Chapter 9

156 22 1
                                    

Alarm berbunyi tepat pada pukul enam pagi dan membangunkan sepasang suami istri yang terlelap di kamar itu. Kim Younghoon dan Choi Chanhee. Chanhee terbangun lebih dulu dan segera mematikan alarm tersebut, lalu menoleh pada Younghoon.

"Hyung, bangun. Kau harus bersiap-siap berangkat."

Younghoon yang sebenarnya sudah terbangun tapi masih enggan membuka mata, malah semakin merapatkan pelukannya pada Chanhee. "Tidak, aku tidak mau. Itu artinya aku harus berpisah denganmu."

Chanhee mendengus mendengar rengekan Younghoon yang terdengar sok imut itu. "Kau hanya akan pergi selama tiga hari dua malam, jangan berlebihan, Hyung."

Hari ini Younghoon memang memiliki jadwal business trip ke luar kota selama tiga hari dan itu membuatnya semakin malas bangun. Ia enggan pergi dan berpisah dengan Chanhee meski itu hanya tiga hari. Padahal, Chanhee sudah bersusah payah membujuknya dan mengatakan bahwa itu hanya sebentar.

"Tiga hari itu lama, Sayang. Aku tidak kuat kalau harus berpisah selama itu denganmu."

"Di dunia ini ada yang namanya video call, Hyung. Kau cukup meneleponku supaya bisa melihat wajahku terus selama tiga hari itu."

"Tapi, rasanya beda... Aku tidak bisa menyentuhmu seperti ini."

"Oh ayolah, hanya tiga hari dan setelah itu kau bebas melakukan apa saja padaku."

Younghoon menghela nafas berat dan akhirnya memutuskan untuk bangun. "Baiklah, baiklah... Hanya tiga hari."

"Ya, hanya tiga hari, jadi jangan berlebihan. Ayo cepat mandi sebelum kau terlambat. Aku akan menyiapkan sarapan untukmu."

"Oke. Tapi sebelumnya, morning kiss?"

Chanhee memutar bola matanya malas melihat tingkah manja Younghoon. Namun, tak urung ia meraih rahang tegas suaminya dan melumat bibirnya.

Younghoon tersenyum penuh kemenangan dalam ciumannya dan mulai memejamkan mata menikmati sesi morning kiss bersama istri cantiknya, Choi Chanhee.

***

"Sayang, aku pergi dulu, ya."

Chanhee yang sedang mencuci piring bekas sarapan keduanya segera menoleh dan mendapati pria tampannya sedang bersiap-siap berangkat kerja. Ia menghentikan pekerjaannya dan segera menghampiri Younghoon , menepuk bahunya pelan, dan mengambil alih tugas Younghoon yang sedang memasang dasi.

"Biar aku bantu." ucap Chanhee sambil memakaikan dasi Younghoon dengan cekatan. Younghoon yang awalnya menunduk kini menatap wajah cantik Chanhee dan tersenyum.

"Kau semakin cantik. Terima kasih, Sayang."

Chanhee mendengus untuk menyamarkan rasa malu akibat ucapan suaminya. "Gombal." tukas Chanhee.

"Hahaha. Tidak, aku serius. Apalagi kalau kau sedang malu-malu seperti ini, jadi semakin gemas." bantah Younghoon yang kini mulai melingkarkan lengannya di pinggang sempit Chanhee.

"Omong-omong, aku benar-benar minta maaf, ya. Maaf karena harus pergi meninggalkanmu dalam kondisi hamil seperti ini sendirian."

"Kau hanya akan pergi bertugas dan itu tidak lama, Hyung. Tidak perlu minta maaf."

"Tapi, tetap saja... Aku merasa bersalah karena meninggalkanmu sendirian. Sungguh, aku sudah mencari cara untuk menolak, tapi..."

"Sudahlah, itu tidak masalah. Lagi pula, itu hanya tiga hari dan aku sudah terbiasa sendiri. Jangan berpikir macam-macam, fokuslah pada pekerjaanmu supaya kau bisa cepat pulang. Oke?" tukas Chanhee sambil menangkup kedua pipi tirus Younghoon dan menatap kedua matanya dalam-dalam, berusaha meyakinkannya.

Bbangnyu - Stupid Sorry [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang