DUA: SALAH PAHAM

20 3 14
                                    

SELAMAT MEMBACA :D

***

Setelah pertemuan itu, Aileen langsung kembali pergi ke kantor. Aileen memarkirkan mobilnya di depan gedung bertingkat enam puluh lantai merupakan kantor ia bekerja. Ia segera turun dari mobil dan masuk ke sana sambil menggunakan kacamata hitam agar tidak terlihat matanya sembab habis menangis.

Aileen masuk ke dalam lift, menekan enam puluh lantai paling atas untuk pergi ke rooftop, ia tak peduli dengan pekerjaannya saat ini masih menumpuk di ruangannya. Yang ia butuhkan sekarang waktu untuk menenangkan diri.

Setelah sampai rooftop, Aileen membuka kacamata hitam yang ia pakai, menaruhnya di dalam tas dan menaruh tasnya di atas kursi panjang kayu yang berada di dekat pintu rooftop. Kemudian Aileen berjalan kearah dinding pembatas gedung, duduk di atas dinding sana, menikmati segarnya angin. Ia memejamkan matanya rapat, kenangan-kenangan saat bersama Fenly selama enam tahun kembali muncul di benaknya, dan mendadak terasa menusuk hati. Tanpa terasa air matanya jatuh banjir membahasi pipinya, nangis terisak.

Perlahan matanya terbuka, Aileen secara perlahan untuk berdiri di atas dinding pembatas rooftop. "AAARGHHHH!!!" Aileen berteriak sekencang mungkin, melepaskan semua rasa sesak dan sakit hati campur menjadi satu.

Setelah berteriak Aileen merasa lega, rasa sesak di dada karena sedikit hilang. Namun, Aileen masih tetap berdiri karena lebih menikmati segarnya angin jika berdiri sambil melebarkan kedua tangannya.

"Hey kalau mau bunuh diri, jangan di kantor saya!"

Suara dingin itu membuat Aileen sontak menoleh, terdiam mematung. Aileen juga terkejut melihat keberadaan seorang cowok bertubuh tegap, berpakaian jas maroon dan celana hitam. Siapa lagi kalau bukan bosnya, Fiki Chivalry Theo Koa.

"Bapak ngapain di sini?" tanya Aileen.

"Justru saya yang harusnya bertanya sama kamu, ngapain kamu berdiri disitu? Mau bunuh diri?" Fiki balik bertanya. "Ayo turun!"

"Siapa juga yang mau bunuh diri pak sih? Saya masih cinta diri sendiri," balas Aileen sudah turun dari dinding pembatas rooftop. Lalu Aileen berjalan ke arah bangku kayu panjang yang berada di dekat pintu rooftop, mengambil tasnya, duduk disana sambil memangku tasnya, dan diikuti oleh Fiki duduk di sampingnya.

"Pertanyaan saya belum di jawab sama bapak, bapak ngapain ada disini?" Aileen kembali bertanya kepada Fiki.

"Suntuk di ruang kerja banyak dokumen, saya butuh healing makanya pergi ke sini,"

"Orang kaku dan pekerja keras model begini bisa suntuk butuh healing juga ya?" gumam Aileen yang masih bisa terdengar oleh Fiki.

"Kamu ngatain saya kaku?" tanya Fiki dengan sinis.

"Engga, siapa juga yang ngatain bapak, saya lagi ngomong sendiri kenapa badan kok jadi kaku kaya masuk angin gara-gara berdiri di atas tadi," Aileen berbohong sambil menggerakkan seluruh badannya.

"Siapa suruh kamu berdiri disitu, mau bunuh diri karena habis putus cinta kan?"

"Putus cintanya bener tapi bunuh dirinya salah. Bapak salah paham kan tadi saya juga sudah bilang, saya masih cinta diri sendiri terus keinget dosa masih banyak tadi itu cuman mau teriak sambil berdiri aja biar lega habis itu saya duduk lagi, sudah selesai." ungkap Aileen panjang.

"Kok tahu saya habis putus?" sambung Aileen dengan bingung

"Mata kamu sembab. Gitu ya cewek apa-apa senjatanya nangis," sindir Fiki.

"Ya cowok juga kerjaannya bikin cewek nangis terus," balas Aileen tak mau kalah.

"Saya engga pernah bikin cewek nangis,"

"Iya engga pernah bikin nangis tapi bikin emosi sering, seperti ke saya sekarang ini,"

"Saya kan ngomong berdasarkan fakta,"

Aileen tidak membalas lagi perkataan Fiki karena tidak ingin memperpanjang, memilih untuk tidak merespon apa-apa. Keduanya kembali dalam keheningan masing-masing sambil menikmati sepoi-sepoi angin.

Kruyukkk...

Tiba-tiba perut Aileen berbunyi kencang karena tadi tidak jadi makan siang efeknya saat ini dia lapar sekali, cacing-cacing di dalam perutnya sudah pada berdemo untuk diisi, dan membuat Fiki langsung menoleh menatap Aileen.

"Maaf pak cacing di perut saya pada demo" kata Aileen dengan menyengir malu

"Kamu lapar belum makan siang tadi?"

Aileen menggaruk kepalanya tidak gatal dan tersenyum malu. Lalu menganggukkan kepala sebagai bentuk menjawab iya.

Fiki langsung teringat sesuatu yang berada di genggamannya. Kemudian memberikan sebuah kantong kresek kepada Aileen.

"Tadi saya pesan makan di ojek online, berencana makan di sini cuman lupa karena terkejut melihat kamu berdiri di dinding pembatasan dan ribut sama kamu. Jadi buat kamu aja, perut kamu lebih butuh,"

Aileen menerima kantong kresek tersebut.

"Yakin buat saya, pak?"

Fiki hanya menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih, pak"

"Sama-sama. Setelah kamu selesai makan nanti, saya izinkan kamu untuk pulang cepat karena sudah menjelang sore juga dan engga mungkin harus bekerja dalam keadaan suasana hati sedang kacau dari pada nanti yang ada pekerjaan kamu jadi engga benar,"

Aileen terkejut. "Seriusan nih pak?" tanya Aileen memastikan kembali.

"Iya," jawab Fiki dengan singkat. "Tapi besok kamu lembur sampai malam untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini yang tertunda," sambung Fiki sambil bangkit dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan Aileen sendirian.

Baru saja Aileen ingin memuji bosnya ini tumben sekali telah pengertian karena biasanya Fiki selalu membuat Aileen kesal, sekarang malah tertiup oleh angin. Fiki ternyata tetap saja bos yang selalu membuat Aileen kesal.

Setelah Fiki menghilang dari tempat ini. Tangan Aileen kemudian bergerak membuka kantong kresek langsung terkejut melihat kotak kafe Auntywadiw dengan bertulisan ayam geprek sambal matah level 3 ekstra telur setengah matang da es teh manis yang sudah tidak dingin lagi karena es batunya sudah mencair.

Aileen mengernyitkan dahinya, ia bingung. Kenapa bisa kebetulan sama dengan menu yang tadi ia pesan dari kafe yang sama pula? Aneh!

***

Bagaimana untuk part 2? Setelah kalian tahu sifat Fiki bikin naik darah jadi kalian lebih emosi ke Fiki atau Fenly tetap bikin emosi nih? 😂

Penasaran nggak sama kelanjutannya? Tungguin terus ya.

SEE YOU NEXT PART :D

Mohon maaf ya kalo banyak typo hehe

Jangan lupa buat VOTE dan KOMEN yang seru biar aku semangat terus buat nulis cerita Habis Putus Terbitlah Kamu. Ditunggu, terima kasih.

Tetap baca juga cerita (SE)RIUS: Ricky & Sagittarius. Sabar selalu dan tungguin terus updatenya yaaa 🤩😁

Dan jangan lupa juga follow akun ini, masukkan cerita ke daftar perpustakaan kalian supaya nggak ketinggalan sama update selanjutnya dan share ke teman-teman kalian supaya mereka ikutan baca dan terbawa virusnya Fiki & Aileen.

YUK, SELANJUTNYA!

Ayo, jangan lupa buat follow media sosial Dinda supaya nggak ketinggalan info soal update ceritanya:

Instagram: noviaadindaputri

twitter: N_AdindaPutri

Love,

Dinda/Adinda (Novia Adinda Putri) ❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HABIS PUTUS TERBITLAH KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang