Part 1

6 0 0
                                    

Sore ini menjadi sore yang begitu hangat, tidak seperti biasanya yang terasa sedikit dingin. Hari ini terasa berbeda.

Kim Seokjin, laki-laki bertubuh tinggi nan tampan tersebut kini sedang menengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit sore dengan sinar matahari yang tidak begitu terik. Ia menghembuskan nafasnya panjang. Seharian ini ia telah cukup lelah berkutat dengan laptop yang kini ada di dalam tasnya. Tugas kuliahnya yang begitu menumpuk harus segera diselesaikannya hari ini. Dan setelah pulang dari kampus tadi, ia memilih untuk diam sebentar dan menjernihkan pikirannya yang sedang lelah.

Ia kembali menegakkan kepalanya. Kini, pandangan matanya tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan dari kejauhan dan akhirnya lewat beberapa langkah di depannya. Sedikit agak jauh, namun Seokjin dapat melihat wajah wanita tersebut dengan jelas. Ia seperti mengenali wajah wanita itu. Pakaiannya yang serba hitam, poni depannya yang menutupi dahi serta rambut hitamnya yang lurus dan panjang. Baju dan rok panjangnya yang berwarna hitam itu menambah kesan jika ia adalah sosok orang yang tertutup, apalagi wajahnya yang terlihat agak dingin.

Begitu melihat wajah wanita tersebut, sebuah nama lalu muncul di benak Seokjin. Ia ingat dengan seseorang. Ia pun kemudian menghampiri wanita tersebut dan menepuk bahunya pelan. "Yoo Hera?" sapanya sedikit ragu.

Wanita itu menoleh ke arahnya, masih dengan wajah tanpa seulas senyum yang menghiasinya. "Maaf, aku rasa kau salah orang." sahutnya kepada Seokjin yang sudah menarik kembali tangannya dari bahu wanita itu.

"Ah benarkah? Maaf kalau begitu, aku pikir kau temanku dulu.." Seokjin menatap wanita itu dengan sedikit kikuk.

"Tidak apa-apa." jawabnya tenang.

"Baiklah.. Maaf telah mengganggumu,"

Wanita itu menganggukan kepala dan kembali melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan Seokjin yang masih sibuk dengan pikirannya. Ia menatap punggung wanita itu yang mulai menghilang dibalik keramaian jalanan Seoul.

~~~

Keesokan harinya, Seokjin kembali melihat wanita itu. Masih dengan penampilan yang sama. Ia yakin jika kali ini, ia bertemu lagi dengan wanita yang kemarin ditemuinya.

Wanita itu terlihat masuk ke dalam bus yang berada cukup dekat dengan kampus Seokjin, bus yang biasanya dominan ditumpangi oleh pelajar-pelajar saat sepulang sekolah maupun kampus karena mereka yang memang lebih memilih untuk menaiki kendaraan umum.

Seokjin mengabaikan wanita itu meski ia masih dibuat penasaran olehnya. Mengapa wajah wanita itu benar-benar mirip dengan seseorang yang ada di masa lalunya? Oke, ini mungkin sebuah kebetulan biasa, namun rasa penasaran terus menghantui pikirannya. Ia merasa jika ia perlu mencari tahu mengenai wanita itu.

Besok atau lusa, ia berharap dapat mengetahui sedikit informasi tentang wanita tersebut.

~~~

Kali ini, jam pulang kuliah lebih awal dari biasanya. Hal ini membuat Seokjin sedikit lebih mudah jika ingin bertemu dengan wanita itu lagi, karena ia tidak perlu khawatir jika akan terlambat menunggu wanita itu di tempat biasanya seperti kemarin.

Dan benar saja, beberapa menit kemudian --di waktu dan tempat yang sama-- Seokjin kembali melihat wanita itu masuk ke dalam bus. Ia pun segera mengikutinya dan masuk ke dalam bus tersebut. Pandangannya langsung menjelajah ke sekeliling dan menemukan tempat duduk wanita itu yang berada di pojok bagian belakang bus. Ia terlihat menatap keluar melalui jendela bus yang berada disebelahnya dan wajahnya yang tetap terlihat tanpa seulas senyuman pun.

Seokjin lalu mendudukkan tubuhnya pada kursi tempat duduk miliknya. Ya, kali ini ia harus mendapat setidaknya sedikit informasi tentang wanita itu.

Mysterious Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang