19. PREGNANT

111 10 0
                                    




~HAPPY READING~





19. PREGNANT


       'HAMIL?'


Bagai tersambar petir di siang bolong saat Aluna mendengarkan perkataan dokter di depannya.

Setelah menggunakan testpack dan memunculkan 2 garis merah pada benda itu. Aluna segera memeriksa dirinya ke dokter karena masih kurang yakin dengan hasil testpack yang keluar. Bisa saja benda itu salah kan?

"Ibu jangan terlalu stress yah, karena kandungan ibu sangat lemah," ujar sang dokter lalu memberikan resep obat padanya.

"Makasih dok," jawab Aluna lalu pamit keluar dari ruangan tersebut. Aluna berjalan dengan tatapan kosong, rasanya seperti mimpi.

Dia hamil? Di usia semuda ini? Yang membuat Aluna takut adalah jika ia memberitahu Rendra dan Rendra tidak bisa menerima kehadiran anak di dalam kandungannya itu.

Setelah menebus obatnya Aluna kembali ke rumahnya. Sekarang dalam pikiran Aluna adalah dia harus memberitahu Rendra atau membertahu teman-temannya.

"Bagaimana kalau Rendra gak terima dengan kehadiran anak ini?" monolog Aluna.

"Atau gue bilang kak Elzura aja?" tanyanya pada dirinya sendiri, "Nggak-nggak! Nanti Zura ngamukin Rendra lagi," lanjutnya.

Aluna menoleh ke arah pintu kamarnya saat melihat ART-nya berdiri di depan sana, "Ada apa Bi?" tanya Aluna.

"Maaf non, tadi saya dengar Non Luna lagi ngomong tentang anak... N-non Aluna hamil?" tanya sang ART membuat Aluna melotot.

"Bibi dengar semuanya?" tanya Aluna dan orang yang biasa di panggil Bibi oleh Aluna itu hanya mengangguk.

"Masuk Bi," titah Aluna. Dengan langkah pelan Bibi masuk dan duduk di Ranjang Aluna—dan menghadap ke Arah Aluna.

"Bi jangan cerita ke siapa-siapa yah?" pinta Aluna dan Bibi hanya mengangguk, "Iya Aluna hamil Bi," lanjut Aluna. Seketika mata Bibi berkaca-kaca.

"Siapa yang lakuin ini sama Non?" tanya Bibi dengan nada bergetar membuat Aluna rasanya ingin menangis.

"Ren-Rendra Bi," jawab Aluna memelan sedangkan Bibi terlihat terkejut. Ia hanya tidak menyangka bagaimana bisa orang seperti Rendra bisa melakukan hal brengsek seperti itu.

Bibi menghapus air matanya yang keluar dengan cepat lalu menatap Aluna, "terus yang yang akan Non lakukan?" tanya Bibi.

"Bibi tenang aja nanti Aluna bakal cerita sama Rendra kok Bi," ujar Aluna menenangkan Bibi.




*****




    Huekk! Huekkk!

"Non! Non teh gak papa?" tanya Bibi yang sedang memijat pelan tengkuk Aluna yang sedari tadi memuntahkan isi makanannya.

"Gak papa Bi," ucap Aluna lalu mencuci mulutnya.

"Non gak usah keluar yah? Biar Bibi yang beliin non susu," Ucap Bibi lalu keluar dari kamar Aluna.

Aluna menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya yang terlihat sangat pucat dan tubuhnya yang sedikit kurus, Aluna tersenyum miris melihat keadaannya saat ini.

"Jadi ini rasanya ngidam?" tanya Aluna pada cermin di depannya.

"Sepertinya memang tuhan gak ingin gue bahagia," lirih Aluna lalu keluar dari kamar mandinya.

ALUNA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang