Aku mendengar suaramu
Tapi hanya suara angin yang membawa rindu
________S________🌼🌼🌼
Di teras sekolah Syahira sedang menatap ke arah lapangan, sambil tersenyum melihat seseorang yang ada di lapangan yang sedang bermain bola dengan teman-temannya. Syahira mengingat chat yang dikirim oleh Reza kemarin ia begitu senang , ia berharap Reza akan meng-chat-nya kembali.
"Aamiin." Ucap Syahira dalam batin.
"Woii, hayolo... Lagi latin siapa?" Tanya Safa yang baru saja keluar dari kelas.
"Lo bisa liat kan?" Tanya Syahira.
"Iya... Iya, gw liat kok siapa yang lo liat, hmm pantengin terus tuh."
Ledek Safa pada sahabatnya."Iya." Jawab Syahira dengan malas.
Bel pun berbunyi Syahira dan Safa pun masuk ke dalam kelas, dan memulai pelajaran mereka. Di dalam kelas Syahira dan Safa terus fokus pada pelajaran, yang sedang berlangsung. Pelajaran sudah berakhir kini para murid terus berhamburan keluar karena bel pulang sudah berbunyi. Syahira yang sedang menunggu Safa di depan gerbang sekolah kini melihat Reza yang sepertinya ke arahnya.
Deg, jantung Syahira seketika berdetak tak tenang, benar saja Reza menghampiri Syahira.
"Hai! Sya"
"Hai" Balas Safa sambil menunduk
"Lo pulang bareng siapa sya?" Tanya reza basa basi
"Bareng Safa, ini lagi nungguin Safa"
"pulang bareng gw aja yuk." Ajak Reza.
"..."
Tidak ada jawaban dari Syahira karena terkejut dengan ajakan reza yang tiba-tiba.
"Mau nggak?" Tanya reza sekali lagi.
"Nggk deh gw bareng Safa aja"
Jawab Syahira sambil menunduk, ia tidak berani menatap Reza.Tiba-tiba Safa datang dari belakang
"Lo pulang bareng reza aja sya, soalnya gw udah di jemput di depan"
"Tapikan fa! Kita kan mau ke toko buku"
"Lain kali aja gw buru-buru" Kata Safa sambil berlalu. Sebelum menjauh Safa berteriak.
"Reza gw titip temen gw ya!!! " Teriak Safa.
Syaira pun terdiam kaku, di tempat sambil menunduk, membuat Reza memecahkan lamunannya.
"Jadi lo mau pulang bareng gw gk" Ucap Reza dengan nada dingin nya.
"Ya udah, gw pulang bareng lo aja"sambil naik ke motor nya reza. Seketika harum maskulin tercium, membuat syahira semakin deg-deg an
"Udah?" Tanya Reza.
"I-iya, udah." Jawab Syahira.
Di perjalan, mereka hanya diam saja tidak ada obrolan sama sekali, dengan suasana jalanan yang di lalui banyak kendaraan. Sesekali Reza melihat kaca spion motornya untuk memperhatikan Syahira, ia merasa aneh dengan perasaan nya karena dia mau mengantar pulang seseorang selain*Dia*. Tapi dia senang bisa mengantar syahira.Begitu pun dengan Syahira, di dalam hatinya ia sangat merasa senang, namun ada rasa malu, karena pertama kali diantar pulang oleh reza setelah sekian lamanya mereka menjadi teman kelas. Motor Reza terus membelah jalan, Syahira hanya bisa menikmati pemandangan dari atas motor, sesekali Syahira menatap ke atas melihat sang raja siang yang bersinar dengan cerahnya.
"Rumah lo diamana sya? "Tanya Reza.
Memecah keheningan selama perjalanan.
" Oh itu yang catnya warna putih"
"Makasih ya" Kata syahira setelah turun dari motor nya reza
"Hm, sama-sama."
"Nggak mampir dulu?" Tanya Syahira.
"Nggak, gw langsung pulang aja."
"Ooohh, ya sudah hati-hati di jalan."
Jawab Syahira sambil tersenyum."Hm, ya"kata reza sambil berlalu.
Syahira hanya mengangguk sebagai jawaban.
Syahira hanya bisa menatap Reza dari jauh, setelah Reza benar-benar sudah tidak terlihat.
" Ya Allah mimpi apa aku semalam?"kata syahira sambil menepuk-nepuk pipinya.
"Aaaaaaaa"
"Sya ada apa?" Tanya ibunya ter gopoh-gopoh mendengar teriakan syahira.
"Eh,Assalamu'alaikum bu" Ucap Syahira sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Waalaikumsalam, kamu kenapa sya teriak-teriak? " Tanya ibunya
"Nggk papa kok bu, aku masuk dulu ya"
Sambil masuk rumah sambil senyum-senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence
Teen FictionMelihat tapi tidak menyapa, memendam rasa tapi tidak di bicarakan Seindah itu mengagumi mu Dalam diam ------------S---------------