Setelah beberapa minggu berada di Indonesia, Balqis merasakan sakit pada kepalanya. Tetapi, Balqis tidak memberitahu kedua orang tuanya dan ketiga kakak lelakinya. Begitu pula dengan sahabat dan pacarnya. Dia tidak ingin memeberitahu semuanya..
Dan Balqis pun pergi ke rumah sakit sendirian untuk memeriksa kepalanya..
"Balqis, mau ke mana?" Tanya mommy.
"Balqis ingin pergi keluar sebentar mom" jawab Balqis.
"Pergi ke luar? Ke mana?" Tanya mommy lagi.
"Hmm.. balqis ingin pergi jalan-jalan mom" jawab Balqis.
"Jalan-jalan? Tapi balqis harus pergi bersama sopir pribadi balqis ya?" Tanya mommy yang khawatir.
"Baiklah mommy" jawab Balqis, yang sebenarnya tidak ingin pergi bersama sopir pribadinya.
*saat di mobil*
"Hey, non balqis.. ingin pergi ke mana?" Tanya sopir pribadi balqis.
"Tapi bapak janji tidak boleh memberi tahu kedua orang tua balqis dan ketiga kakak balqis ya?" Tanya balqis pada sopir pribadinya.
"Tapiii non" sahut sopir tersebut.
"Kalau bapak tidak mau janji, balqis akan pergi dengan taksi" jawab balqis.
"Babbaiklah non balqis.. saya janji tidak memberitahu kedua orang tua balqis dan kakak-kakak balqis" balas sopir tersebut.
"Janji?" Tanya balqis.
"Iya non.. janji" jawab sopir lagi.
"Baiklah. Ayo, antarkan balqis ke rumah sakit" sahut balqis.
"Hah? Apa non? Ke rumah sakit?" Tanya sopir tersebut dengan sangat kaget dengan perkataan balqis tadi.
"Untuk apa kita ke rumah sakit non?" Tanya sopir tersebut lagi.
"Balqis hanya ingin ke sana pak. Antarkan balqis ke rumah sakit" jawab balqis.
"Babbbaiklah" jawab sopir pribadi balqis dengan terbatabata.
*beberapa menit kemudian, akhirnya balqis sampai juga ke rumah sakit untuk memeriksa.. apakah yang membuat kepala balqis terasa sakit*
"Pak sopir tunggu di dalam mobil saja ya" tanya balqis kepada sopir pribadinya.
"Baiklah non.. hati-hati ya non" jawab sopir tersebut.
Balqis pun masuk ke dalam rumah sakit..
"Permisi suster" sahut balqis.
"Iya de, ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" Jawab suster rumah sakit.
"Sus, saya ingin memeriksa kepala saya" sahut balqis.
"Kenapa kepalamu?" Tanya suster rumah sakit.
"Saya merasakan sakit pada kepala saya sus" jawab balqis.
"Baiklah de.. ade nama lengkapnya siapa?" Tanya suster tersebut.
"Balqis Naomi Edison" jawab balqis.
"Baiklah.. tunggu ya, nanti nama ade dipanggil" sahut suster tersebut.
"Oke sus" sahut balqis.
*45 menit kemudian*
"Balqis Naomi Edison" panggil seorang suster.
Balqis pun menuju ke suara suster yang memanggil namanya..
"Baiklah.. silahkan duduk" sahut dokter yang akan memeriksa balqis.
"Baiklah dok" jawab balqis.. sambil duduk.
"Baik.. apakah ada yang bisa saya bantu de? Hmm.. balqis" tanya dokter tersebut.
"Begini dok, balqis merasakan sakit pada kepala balqis. Tidak tahu kenapa, setiap balqis kecapean atau kena panas pasti rasa sakit itu muncul lagi dok" jawab balqis.
"Baiklah, silahkan balqis berbaring disana" sahut dokter tersebut.
Balqis pun berbaring, dan diperiksa oleh dokter..
Tidak lama kemudian dokter itu memakai suatu alat untuk memeriksa kepala balqis..
"Dokter, alat apa itu?" Tanya balqis.
"Ini alat untuk merongsen kepala balqis yang sakit" jawab dokter tersebut.
Akhirnya kepala balqis telah dirongsen oleh dokter tersebut..
"Baiklah.. ayo kita lihat hasilnya.." sahut dokter.
Dokter pun melihat hasil dari rongsengan kepala balqis..
"Bagaimana hasilnya dok?" Tanya balqis yang penasaran.
Wajah dokter yang memeriksa balqis pun mulai terlihat sedih..
"Bagaimana dok? Mengapa wajah dokter sedih?"tanya balqis lagi yang semakin penasaran dengan hasil dari rongsengan kepala balqis.
"Begini balqis.. balqis bisa lihat.. ternyata balqis mengidap penyakit kanker otak stadium 4" jawab dokter.
"Aaaaapa? Balqis mengidap penyakit kanker otak?!" Sahut balqis dengan sangat terkejut.
Balqis pun menuju mobil dengan wajah sedih dan kaget..
"Ada apa non?" Tanya sopir balqis.
"Tidak ada" jawab balqis yang singkat.
"Nonn! Apa yang terjadi? Mengapa wajah non sedih seperti itu?" Tanya sopir pribadi balqis dengan sedikit tegas.
"Tidak ada pak.. balqis hanya kelilipan dan ngantuk" jawab balqis.
"Ayo kita pulang pak" sahut balqis.
"Baiklah kalau itu mau non" sahut sopir pribadi balqis.
Balqis dan sopir pribadinya pun pulang..
*beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah*
Balqis pun langsung pergi ke kamarnya..
Sesampainya di kamar, balqis pun menangis..
"Hasil rongsengan ini harus ku simpan, agar tidak ada yang tahu kalau balqis mengidap penyakit kanker otak:'(" balqis berkata dalam hatinya.
Dan balqis pun menyimpan hasil rongsengan kepalanya ditempat yang aman..
Finally! Udah selesai part ke 5..
Vote ya:)
Gaje ya wkkk, sorry...
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friends and Boyfriend
Fanfictionini adalah Fanfiction keduaku.. mohon di vote ya.. atau kalau mau di comment juga boleh.. bacalah;D