Haii, readers!
Selamat menikmati cerita Luna's Revenge❤️
Semoga suka🥰
Buah yang dipegang Luna terjatuh begitu saja ke lantai.
Pemandangan dua insan manusia yang sedang bercinta di atas sofa membuatnya terkejut bukan main.
Saking terkejutnya, ia merasa jantungnya seakan ditarik secara paksa.
Sekujur tubuhnya gemetar. Berakhir terjerembap ke lantai nan dingin.
Air matanya perlahan turun dan membasahi pipi chubby nya.
Terlihat jelas wanita cantik bernama Luna itu terpuruk akibat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain. Yang tak lain tak bukan kakak tirinya.
Dari sekian banyaknya wanita di muka bumi ini, kenapa harus kakak tirinya yang merenggut paksa kebahagiaannya? Kenapa?!
Luna tak kuasa menahan raungannya. Hatinya benar-benar hancur menghadapi kenyataan menyakitkan tersebut.
Hubungan yang selama ini dipertahankannya dengan susah payah dan penuh pengorbanan tetap lah hancur pada akhirnya.
Kini, tak hanya fisiknya yang terluka tapi juga batinnya.
Sebenarnya ... Apa kesalahan yang telah dilakukannya selama hidup hingga selalu disakiti semua orang?!
Apakah dia tidak berhak bahagia di dunia ini?
Apa arti kehadirannya di muka bumi ini? Apakah untuk pelampiasan orang lain?
Sejak kecil, Luna tak pernah merasakan kebahagiaan sekali pun.
Dari bayi dia sudah dibuang oleh orangtuanya.
Luna bahkan tak tahu siapa kedua orangtuanya yang tega membuangnya di dalam tong sampah.
Kehidupannya di panti asuhan juga tak berjalan mulus karena selalu diganggu oleh anak lainnya.
Lalu, sampai suatu ketika, ada sebuah keluarga yang mengangkatnya sebagai anak.
Kala itu Luna sangat bahagia karena mengira akan mendapatkan sebuah keluarga utuh dan disayangi oleh mereka.
Namun, dugaannya salah.
Luna tak pernah mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang didapatkannya karena yang dia dapatkan adalah siksaan dan paksaan.
Lebih kejamnya lagi, alasan mereka mengadopsinya hanya karena ingin menyembuhkan penyakit Rosa, kakak tirinya.
Mereka membius dan merampas satu ginjal Luna secara paksa.
Waktu itu, Luna benar-benar stress dan berpikir ingin kabur dari Kediaman Smith tapi dia tak punya kuasa untuk melakukan hal tersebut.
Sekuat apapun usahanya untuk kabur, dia tetap kembali ke dalam sana. Merasakan penderitaan yang sama berulang kali seolah itu sudah menjadi takdirnya.
Luna berpikir untuk merima takdir dan menjalani kehidupannya secara sabar hingga ia bertemu dengan Jhanson.
Jhanson begitu lembut, penyayang, pengertian, perhatian, dan memanjakannya. Membuatnya merasakan kebahagiaan untuk pertama kalinya dalam hidup. Rela memberikan apapun untuk Jhanson selama pria itu berada di sisinya. Bahkan memberikan keperawanannya.
Sampai suatu ketika, dia tak sengaja hamil karena Jhanson tidak memakai pengaman.
Jhanson kalut. Ingin mengusirnya pergi tapi Luna sudah terlanjur jatuh cinta pada Jhanson.
Luna pergi ke orangtua Jhanson dan membeberkan bahwa dirinya hamil anak Jhanson.
Alhasil, mereka pun dinikahkan.
Semenjak pernikahan mereka, sikap lembut dan penyayang yang ditunjukkan Jhanson selama ini menjadi kenangan belaka.
Jhanson menjadi kasar dan sering melakukan KDRT.
Namun, Luna tetap bersabar karena di dalam hati meyakini Jhanson akan kembali seperti semula.
Alam bawah sadarnya menolak sosok Jhanson yang baru hingga rela menahan semua rasa sakit yang diterimanya.
Akan tetapi, kesabarannya habis seketika melihat suaminya itu bercinta dengan Rosa.
Luna sedih, kesal, marah, frustasi, dan benci pada mereka. Ingin membalas mereka karena telah berani melukainya sampai sejauh ini.
"Adik bodohku ternyata sudah kembali. Puas menonton pertunjukan kami?"
Pertanyaan mencemooh Rosa semakin membuat kebencian Luna bertambah.
"Kenapa kau tega melakukan ini padaku, kak?! Sejak kecil, kenapa kau tega merampas semua kebahagiaan yang kumiliki?!" Teriak Luna untuk pertama kalinya.
Tindakannya itu membuat Rosa tertawa sinis. "Kebahagiaan? Apakah kau pantas memiliki itu dalam hidupmu?"
Tangan Luna terkepal erat.
"Jangan terlalu berekspektasi tinggi untuk kehidupanmu karena sampai kapanpun kau tidak layak untuk merasakan sebuah kebahagiaan."
Air mata Luna kian menetes deras. Tertunduk dalam dan menangis sejadi-jadinya.
Perkataan Rosa benar-benar menyentil perasaannya.
"Lalu, kenapa baru sekarang kakak merebut Jhanson dariku? Kenapa tidak dari dulu saja?" Lirihnya.
Rosa berjalan mendekati Luna dan menjambak rambut Luna kasar.
"Kau saja yang bodoh. Dari dulu aku dan Jhanson sudah bersama. Bahkan kami berencana akan segera menikah tapi kau malah menghancurkan niat kami dengan mengadu ke orangtuanya."
Sebuah tamparan melayang ke pipi mulus Luna. "Atas dasar apa anak tak jelas asal usulnya menikah dengan pria hebat seperti Jhanson?! Hanya aku lah yang layak menikah dengannya. Bukan kau!"
Luna semakin hancur mendengar kenyataan Jhanson sudah berselingkuh dari dulu.
Jhanson yang dikiranya lembut, penyayang, setia, dan perhatian ternyata seorang buaya darat.
"Jangan mengotori tanganmu karena sampah itu, sayang. Lebih baik kita melanjutkan permainan tadi." Jhanson bersuara untuk pertama kalinya. Namun, perkataannya justru membuat Luna semakin sakit hati.
Rosa melepaskan jambakannya dan mendorong Luna kuat.
"Kenapa kau begitu jahat padaku, Jhanson?!" Erang Luna disela-sela rasa sakit yang dirasakannya.
Jhanson tidak menjawab, melainkan menendang perut Luna kuat.
Luna berteriak kesakitan. Darah mulai mengalir keluar, membanjiri Pahanya.
"Tolong aku.. perutku sangat sakit." pinta Luna terbata-bata.
Jhanson tersentak kaget. Begitu pun dengan Rosa tapi hal tersebut tak berlangsung lama.
Keduanya saling bertatapan penuh arti.
"Tolong.." rintih Luna kesakitan.
"Tolong aku.."
Jhanson dan Rosa menyeringai lalu menendang tubuh Luna lebih keras lagi.
Mereka tertawa senang di atas penderitaan Luna. Mereka sangat kejam. Lebih kejam daripada iblis.
"AKU SANGAT MEMBENCI KALIAN! SAMPAI MATI PUN AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN KALIAN HIDUP TENANG DIMUKA BUMI INI!"
Teriakan terakhir Luna disambut oleh petir seolah itu adalah kutukan untuk keduanya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna's Revenge✅
FantasyShort story✨ Ketika kesabaran sudah melampaui batas, maka dendamlah yang tersisa. Ini adalah kisah pembalasan dendam Luna setelah dikhianati dan disakiti berulang kali. Kematian pun bukan menjadi penghalang baginya untuk balas dendam karena Luna pun...