//-- Alam Beserta Isinya #. 01

Bulan.

"Bulan, indah ya?" Bintang menatap langit yang menjadi pusat perhatian Dua pasang mata.

"Bin, kamu mau muji aku kan?"

"Hahaha, dasar." Bintang mengelus rambut Bulan dengan hangat, menghantarkan rasa sayang nya kepada gadis yang dicintainya amat sangat.

"Bin, bulannya jadi Bulan paling indah yang pernah aku liat karena ada kamu yang nemenin aku di sini sampai penguhujung waktu"

Bintang tersenyum paksa, di elusnya punggung tangan gadis lembut itu "Iya Lan, pasti." Tanpa sadar beberapa tetesan air bening mengalir ke pipinya membuat Bulan memusatkan titik fokus ke Bintang.

Senyum lembut nan sejuk yang terlihat samar akibat penerangan yang remang-remang membuat derasan air mata Bintang tak berhenti. "Bulan ga pernah ninggalin bintang sekalipun waktunya memisahkan mereka. Bulan selalu nuntun bintang untuk tetap bersinar di saat waktunya. Bulan juga yang membantu bintang melukis sketsa indah di lembaran baru" Bulan ikut meneteskan liquid dari matanya

"Tapi Lan, kalau saya kangen sama kamu gimana? Kalau nyatanya Bintang gabisa bersinar di waktunya gimana?" Bintang terdiam sesaat menatap dengan kasih "kamu mau tanggung jawab?"

Kekehan kecil keluar dari mulut pucat Bulan. Bulan hanya bisa tersenyum dengan tatapan sendu yang tak dapat di sembunyikan. Tangan ringkih tersebut bergerak membelai rambut hitam lebat lelaki di hadapannya. Memeluk tubuh Bintang dengan tenang, menutup matanya pelan. Beberapa detik lalu deru napas yang menggelitik leher Bintang terhenti.

"Bulan... Aku belum siap" isakannya makin menjadi, di peluknya erat tubuh kekasihnya dengan sayang.

___________

Bintang tak percaya akan kalimat yang mengalir sejuk diantara hujaman cahaya rembulan,
Bahwa bulannya tetap menuntun jalan agar tak tersandung,
Menyuarkan cahayanya tanpa pamrih,
Tanpa sadar bintang mulai mengikhlaskan,
Membiarkan sepasang sayap menjauh setelah dirinya terbiasa,
Terbiasa tanpa kehadiran sang kasih.

Banda Aceh,
27 Januari 2022