Semenjak bulan menyapa Lee Felix dengan enggan menarik selimutnya berharap ia dapat tidur sebelum jam weker yang menyapa kembali. Perasaan didalam hatinya bercampur aduk ia habis mengintip Kakak tertuanya Bangchan bercinta dengan seorang lelaki di ruang tamu.
"Gila gimana mau tidur jadi kebayang mulukan", rutuknya.
Bukan keinginan Felix untuk mengintip tapi ia haus dan dapur harus melewati ruang tamu jadi saat melihat adegan tersebut Felix mundur perlahan dan berlari kembali ke kamarnya. Dengan terpaksa Felix menutup matanya berharap kantuk dapat menenyerang.
Selang beberapa menit Felix merasa surai rambutnya di elus pelan, dan bibirnya memaut dengan sesuatu yang kenyal mencium dengan lembut, lalu Felix merasakan sesuatu seperti jari membuka celana dan mengeluarkan penisnya. Tidak lama untuk sadar akhirnya Felix membuka sedikit matanya mengintip.
'Hah? Orang? Cowok? Apaan si mimpi kali gw ya?!', begitu pikir Felix saat melihat seorang pria bersurai hitam yang tidak terlihat wajahnya sedang mengulum penisnya seperti permen. Saat Felix pertegas pria tersebut memandang kembali, ia sedikit terkejut bukan pria mesum yang membobol kamarnya namun pria tampan dengan aura dominan, dan sangat seksi dimata Felix.
'Enak banget lagi gw pengen cum jadinya', kembali merutuk dalam pikiran.
Pada akhirnya Felix mengeluarkan desahan sedikit dan cum didalam mulut pria yang tidak dikenal.
"I love you, Thanks for dinner", bisikan halus menyapa indra pendengaran Felix.
"FELIX BANGUN!!!", kali ini Bangchan yang menggedor sambil berteriak membangunkan adik kandungnya.
"Ugh IYA!"
Saat Felix kira semua kejadian hanya mimpi belaka nyatanya tidak ia dapat melihat penisnya tidak dibalut celana dan ada bekas precum mengering. Jadi pria tampan itu nyata ?