What's Wrong With Jay?

422 37 16
                                    

Hawi!
Aku update lagi hehe!

Aku update sekarang karena.. Minggu depan udah mulai latihan ujian lg, belom us juga. Tapi insyaallah aku bakal sempetin update ya.

Yaudah, Happy Reading Guys!

•| Rumah Hypen |•

"Bang, lo duluan aja ke kamar. Gue mau lihat Jake dulu."

Heeseung berhentiin langkahnya, "Yaudah, sini barangnya gue bawain." Jay kasih paperbagnya ke Heeseung.

"Jangan lama-lama, lo belom sarapan Jay."

Yah, mereka baru aja pulang dari cari sarapan tadi. Pukul 9 tepat mereka baru sampai di rumah sakit.

"Iya Bang,"

"Pay pay Bang Jaay!" Jungwon dadah dadah ke Jay. Dibales sama dia.

Gak pake lama dia udah ada di depan ruang ICU, sedikit gugup tapi dia pengen lihat keadaan Jake.

Ceklek!

Pintu ruang ICU terbuka, menampilkan sepasang pasutri paruh baya.

"Papih Mamih.." kata Jay.

Dibalas dengan usapan lembut sang ibu di kepalanya. "Jay, kamu mau lihat Jake kan? Ajak ngomong dia terus ya, kata dokter itu biar dia cepet siuman."

"Iya Mih," Jay menatap sang Papih yang hanya menatapnya dengan tatapan datar.

Setelah itu mereka kembali, meninggalkan Jay yang melamun di depan ruang ICU. "Maaf, anda ingin menjenguk pasien?" Tanya Suster.

"A-ah.. iya saya mau lihat adek saya,"

"Kalau begitu mohon memakai baju steril, dan anda hanya bisa menjenguk selama 20 menit."

"Iya Suster,"

Habis make baju khusus ditambah masker dan penutup kepala, Jay langsung masuk ke
Ruang ICU.

Di dalam, dia lihat Jake yang masih menutup rapat matanya dalam keadaan bertelanjang dada.

Hidung mancungnya terhalang oleh masker oksigen, belum lagi banyak kabel yang menempel di tubuhnya.

Jangan lupakan kening paripurnanya dan juga kakinya yang terbalut perban. Rasanya Jay pengen nangis aja.

"Jake.. gue dateng nih." Jay diem, berusaha nahan air matanya yang hampir jatuh. "Sesuai kata lo. Lo bakalan pulang dengan kejutan yang luar biasa haha.."

"M-maafin gue ya, gara-gara gue lo jadi kayak gini. Gue emang ga becus jagain lo ya? Haha.. abang macam apa gue ini."

Tit! Tit! Tit!

Hening, hanya ada suara dari mesin EKG.

"Hiks.. maafin gue Jake, g-gue.. gue.." Air mata yang sedari kemarin ia bendung kini mengalir di kedua pipinya. Sudah dibilang Jay itu memang mudah menangis.

Rumah Hypen🏡 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang