Update lagi kalau udah rame!
⚠️dewasa, rate 21+.
.
.
.Suho terbangun dalam tidurnya saat perdebatan sengit dengan sang ibu kembali berputar di otaknya, bagaimana jika keluarganya tau tentang irene, tentang mereka yang tidak pernah bercerai atau tentang seseorang yang akan lahir beberapa bulan lagi dari perut irene. Semua menjadi rumit saat suho kembali memikirkan tentang keluarga Wertheimer yang jauh lebih mengerikan dari sang ayah. Mereka berkuasa, dan mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan termasuk menghancurkan nya, mungkin saja jika ia melanggar kontrak kerja sama.
Suho yang melamun jauh tersentak saat ia mendengar suara isak tangis yang pelan di sampingnya. Suho langsung menoleh kesamping, ia dapati istrinya berbaring memunggunginya, Suho pun langsung mengubah posisi menghadap irene, memastikan suara tangisan yang semakin menusuk gendang telinganya.
"Sayang" Panik suho saat mengetahui suara isak tangis itu memang dari istrinya yang sekarang sedang cepat-cepat mengusap air matanya. Pria itu langsung bangkit menggenggam erat tangan sang istri
"hei— irene, ada apa?"
"Aku baik-baik saja"
"Tidak, kau tidak baik-baik saja. Kau kenapa? Perutmu sakit? Atau pinggangmu nyeri lagi? Atau dadamu sesak? Katakan padaku apa yang terjadi" Tanya suho bertubi-tubi, raut khawatir terpancar jelas dari wajahnya.
"Aku baik-baik saja" irene masih berusaha meyakinkan suaminya.
"Kau menangis"
Tak ada jawaban dari irene selain kedua tangannya yang masih sibuk mengusap air mata. Ia jelas tidak baik-baik saja, matanya yang sembab, suaranya yang serak dan bergetar, hidungnya yang merah jelas menggambarkan semua luka yang berkecamuk perih di dadanya yang sakit.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Aku sudah bilang aku baik-baik saja"
"Kau jelas-jelas tidak baik-baik saja, irene! Katakan padaku kenapa kau menangis?"
"Aku hanya menangis"
"Hanya?"
"Ya, aku baik-baik saja"
Suho menghela napas, mengusap kepalanya kasar "Irene" gumamnya, suaranya yang tadi meninggi berusaha melunak seiring dengan ia kecup kening istrinya lembut.
"Lanjutkan tidur mu, suho. Aku baik-baik saja"
Suho mendudukkan tubuhnya bersandar pada bantal, pandangannya kosong menatap langit-langit kamar. Suho tau betul, wanita yang sekarang berbaring disamping nya sambil menutup matanya masih terjaga, walaupun tidak ada gerakan yang berarti darinya.
"Aku minta maaf"
Suho bergumam pelan sekali, pernyataan yang sama sekali tidak diharapkan untuk kembali muncul setelah beberapa kali mereka membahas situasi diantar mereka, maaf, aku salah, aku mengakui aku salah, aku mencintaimu, aku tidak bisa melakukan apapun, aku hanya ingin bersamamu— semua kalimat tersebut sudah basi sekali. Suho tau betul akan hal itu.
"Kita sudah membahas ini berkali-kali dan kau tidak perlu meminta maaf. Aku hanya sangat emosional malam ini, dan itu bukan salah mu" bisik irene, matanya masih setiap menutup.
"Lalu apa yang harus aku lalukan? Aku benar-benar tidak tau harus melakukan apa lagi untuk membuatmu berhenti terluka karna aku"
Tak ada jawaban, kamar dengan tembok berwarna putih yang gelap tanpa cahaya hanya diterangi lampu tidur di atas nakas juga ikut membisu, hening dan diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Wife
Romance[21+] Seorang gadis dari kelas sosial rendah menikah dengan CEO kaya raya yang tidak bisa dimiliki dunianya, Tapi tidak ada pilihan lain selain mencintai hatinya.