantinya akan menentukan masa depan dari dermaga teratai.

sejak kali pertama, jiang wanyin tahu.

Ia tidak akan pernah menjadi pilihan utama sang ayah.

di depan matanya, ia melihat bagaimana tangan sang pria paruh baya -yang hampir selama tujuh belas tahun ia kenali sebagai ayahnya- terulur lebih dulu pada sosok pemuda yang juga sedang bergelantungan di ujung tebing selain dirinya.

dan di situlah, jiang Wanyin marah.

tangannya tidak sanggup lagi menggenggam apa yang sepertinya bukan miliknya sedari awal. kakinya takkan lagi mampu mengejar bayangan yang diidamkannya menjadi sosok yang penuh kasih kepadanya. ia tidak lagi sanggup menelan pahitnya kekecewaan yang kala itu telah menggerogoti kewarasannya bulat-bulat.

sesaat, ia dapat mendengar teriakan wei wuxian dengan tatapan matanya yang terlihat terkejut bersamaan dengan jiang fengmian yang berhasil menariknya dari pinggir tebing. sepertinya, pria itu tidak mengira sang putra akan terjun bebas tepat setelah tangannya terulur lebih dulu kepada wei wuxian.

jiang wanyin pasrah.

ia membiarkan jiwanya direnggut oleh api dari lembah hantu dan tidak lagi peduli jika nyawanya berserakan hingga ia tak dapat reinkarnasi nantinya. ia membiarkan rasa kecewa dan sakit hatinya terbakar bersama dengan dahana terkutuk itu.

jiang wanyin menyerah.

sementara xue yang, pemimpin lembah hantu yang menyaksikan hal tersebut tengah menyunggingkan seringai kemenangannya. sebentar lagi, ia akan mendapatkan jenderal baru yang berbakat dan dipenuhi dengan hawa kebencian yang kuat; ujung tombak lembah hantu bagi dunia kultivasi.

𝐒𝐂𝐈𝐍𝐓𝐈𝐋𝐋𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang