Prolog

2.8K 351 43
                                    

"PANGLIMA DONGHYUCK SUDAH TIBA!!"

teriakan demi teriakan, sorakan dan sambutan kegembiraan ini sudah menjadi hal biasa buat donghyuck, kembalinya ia dari medan perang dengan membawa kemenangan pastilah hal yg membanggakan untuknya dan terutama untuk raja yg ia hormati.

sudah entah berapa peperangan yang ia menangkan, tak salah jika ia menyandang status panglima tertinggi di kerajaannya.

"Saya Lee Donghyuck, memberi hormat pada rajaku" ia menekuk satu lututnya, dengan rasa hormat menundukkan kepalanya kepada sang penguasa tanah yang ia pijaki

"Kebanggaanku, satu satunya pilar yang menjaga keseimbangan negara ini, Panglima donghyuck.." sang raja tersenyum bangga pada salah satu bawahan yang selalu dipujinya itu "..sudah beberapa kali aku dibuat takjub olehmu, perang kali ini juga kau menangkan dengan mudah"

Donghyuck tersenyum simpul, dia tak kan menyangkal bahwa hatinya merasa ingin meledak dan berteriak betapa senangnya ia mendengar pujian dari orang yg paling ia hormati itu "Raja, anda terlalu menyombongkan saya.. saya tidak bisa apa apa tanpa pasukan yang berjuang bersama saya"

"Ah kau benar" raja terdiam lalu raut diwajahnya berubah ketika mengingat sesuatu

"Donghyuck.. maaf harus mengatakan ini, tapi kau harus bergegas untuk pergi lagi pada sebuah peperangan, maaf karena tak memberimu istirahat disaat kepulanganmu tapi ini perang yang sangat berbeda.."

Donghyuck diam mendengarkan, sejujurnya ia lelah tapi peperangan tak dapat dihindari bukan?

"Rajaku" ia berdiri lalu menatap sang raja dengan tatapan tajam namun penuh arti, ia menyembunyikan rasa lelahnya "perjalan untuk kesini juga sudah kanggap sebagai istirahat, perang mana lagi yang akan ku tuntaskan? aku pasti akan membawa kemenangan untukmu"

Suara tabrakan antar pedang memenuhi hamparan ladang penuh darah, terlihat tumpukan manusia tak bernyawa yang menjadi pijakan, sang panglima kebanggaan mulai kelelahan, pasukannya sudah hilang banyak bahkan tidak ada sepertiga dari pasukan awal, tubuhnya mulai tak sanggup untuk ia ajak menghindar

"Akhh sial! aku— aku.. lelah" Donghyuck berbicara pada dirinya sendiri, pada siapa lagi? ini bukan saat yg pas untuk ngobrol santai bersama rekannya kan?

"Ohoo, liat siapa yg sudah kelelahan disini?" Itu Wong yukhei, panglima kerajaan selatan. "..donghyuck sang panglima yang selalu dibanggakan itu ternyata cuma bisa segini?"

"Diam kau sialan! aku akan memenangkan peperangan ini apapun yang— ukkh!!"

sebuah pedang menghunus jantungnya, rasanya seolah seluruh pergerakannya terhenti, waktunya terhenti, entah ini perasaan seseorang yg akan mati atau sesuatu lain yg sedang bekerja

"Kau terlalu banyak bicara disaat kekalahan sudah didepan matamu panglima" yukhei tersenyum sinis menatap donghyuck yang terjatuh dengan pedang miliknya yang tertancap sempurna dijantung milik donghyuck "terima saja kekalahanmu lalu.."

"matilah dengan tenang."

pandangannya memburam, kalimat itu menjadi kalimat terakhir yg ia dengar sebelum matanya menutup sempurna, hembusan nafasnya bahkan ikut menghilang dari tubuhnya

"gelap" 

"eh aku disurga?"

"oh ga mungkin, surga masa gelap"

"oh iya ternyata masih merem"

"tunggu! ini kenapa ada rasa aneh?"

"uhh s-sebentar.. aneh dan ... nikmat?"

"aahhh apa ini, buka matamu donghyuck!"

Matanya terbuka lebar mengikuti titah sang pemilik, yang ia dapati pertama kali adalah tubuh telanjang seseorang diatasnya yang sedang berkeringat dan dia sedang...

"mmhhh haechan kamu udah bangun? aahh padahal baru 4 ronde tapi udah pingsan"

"AAAHHH MENJAUH DARIKU MANUSIA BIADAB!" ia reflek mendorong tubuh diatasnya sampai bunyi *plop* karena benda yang awalnya menusuk nusuk area privasinya kini keluar dengan sempurna

"S-sayang? kamu kenapa?"

"Siapa yg kau panggil sayang?!" matanya bergerak meneliti tubuhnya "apa yang kau lakukan dengan tubuhku dasar sialan!"

"Haechan? hey? ada yang salah?"

"Siapa haechan? namaku donghyuck! D-O-N-G-H-Y-U-C-K"

TBC

Maafff!! diriku nambah beban lagi padahal yg lain belum pada siap ceritanya

kalo cerita yg ini ga rame aku bakal unpub sih, jadi mari tes ombak dulu

genrenya bakal komedi romance sih ini.

From Joseon To SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang